Penulis : Rois Arifianto (Member KMO Alineaku)
Siapakah yang tidak tahu dengan angka Nol (0)? semua orang yang sudah bisa berhitung pasti mengetahuinya. Lalu apa hubungannya dengan pernikahan? pasti banyak orang yang penasaran dengan judul diatas.
Dalam buku “Ta’aruf Jalan Indah Menuju Nikah” karya Dadan Ramadhan dan Wira Mahardika bisa ditemukan jawabannya.
Namun sebelum kita utarakan hubungan antara angka Nol dengan pernikahan, alangkah baiknya kita mengetahui angka Nol secara definisi dan fungsinya.
Dalam wikipedia.org disebutkan bahwa angka Nol adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk mewakili angka dalam angka. Angka nol memainkan peranan penting dalam matematika sebagai identitas tambahan bagi bilangan bulat, bilangan real, dan struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol digunakan sebagai tempat dalam sistem nilai tempat.
Masih menurut wikipedia.org Penggunaan angka 0 dalam bilangan digagas oleh ahli matematika India bernama Brahmagupta (598-670 SM). Ia menyatakan bahwa:
- 0 + angka negatif = angka negatif; dan angka negatif – 0 = angka negatif
- 0 + angka positif = angka positif; dan angka positif – 0 = angka positif
- 0 + 0 = 0 dan 0 – 0 = 0
- 0 – angka negatif = angka positif
- 0 – angka positif = angka negatif
- angka dibagi 0 tidak dapat didefinisikan dan tidak memiliki arti secara aritmatika
Dhika Muhammad dalam tulisannya yang dimuat dalam detikedu selasa 21 April 2021 menyatakan bahwa setelah ditemukan oleh Brahmagupta, angka Nol dikembangkan oleh ilmuwan muslim bernama Al khawarizm. Al khawarizm menulis kitab berjudul Al-Jami wa al-Tafriq bi Hisab al-Hind yang diterjemahkan kedalam Bahasa latin Algoritmi de numero Indorum. Ini juga menjadi awal pengembangan ilmu dan nama algoritma yang berasal dari nama al Khawarizmi. ( https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5733270/penemu-angka-nol-bukan-al-khawarizmi-lalu-siapa. )
Nah, Al khawarizm inilah yang menurut Dadan Ramadhan dan Wira mahardika merumuskan hubungan antara angka Nol dengan pernikahan.
Dalam buku tersebut, mereka berdua menyebut bahwa Al Khawarizm menggabungkan antara kegunaan angka nol dengan Hadits Rosulullah SAW mengenai kriteria dalam memilih suami atau istri.
“ Wanita biasanya dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena parasnya dan karena agamanya ( keislamannya ) kalau tidak demikian kalian akan merugi “( HR Bukhori )
Juga Hadits jika datang seorang laki – laki yang kalian ridhoi agama dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, karena jika tidak akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang besar ( HR Tirmidzi )
Gabungan dari kegunaan angka Nol dan hadits diatas menghasilkan sebuah rumus bahwa :
- Jika pasangan itu baik agamanya maka berilah dia nilai angka 1
- Jika fisiknya cantik atau tampan maka tambahkanlah angka 0 dibelakangnya menjadi 10 nilainya
- Jika dia mempunyai harta yang banyak maka tambahkanlah 0 lagi di belakangnya nilainya menjadi 1000
- Jika berasal dari keturunan orang yang baik dan terhormat nasabnya maka tambahkanlah 0 di belakangnya menjadi 10.000 nilainya
- Akan tetapi sebanyak apapun angka nol yang dia miliki tidak akan berarti apapun kalau tidak memiliki angka 1.
Itulah hubungan antara angka nol dengan pernikahan. Secara tidak langsung Al Khawarizm memberikan nasehat agar mengutamakan kebaikan agama dibandingkan dengan kebaikan-kebaikan yang lain. Karena kebaikan agama calon yang dipilih akan memberikan nilai tambah terhadap kebaikan lain yang dimilikinya. Sebaliknya tanpa agama yang bagus semua kebaikan yang dimiliki sia – sia dimata Allah SWT.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Hubungan Angka Nol dengan Pernikahan
Sorry, comment are closed for this post.