KETIKA MARAH
Wahai anaku …. !
Marah adalah emosi yang ditandai oleh pertentangan terhadap seseorang atau perasaan setelah diperlakukan tidak benar. Kemarahan sebenarnya membantu kamu memahami bahwa kamu merasa dirugikan dan memberi dorongan untuk bertindak atau memperbaiki keadaan
Jika kamu tidak dapat mengatasi kemarahan, ini dapat menyebabkan banyak masalah seperti terganggunya hubungan sosial dengan teman-teman, anggota keluarga atau rekan-rekan, serta dapat mempengaruhi kesehatan kamu.
Anaku …. !
Orang yang kuat bukanlah orang yang tidak dapat dikalahkan oleh orang lain, orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah. Apabila kamu marah, dan kamu dalam posisi berdiri, hendaknya kamu duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang atau setidaknya sedikit berkurang. Jika dengan duduk belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. Jangan lupa ucapkan ta’awudz satu atau dua kali !
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A ‘uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim
Artinya :
Aku berlindung kepada Allah dan setan yang terkutuk (HR. Al-Bukhari
Anaku ….. !
Jika kamu sudah melakukan langkah-langkah di atas amarahmu masih belum sirna, maka berwudulah. Karena Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya marah itu dari setan dan terbuat dari api, dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, apabila seorang di antara kamu marah, maka berwudhulah!” (HR Abu Daud)
Ingatlah wahai anakku…,
Janganlah kamu memperturutkan amarah, karena amarah itu dapat merusak iman seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu.” (HR. Baihaki). Bila iman seseorang sudah dirusak oleh sikap amarah maka kecenderungan untuk berbuat jahat dan maksiat jauh lebih terbuka lebar. Untuk itu, sebelum marah seyogyanya kamu mempertimbangkan secara logis, apakah memang layak untuk marah atau tidak. Pertimbangkan pula efek negatif yang ditimbulkan dari sebuah kemarahan. Redamlah kemarahan dengan kesabaran, karena kesabaran laksana air, dan marah laksana api maka siramlah api dengan air kesabaran.
Bila marah sudah mampu diredam, rasa dendam untuk balas dendam pun relatif telah sirna. Dengan begitu, kini muncul sifat utama untuk memaafkan orang yang telah berbuat jahat kepada diri kita.
Kreator : Baenuri
Comment Closed: Hidupkan Sunnah dari Bangun Tidur Hingga Tidur Kembali (35)
Sorry, comment are closed for this post.