Pagi ini cuaca agak mendung, hujan pun turun rintik-rintik. Sekarang telah memasuki bulan Januari pertanda musim hujan mulai menuju puncaknya. Arlie menutup resleting jaket yang membungkus tubuh nya, berusaha melindungi tubuhnya dari udara dingin. Sekilas ia menatap gerbang sekolah yang berdiri kokoh dihadapannya. SMAN 12 Majalengka, begitu yang tertulis disana. Bergegas ia melewati gerbang itu, setengah berlari menuju bangunan sekolah untuk menghindari hujan, cuaca terasa sangat dingin, arlie pun memasukan tangannya ke dalam saku jaket nya dan terus berjalan sampai menemukan kelasnya. Para siswa terus berdatangan. Ada yang diantar orang tuanya menggunakan kendaraan pribadi, ada juga yang datang dengan membawa payung.
Arlie sebenarnya tidak terlalu menyukai musim hujan, basah dimana-mana, suatu hal yang dapat menghambatnya beraktivitas. Selain itu langit yang mendung tanpa sinar matahari, membuat hari-hari nya terasa gelap. Ia selalu menantikan sinar matahari yang hangat, terang dan kering.
Ada satu hal lagi yang tidak disukai Arlie, yaitu pelajaran Kimia. Tadi malam Arlie mendapat informasi jadwal pelajaran di grup kelas, dan semester ini masih ada pelajaran kimia seperti semester kemarin.
“Kenapa sih harus ada pelajaran kimia?apalagi kita kan jurusan IPS” Keluh Arlie pada Stefanie, teman sebangku nya.
“Aku juga tidak terlalu mengerti pelajaran kimia, tapi yang penting kan guru nya baik dan sabar”
“Tapi dia terlihat selalu gugup di depan kelas, aku tidak mengerti apa yang dia jelaskan. Atom, senyawa. Semuanya benda-benda kecil yang tidak bisa dilihat mata, terlalu abstrak dan membosankan.”
“Nah kamu tahu kalo atom itu benda kecil yang tidak kelihatan, berarti kamu paham kan?” Jawab Stefanie sambil tersenyum kecil.
“Tidak, aku tidak paham. Apa peduliku bagaimana atom-atom dalam air berikatan. Aku memilih jurusan IPS justru untuk menghindari pelajaran eksak seperti itu.”
“Makanya jangan terlalu membenci sesuatu, sekarang, ia malah mendatangimu.”
Tiba-tiba bel berbunyi, memecah obrolan para siswa XI IPS 5 yang sedari tadi memenuhi kelas.
***
Sementara itu di ruang guru, Malisa sedang membolak-balik halaman buku kimia di kursinya sambil berfikir apa yang akan ia sampaikan semester ini? Dan bagaimana agar para siswa bisa memahami apa yang dia sampaikan? Metode pembelajaran apa yang harus ia terapkan? Kepalanya terasa mulai berdenyut. Apakah kimia pelajaran yang begitu membosankan? Pikirnya. Kenapa nilai ulangan para siswa selalu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum? Apa yang salah? Apakah kemampuan mengajarnya memang di bawah rata-rata? Memikirkan hal itu perutnya terasa mual.
***
“Assalamualaikum.”Malisa mengucapkan salam sambil memasuki kelas XI IPS 5. Setiap memasuki kelas dan melihat puluhan pasang mata memandangnya, dia selalu merasa kalo tubuhnya membeku dan sejenak ia tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Beberapa detik ia seperti tidak sadarkan diri. Namun melihat para siswa seperti sedang menunggunya dengan penuh harap, membuat ia tersadar kembali ke dunia nyata. Yeah, para siswa sedang menunggunya. Lalu apa yang mereka harapkan? Apakah mereka berharap ia akan melakukan pertunjukkan dengan larutan-larutan yang berubah warna di depan kelas?
Menyiapkan hal itu membutuhkan waktu, dan ia sendiri agak takut terhadap bahan-bahan kimia.
“Anak-anak,,,” Malisa berusaha mengeluarkan kata-kata dari kerongkongannya yang terasa kaku.
“Satu semester telah kita lewati, dan sekarang kita menginjak semester yang baru. Ibu harap, semangat belajar kalian di semester ini lebih ditingkatkan lagi.”
