Penulis : Husin Bachtiar (Member KMO Alineaku)
Kenapa kita diharuskan selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an? pertanyaan ini dapat terjawab setelah saya merasakan betapa nikmatnya dan bahagianya hidup ini selama ini. Tentu Anda ingin tahu ya perjalanan hidupku.
Setiap manusia dilahirkan mempunyai cerita masing-masing. Kakekku dari Madura, kata bu Nanik. Ibuku Ayahku dari Madura. Selama ini yang aku tahu, ibuku dari orang jawa, yaitu dari Malang, ternyata kakek dari Madura. Berarti kedua orang tua dari Madura.
Sejak kecil, keluarga kami merasa hidup dalam keadaan sederhana, bahkan penuh dengan ujian.saya ada sakit sejak usia balita sampai 3 tahun. Alhamdulillah bisa sehat Kembali di usia 3 tahun. Mungkin suatu episode kehidupan yang harus dilalui. Pernah sakit gatal di tangan, bahkan sering pakai obat salep pagoda. Ujian berikutnya, kakak, yaitu Hasan dan adik kandung yang masih kecil yaitu Rustin, meninggal dunia sang kakak, Namanya cak Hasan, sedang lucu dan pintar. Sering menyani “Bir temu lawak, jangan dipikir ngrusake awak” Karena sering akrabnya kakak dan adik, ketika sang kakak dipanggil Allah, Kembali keharibaannya. Maka saya, selaku adiknya. Setiap waktu makan tiba, saya tidak mau makan bila tidak ditemani sang kakak Hasan. Tentu orang tua bingung, bagaimana menghibur sang adik kecil ini atau membujuk agar mau makan. Maka segala keinginan apapun akan dipenuhi syarat agar mau makan. Maka saya minta dibelikan mobil-mobilan, minta seperangkat alat baris berbaris.
Ketika masa kelas 1 SD, kami sudah didik agar terbiasa membaca Alqur-an mulai bada maghrib sampai Isya, dituntun atau dibantu sang kakak, Mba Rukiati. Berlatih, belajar mengenal huruf-huruf hijaiyah Al Qur’an. Kemudian menghafalkan surah-surah di juz 30 mulai surat An Nas, Al Falaq dan seterusnya. Walaupun saat itu belum mengerti huruf Al Qur’an. Yang penting rutin baca surat-surat mulai An Nas, Al Falaq dan seterusnya.
Kemudian lingkungan keluarga dan bertetangga, banyak yang sedang belajar Al Qur’an. Bahkan saya mulai belajar Al Quran ke ustadz Abdullah Faqih, seorang hafiz Al Quran setiap bada subuh di rumahnya. Alhamdulillah bertahan sampai sekolah SMA tetap mengaji Al Qur’an.
Ketika masih sekolah di tingkat SD, di lingkungan kampung kayutangan, setiap acara 17 Agustus, salah satu lomba adalah pertandingan lomba seni baca Al Quran tingkat anak-anak, waktu itu ikut lomba baca Al Qur’an sebatas melatih keberanian tampil di panggung. Surah Al Qur’an yang dibaca surah pendek, misalnya An Nas, selesai membaca Al Qur’an diberi kue, bingkisan dari panitia.
Mengikuti lomba baca Al Qur’an ini terlihat sederhana, namun mempunyai nilai yang positif. Buktinya ketika ada lomba baca Al Qur’an di tingkat sekolah SMPN 6 Malang. Alhamdulillah sering mendapat juara 1 atau juara 2 lomba seni baca Al Qur’an pada tahun berikutnya di tingkat sekolah SMP. Juga sering mendapat kehormatan ketika ada acara keagamaan, diminta panitia sebagai pembaca Ayat suci Al Qur’an.
Ada keinginan belajar lagu seni baca Al Qur’an, maka bersama teman-teman di kampung belajar seni baca Al Qur’an ke ustadz Zuhri, salah satu dewan juri pada setiap ada Musabaqoh Tilawatil Qur’an, harapan tentu agar bisa lebih nikmat dalam membaca dan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an.
Bermanfaatkah belajar seni baca Al Qur’an?
Ketika baru masuk sekolah di SMA Negeri 1 Malang, akan diadakan lomba seni baca Al Qur’an antar SMA di SMA Negeri Tugu Malang. Kebetulan panitia Badan Dawah Islam (BDI) SMA Negeri Malang yang terdiri SMAN 1, SMAN 3 dan SMAN 4 ada dalam satu lokasi. Setelah serangkai lomba baca Al Qur’an, panitya segera mengumumkan hasilnya. Perasaan saya deg-degan juga, siapa ya tampil terbaik dalam lomba tersebut. Salah satu panitia mendekati saya, nanti saya bisa ya membaca ayat suci Al Qur’an dalam acara penutupan lomba nanti. “siap kak, baca surat apa ya, tidak membawa Al Qur’an saat itu”, kataku. “surah apa aja’, kata panitya.
