KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Harus ya, belajar?

    Harus ya, belajar?

    BY 17 Des 2024 Dilihat: 157 kali
    Harus ya belajar_alineaku

    Belajar dalam banyak hal, memang sangat penting. Belajar bukan hanya soal memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru, tetapi juga proses yang memungkinkan kita tumbuh sebagai individu, mengatasi tantangan, dan membuat keputusan yang lebih baik dalam hidup. Namun, terkadang kita merasa bosan atau terbebani oleh kewajiban untuk belajar, terutama ketika kita merasa tidak ada motivasi atau tujuan yang jelas.

     

    Belajar itu bukan hanya berada di sekolah, dikelas, namun belajar bisa dimana saja, kapan pun, dengan siapa saja. Contoh saja tentang kisah hidup seseorang, kita dapat ambil hikmah ceritanya, terkadang kita menganggap apa yang kita alami sangatlah berat. Ternyata Ketika kita buka wawasan kita, bukan hanya kita yang mengalami hari yang berat. Allah selalu memberikan masalah kepada manusia sesuai porsi nya, sesuai yang di sanggupnya. Dan mungkin saja ada yang lebih mengalami permasalahan yang lebih besar daripada kita. Ingat bahwa “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q.S Al Baqarah : 286)

    Masalah selalu muncul dalam kehidupan kita. Masalah yang datang terkadang mudah diselesaikan, tetapi juga kadang sulit untuk diselesaikan. Saking sulitnya, tak jarang menyebabkan orang putus asa dan menyerah pada masalah mereka. Namun dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menjanjikan bahwa jika seorang hamba menghadapi kesulitan, ia akan diberikan jalan menuju kemudahan. Dalam surat al-Insyirah, ayat 5-6, Allah SWT berfirman sebagai berikut:

    “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5-6).

     

    Kenapa harus kita belajar?

    Belajar bukan untuk keluarga, bukan untuk bangga-banggaan, bukan untuk ajang gengsi. Namun belajar untuk menjadikan pribadi yang lebih berkualitas, yang dapat bermanfaat banyak orang lain dimasa depan nanti. Ya, minimal untuk diri sendiri. 

     

    Apa yang kita kerjakan hari ini menentukan masa depan kita. Itu adalah pepatah yang dari dulu mungkin sering kita dengar. Dan memang itu nyatanya, orang tua, guru, teman itu tidak bisa menentukan masa depan. Pilihan tetap ditangan kita sendiri.

     

    Jarang orang yang mau belajar dengan tekun di masa muda, akan kesusahan di masa depan. Dengan banyaknya ilmu yang dimiliki mereka dapat memberikan pelajaran yang berharga untuk orang disekitarnya. Sekali lagi paling minimal diri kita sendiri.

     

    Namun, perlu diketahui juga bahwa ilmu yang bermanfaat perlu kita tularkan ke orang banyak karena hal tersebut bisa menjadi ladang pahala yang tidak terputus ketika kita meninggal.

     

    “Rasulullah SAW bersabda bahwa, ‘ketika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.

     

    Semua orang sukses di dunia coba kita perhatikan semua berjuang dengan kerja keras dengan belajar, jadi penting sekali belajar itu. Bahkan anak konglomerat yang memiliki perusahaan dan tujuh turunan warisannya tidak habis-habis, katanya. Mereka masih mengutamakan belajar, loh!

     

    Mereka belajar bisnis, belajar saham, belajar manajemen, belajar public speaking, bukan hanya pemahaman pengetahuan saja, mereka belajar soft skill, hard skill. Kalian dapat mencarinya di internet terkait dengan soft skill dan hard skill dan cara mengembangkannya. Lihat saja orang kaya aja masih mau memperjuangkan dirinya bagaimana kita orang biasa? 

    Udah orang biasa, mimpi nya tidak besar, hidup mau enak. Ya mana ada. hehe.

