KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Hijrahku

    Hijrahku

    BY 10 Sep 2024 Dilihat: 113 kali
    Hijrahku_alineaku

    Kisah ini diawali pada hari Sabtu pagi pukul 07.00 wita, sekolah telah ramai dengan siswa-siswi beserta wali/orang tua mereka masing-masing. Saat itu masih berada di tahun 2006. Sistem sekolah masih belum berubah seperti sekarang ini. Dimana siswa-siswi punya perasaan gugup setengah mati menunggu keputusan kelulusan dari sekolah yang saat dinaunginya. Hingga pada saatnya bel sekolah berbunyi tepat pukul 08.00 wita. Panggilan untuk seluruh wali/orang tua murid kelas 3 SMA untuk memasuki ruang pertemuan. Tepat saat itu, jantung semua murid seperti sedang dipacu, menunggu wali/orang tua mereka keluar ruangan dengan membawa amplop keramat. Yah, benar. Amplop keramat yang berisi tulisan penting. LULUS atau TIDAK LULUS. Sekitar dua jam ayah dan ibu kami berada di dalam ruangan. Sekalipun kaki lelah menunggu di luar sambil berdiri, namun rasa lelah itu kalah dengan rasa gugup.

    Akhirnya waktu yang dinanti telah tiba. Satu per satu ayah dan ibu kami keluar ruangan dengan membawa amplop keramat itu. Kami menyambut mereka dengan hati berdebar tidak karuan. Terlihat dari jauh sosok seorang ayah perlahan mendekat. Memberikan amplop, dan memintaku untuk membukanya sendiri. Dengan degub jantung yang tidak menentu pelan-pelan kubuka amplop itu dan kubaca isi di dalamnya. Tapi sebelumnya, kuperhatikan teman-teman di sekelilingku yang memperlihatkan berbagai ekspresi. Ada yang menangis bahagia disertai dengan sujud syukur menandakan bahwa mereka telah lulus. Ada juga yang menangis sembari menundukkan kepala dalam sedalam-dalamnya sambil dipeluk orang terdekat mereka. Sangat terlihat jelas bahwa mereka termasuk anak-anak yang mendapatkan keputusan tidak lulus sekolah. 

    Irama detak jantung semakin tidak menentu. Kubuka surat itu perlahan sambil memejamkan mata. Daaan Alhamdulillah, keputusan di surat itu tertulis LULUS. Perasaan sangat lega bercampur bahagia. Tidak terasa air mata mengalir dan tubuh ini bersujud untuk bersyukur atas keputusan ini. Lega karena tidak sampai mengecewakan mereka yang sudah berjuang untuk menyekolahkan. Berikutnya berjalan upacara kelulusan yang berjalan seperti biasanya.

    Kehidupanmu belum selesai anak muda. Dunia perkuliahan sudah menunggumu di depan mata. Kedua orang tua yang memiliki harapan besar anaknya untuk bisa kuliah, dan Allah mengizinkan itu terwujud. Pada akhirnya diri ini masuk ke dalam dunia perkuliahan, dimana di sini dituntut untuk bisa lebih mandiri. Saat-saat awal perkuliahan, ayah selalu ada mendampingi. Melalui panas terik dengan berjalan kaki ke kampus sampai dengan mendapatkan tempat tinggal. Hampir menyerah, karena lelah. Tetapi saat itu diri ini berdoa dan bergumam dalam hati, “Ya Allah, izinkan nanti ayahku bisa ada di sampingku saat aku telah diwisuda”. 

    Masa-masa proses pendaftaran kuliah, di sinilah saya dipertemukan dengan para kakak-kakak tingkat yang banyak sekali berjasa dalam proses perubahan diri ini. Dari sekian banyak orang yang ada di sana, merekalah yang lebih dahulu mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuan. Mereka berhasil mengambil hati ini dengan tutur kata yang lembut dan tertata. Pakaian yang sangat rapi, anggun, tertutup dan syar’i. Senyum, sapa, salam, sopan, santun yang selalu direlihatkan. Wawasan mereka yang luas sehingga selalu nyaman untuk menjadi tempat bertanya. Dan yang terpenting, semangat mereka dalam belajar serta menebar kebaikan dimanapun berada. Itu semua memotivasi diri ini untuk berubah ingin menjadi seperti mereka.

    Perlahan tapi pasti, di tahun pertama cara berpakaian ini mulai sedikit demi sedikit mengalami perubahan. Mulai merasa nyaman dengan pakaian panjang dan tertutup. Dan Allah semakin dekatkan diri ini dengan teman-teman yang sangat baik dan memiliki frekuensi dan keingingan yang sama untuk berubah. Semakin sering mengikuti kajian dan bertemu dengan komunitas yang berjuang dalam kebaikan. Itu semua dilakukan berawal dari keterpakasaan, kemudian semakin tertarik dan Allah mudahkan untuk beraktivitas dalam kebaikan tersebut dengan sepenuh hati.

    Dalam proses ini, saya dapat menyimpulkan. Untuk merubah seseorang tidak cukup hanya dengan berkata-kata. Tapi berikan teladan nyata sehingga menarik orang untuk bisa melakukan perubahan secara suka rela. Tetapi tetap diberikan penguatan bahwa berubahlah bukan karena manusia. Karena manusia tempatnya  mengekecewakan dan dikecewakan. Dikuatkan dengan doa agar Allah jaga selalu dalam keistiqomahan.

     

     

    Kreator : Lasri Awaliah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Hijrahku

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021