KATEGORI
  • ! Без рубрики
  • 1betcasino.de
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • betonredofficial.com
  • billybets.ch
  • Bisnis
  • boomerangcasino.ch
  • Branding
  • Caspero Ελλάδα
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • ggbetofficial.de
  • gullybetofficial.com
  • Hiburan
  • hitnspinofficial.ch
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • montecryptoscasinos.com
  • Moralitas
  • Motivasi
  • mrpachocasino.ch
  • Novel
  • novos-casinos
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • okrogslovenije
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Pablic
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Pin-Up oyunu
  • Pin-UP VCH
  • Pin-Up yukle
  • Politik
  • Post
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Public
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • zotabetcasino.ch
  • Beranda » Artikel » Ilusi Religiusitas: Mengapa Otak Religius Tak Menjamin Hati yang Baik

    Ilusi Religiusitas: Mengapa Otak Religius Tak Menjamin Hati yang Baik

    BY 15 Mei 2025 Dilihat: 483 kali
    Ilusi Religiusitas_alineaku

    “Religiusitas bisa dipelajari. Tapi empati, hanya tumbuh dari otak yang terbuka dan hati yang sadar.”

     

    Ada yang lebih berbahaya daripada orang jahat: orang yang mengaku religius tapi tak punya kendali atas sikap dan emosinya. Di dunia yang semakin bising dengan simbol-simbol kesalehan, kita justru makin sering disakiti—bukan oleh mereka yang tak beragama, tapi oleh mereka yang paling lantang bicara tentang Tuhan.

     

    Mereka tahu banyak tentang hukum langit, tapi tak paham cara memperlakukan manusia di bumi. Mereka hafal ayat, tapi lupa bahwa mempermalukan orang lain, menyindir, menyakiti, dan menindas tidak ada kaitannya dengan kebenaran yang sejati. Kita hidup dalam zaman ketika orang menyembah Tuhan dengan baik, tapi memperlakukan manusia dengan buruk.

     

    Lalu, muncullah pertanyaan sederhana namun menyakitkan: apa gunanya ritual jika tak membentuk akhlak? Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa orang yang religius pasti lebih baik secara moral. Bahkan, studi-studi psikologi modern menunjukkan bahwa moralitas tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat religiusitas seseorang. Yang lebih berpengaruh justru adalah kemampuan mengelola emosi, menunda reaksi negatif, dan menumbuhkan empati.

     

    Inilah mengapa kecerdasan emosional lebih penting daripada sekadar tampilan luar. Ia membuat seseorang bisa menahan amarah, mengendalikan ego, memberi ruang bagi orang lain, dan melihat dunia dari perspektif yang lebih luas. Cerdas secara emosi bukan sekadar tahu kapan harus marah dan kapan harus diam, tapi sadar bahwa perlakuan kita terhadap orang lain adalah investasi terhadap dunia yang kita tinggali bersama.

     

    Jika kita ingin dihargai, mulailah dengan menghargai. Jika kita ingin dimengerti, belajarlah memahami. Kalau kita ingin dunia ini damai, jangan cuma mengatur urusan langit, tetapi juga memelihara relasi dengan sesama di bumi. Karena hukum kehidupan ini sederhana: apa yang kita lempar ke dunia akan kembali ke diri kita. Kebaikan akan kembali sebagai kebaikan. Keburukan akan datang dalam bentuk yang tak terduga.

     

    Religiusitas yang sehat harusnya membuat seseorang makin lembut, bukan makin kasar. Makin bijak, bukan makin mudah menghakimi. Jika tidak, mungkin itu hanya ilusi yang dibungkus rapi oleh ego.

     

     

    Kreator : Kadek Suprapto

    Bagikan ke

    Comment Closed: Ilusi Religiusitas: Mengapa Otak Religius Tak Menjamin Hati yang Baik

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021