     

    Maka, mulailah langkah kecil untuk merubah diri kita dengan belajar dengan sungguh-sungguh dan mau apa saja untuk belajar hal baru.

     

    Jangan bermimpi rendah, bermimpilah yang tinggi orang seperti kita hanya memiliki mimpi dan usaha. Ingat orang sukses didunia banyak kok yang dimulai dari bukan orang kaya. Mereka memulai dari kemauan belajar, tekad, tangguh, pernah merasakan kegagalan, kerja keras, rasa sakit sampai mereka menemukan yang mereka harapkan. Bahkan melebihi dari harapan yang ada.  Ingat bahwa alam akan menarik apa yang kita yakini. Jadi, yakini yang baik-baik mulai sekarang.

     

    Saya jujur lebih suka anak-anak yang menumbuhkan kesadaran dirinya untuk berkembang. Itu jauh lebih cepat belajarnya, dibandingkan dengan anak yang belajar hanya diminta orang tua dan tidak ada motivasi dari dalam diri. Jujur sangat sulit ketika kemauan itu tidak ada di benak hati murid. Mungkin itu yang Allah sudah katakan di dalam Al-Quran. Dalam surat Ar-Rad ayat 11, Allah SWT berfirman tentang manusia yang diiringi malaikat sepanjang hari. Ayat ini juga menegaskan bahwa nasib seseorang ditentukan sendiri oleh dirinya. Allah SWT tidak merubah nasib, kecuali atas usaha orang itu sendiri.

     

    Arti dari surat tersebut: Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

     

    Kata kuncinya adalah bagi orang tua dan guru, adalah menumbuhkan kesadaran itu.

     

    Nah, berikut ini beberapa alasan mengapa belajar itu penting, dan bagaimana kita bisa memandangnya dengan cara yang lebih positif:

     

    Mengapa belajar penting?

     

    1. Peningkatan Diri dan Pertumbuhan Pribadi

    Belajar memungkinkan kita untuk mengembangkan diri dan menjadi versi terbaik dari diri kita. Baik itu melalui pendidikan formal, pembelajaran mandiri, atau pengalaman hidup, setiap pengetahuan baru memberikan kita alat untuk lebih memahami dunia dan berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang lebih baik.

     

    1. Mengatasi Tantangan

    Proses belajar juga membantu kita menghadapi dan mengatasi berbagai masalah dalam hidup. Ketika kita terus belajar, kita mengembangkan keterampilan problem-solving dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru atau sulit. Ini membuat kita lebih resilient (tangguh) dalam menghadapi perubahan.

     

    1. Memperluas Peluang dan Pilihan

    Dengan belajar, kita membuka lebih banyak pintu kesempatan untuk masa depan. Pendidikan dan keterampilan yang kita peroleh dapat membuka peluang karir yang lebih baik, memperluas jaringan sosial, atau bahkan membantu kita menemukan minat atau passion baru.

     

    1. Pemberdayaan dan Kepercayaan Diri

    Belajar memberi kita pengetahuan dan keterampilan yang memberdayakan kita untuk merasa lebih percaya diri dalam membuat keputusan dan menghadapi berbagai situasi. Dengan belajar, kita merasa lebih siap untuk menghadapi dunia dan peluang yang ada.

     

    1. Kebahagiaan dalam Proses Belajar

    Kadang-kadang, belajar bisa menjadi tantangan, tetapi proses itu sendiri bisa sangat memuaskan. Saat kita berhasil memahami sesuatu yang baru atau mencapai tujuan belajar, rasa pencapaian itu membawa kebahagiaan dan kepuasan.

     

    1. Menghadapi Kegagalan dengan Lebih Baik

    Belajar juga membantu kita menerima kegagalan dan kesalahan sebagai bagian dari proses. Ketika kita gagal, kita belajar untuk tidak menyerah, tetapi melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

     

    1. Membangun Rasa Penasaran dan Eksplorasi

    Belajar tidak harus selalu terbatas pada buku atau kelas formal. Proses belajar yang menyenangkan bisa datang dari rasa penasaran dan keinginan untuk mengeksplorasi dunia di sekitar kita. Ketika kita terbuka untuk belajar hal-hal baru, dunia menjadi tempat yang lebih menarik dan penuh kemungkinan.