Pengumuman hasil terbaik seni baca Al Qur’an ternyata jatuh pada nama saya, Husin Bachtiar. Perwakilan dari SMAN 1 Malang. “Alhamdulillah, tidak sia-sia belajar seni tilawah Al Qur’an pada ustadz Zuhri”, pikirku dalam hati. Hikmah dari belajar seni baca Al Qur’an dan berusaha memahami makna yang terkandung dalam Al Qur’an adalah ditunjuk dalam organisasi OSIS SMAN 1 Malang yaitu sebagai Ketua Kerohanian OSIS SMAN 1 Malang.
Manfaat selanjutnya dari Al Qur’an ini, ketika baru lulus SMAN 1 tahun 1981, seminggu kemudian ada pendaftaran penerimaan karyawan baru di Perumtel Malang. Saat itu syarat ikut seleksi nilai rata-rata mata pelajaran Matematika dan Fisika, minima nilai 7. Sementara nilai rata-rata saya hanya 6,5 saat itu nilai mata kuliah di seluruh SMA N memang mahal, dan rata-rata setiap siswa SMA memang 6.5 terbukti yang daftar ikut pendaftaran di Perumtel sedikit, sampai diturunkan syarat nilai rata-rata menjadi 6.5 agar banyak yang mendaftar. Sehingga aturan ini, merupakan hikmah bagi seseorang selalu baca Al Qur’an, Allah bantu dengan panitia menurunkan syarat masuk test untuk penerimaan karyawan Perumtel. Dan setelah mengikuti serangkaian tes penerimaan karyawan. Sekitar bulan Desember 1981 mendapat panggilan dari Perumtel, dinyatakan lulus test dan segera berangkat ikut Pembinaan Jasmani di Pusdikhub Angkatan Darat di Cimahi. Alhamdulillah.
Pelaksanaan pembinaan Jasmani di Pusdikhub AD Cimahi selama lebih kurang 10 minggu dan dilanjutkan Pendidikan Dasar Pamtk di Surabaya setahun dan Pendidikan Pamtk selanjutnya di Pusdiklat Tel Bandung setahun. Lulus 1 Maret 1984.
Manfaat mempelajari Al Qur’an selama menjadi karyawan Telkom, adalah sering ditunjuk sebagai Master Ceremony atau MC, sebagai pembaca saritilawah pada acara kedinasan juga sebagai pembaca doa. Juga selalu diajak bergabung dalam kegiatan kerohanian kantor. Yang lebih istimewa penghargaan kantor adalah ketika mendapat penghargaan ibadah gratis bagi suami istri tahun 2004.
Kehidupan berkeluarga dan mendidik anak-anak berjalan lancar, walau terkadang ada ujian yaitu adanya pinjaman sehingga sering ditagih oleh debt collector. Bahkan mobil Espass sebagai jaminan sampai diambil paksa oleh peminjam dana. Tetap diterima dengan ikhlas, sambal suatu saat akan membeli mobil terbaru. Beli mobil Avanza Veloz ternyata benar bisa dibeli setelah ikut program pendi yang disediakan Telkom.
Dimasa pensiun, suatu saat pernah menemani anak-anak yang tinggal di rumah kontrakan di Jakarta, saya mencoba bergabung di grup ngaji one day one juz, sehari satu juz diusahakan khatam. Saya lupa berapa bulan setelah itu, anak saya, Isnia Nuruldita yang bekerja di Samudera Indonesia, tiba-tiba mendapat tawaran pembelian rumah di Perumahan Samudera Residence yang berada di Depok, padahal saat itu sedang mencari kontrakan baru yang lebih besar dekat kantor. Tiba-tiba atasan Nurul menawarkan rumah baru. Alhamdulillah.
Semoga kisah pengalaman ini menjadi inspirasi agar kita selalu istiqomah untuk membaca Al Qur’an secara rutin, dilanjutnya berusaha memahami kandungannya dan berusaha mengaplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Telah terbukti, selalu ada kejutan dari Allah SWT bagi hambanya yang rajin membaca Al Qur’an.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Hidup Berkah Karena Al-Quran
Sorry, comment are closed for this post.