“Ibu menyayangkan, ujian akhir semester kemarin tidak ada yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum, untuk itu ibu mengharapkan semester ini akan lebih baik dari semester kemarin.”
“Anak-anak, ilmu kimia adalah ilmu yang menarik untuk dipelajari. Setujukah kalian?” Malisa melemparkan pertanyaan.
Para siswa hanya terdiam, membuat Malisa semakin grogi.
“Menarik apanya? Ngerti juga enggak” Batin Arlie.
“Banyak hal menarik dalam ilmu kimia.” Ujar Malisa lagi.
“Jangan membahas hal-hal yang besar dulu, coba kita fikirkan tentang atom, kita sudah belajar atom, bagian terkecil dari materi, Dalam ilmu kimia kita bisa mengetahui keteraturan dari sistem terkecil yang disebut atom. Walaupun ukurannya sangat kecil, tapi atom-atom ini membentuk sistem yang teratur dan kompleks. Masih ingatkah kalian ibu pernah menyampaikan bahwa dalam atom itu terdapat partikel yang lebih kecil lagi, yaitu proton, neutron, dan elektron?”
Para siswa berusaha mengingat-ngingat materi itu, tapi sepertinya materi kimia tidak ada dalam ingatan mereka. Mereka pun jadi membayangkan benda-benda yang sangat kecil.
“Bagaimana benda yang sangat kecil dan tak kelihatan oleh mata bisa membentuk sistem yang sangat kompleks? Bukankah ini memusingkan sekaligus menakjubkan?” Batin stefanie yang duduk di sebelah Arlie.
“Dan masih banyak hal-hal menarik lain dalam ilmu kimia yang akan kita pelajari.” Lanjut Malisa yang belum bisa menghilangkan rasa groginya.
“Baiklah, sebagai pendahuluan di awal semester, silakan tuliskan hal-hal menarik yang kalian temukan ketika belajar kimia.”
Para siswa pun berbisik-bisik kebingungan.
“Silakan baca-baca kembali materi kimia dari semester satu, bisa melalui buku atau video dari internet.
“Kalau kalian perhatikan lebih dekat ilmu kimia adalah ilmu yang menarik untuk dipelajari. Dekati, senangi, dan Pahami semua ilmu yang ada di hadapan kalian, tidak perlu membeda-bedakan apakah ini pelajaran IPS atau bukan, mengerti?”
“Mengerti Bu,,,” jawab para siswa pelan.
***
Jam di dinding kamar Arlie sudah menunjukkan pukul 10 malam, sementara Arlie masih membolak-balik buku kimia, mencari hal- hal menarik dari ilmu Kimia yang akan ia tuliskan, sementara belum ada ide satupun yang muncul di pikirannya. Mungkin dikerjakan besok saja, pikir Arlie, Ia pun menutup buku nya dan melemparkan tubuhnya ke tempat tidur.
***
“Apakah kau sudah mengerjakan tugas Kimia?” Tanya Arlie pada Stefanie keesokan hari nya.
“Sudah donk.”
“Memangnya apa sih menariknya ilmu kimia menurutmu?”
“Aku teringat saat Bu Malisa menjelaskan tentang sistem periodik unsur.”
“Apa itu?” Tanya Arlie sambil mengerutkan dahi
“Banyak sekali unsur yang terdapat di alam ini yang jika disusun dalam suatu tabel ternyata menunjukkan keteraturan yang menakjubkan. Misalnya saja unsur-unsur dalam satu golongan atau dalam satu kolom ternyata memiliki sifat-sifat yang mirip, menarik bukan?” Jelas Stefanie
“Oh begitu ya? Lalu apa lagi hal menarik dari ilmu Kimia yang bisa kutuliskan?”
“Pikirkanlah, pasti ada.” Kata Stefanie
“Bantu aku donk.” Rengek Arlie
Stefanie hanya tersenyum melihat Arlie sahabatnya yang sedang bingung mengerjakan tugasnya. Ada yang bisa bantu Arlie?
1 Komentar Pada I LOVE CHEMISTRY
Sedang asyik membaca tulisan mbak Wulan, eh… Kok selesai?
Alur ceritanya sudah bagus. Ayo dong diteruskan. Jangan lupa penulisan EYD nya diperbaiki ya. Masih ada beberapa yang kurang tepat, seperti penulisan di, -nya dllsbg.