     

    Cara Agar Belajar Menjadi Lebih Menyenangkan:

     

    • Tetapkan Tujuan yang Jelas: Dengan tujuan yang jelas, proses belajar akan terasa lebih bermakna dan terarah.
    • Cari Topik yang Menarik: Pelajari sesuatu yang Anda minati, karena ini membuat proses belajar lebih menyenangkan.
    • Membangun Motivasi Dalam Diri: 

    Temukan tujuan yang bermakna: Orang yang belajar dengan kesadaran tinggi biasanya memiliki tujuan yang jelas dan bermakna. Untuk itu, penting untuk memahami “mengapa” seseorang ingin belajar, apakah itu untuk mencapai impian, meningkatkan keterampilan, atau mendapatkan wawasan baru.

     

    Hubungkan pembelajaran dengan nilai pribadi: Ketika pembelajaran relevan dengan nilai-nilai atau minat pribadi, seseorang akan lebih mudah untuk termotivasi dan terlibat.

     

    Kenali manfaat jangka panjang: Seringkali, seseorang mungkin merasa malas atau tidak termotivasi karena manfaat pembelajaran tidak langsung terlihat. Menumbuhkan kesadaran akan manfaat jangka panjang bisa membantu menjaga motivasi.

    • Gunakan Metode yang Berbeda: Mencoba berbagai cara belajar, seperti diskusi, eksperimen, atau menggunakan teknologi, bisa membuat proses belajar lebih menarik.
    • Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Lingkungan yang kondusif: Suasana yang tenang, sumber daya yang memadai, dan waktu yang cukup untuk belajar sangat mendukung kesadaran seseorang untuk belajar.

    Belajar secara sosial: Mendorong interaksi dengan orang lain, baik dalam bentuk diskusi kelompok, mentor, atau teman belajar, dapat meningkatkan kesadaran dan semangat belajar. Berbagi pengetahuan dengan orang lain seringkali memperdalam pemahaman dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap proses belajar.

    • Identifikasi hambatan belajar: Seseorang sering kali merasa tidak termotivasi karena ada hambatan tertentu (misalnya ketakutan gagal, kebingungan tentang bagaimana memulai, atau perasaan cemas). Menyadari hambatan ini dan mencari cara untuk mengatasinya bisa membantu seseorang untuk tetap pada jalur belajar.
    • Berikan Waktu untuk Istirahat: Jangan terlalu membebani diri. Belajar dengan jeda waktu yang cukup bisa membuat Anda tetap segar dan termotivasi.
    • Menerima Proses dan Perkembangan Pribadi: Apresiasi progres kecil: Penting untuk menghargai setiap langkah kecil yang telah dicapai dalam proses belajar. Hal ini bisa memberikan rasa pencapaian dan memperkuat komitmen untuk terus belajar.

     

    Menerima ketidaksempurnaan: Proses belajar sering kali tidak linier dan bisa penuh dengan tantangan. Menumbuhkan kesadaran untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri jika tidak mencapai hasil yang sempurna adalah bagian dari perjalanan.

     

    Kesimpulan:

    Belajar memang penting, tetapi tidak harus terasa seperti beban. Ini adalah bagian dari proses kehidupan yang memungkinkan kita untuk berkembang, menemukan kebahagiaan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Cobalah untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh, mengeksplorasi dunia, dan meningkatkan kualitas hidup kita. Karena kita hidup bukan tiba-tiba sekedar hidup lalu mati. Karena orang yang meninggal dia hanya meninggalkan nama dan pahala yang mengalir yang dapat diingat orang lain.

     

     

    Kreator : Yuni Asri Nurrahma

    Bagikan ke

    Comment Closed: Harus ya, belajar?

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021