KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Ingin Pulang

    Ingin Pulang

    BY 29 Jun 2024 Dilihat: 65 kali
    Ingin Pulang_alineaku

    Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, namun mentari belumlah muncul. Seolah ia enggan menampakkan wajahnya. Langit tampak mendung, angin bertiup dingin terasa menusuk tulang. Suasana pagi ini benar-benar kurang menggairahkan. Seperti perasaan cemas yang dirasakan Dila. Ibu beranak satu yang kini tengah hamil muda. Ia begitu resah lantaran di kampung tempat ia dan suaminya tinggal belum lama ini ada dua orang ibu muda yang meninggal saat melahirkan. Hal tersebut begitu menghantui hari-harinya. Hingga suatu hari ia utarakan niatnya kepada suaminya untuk pulang ke rumah orang tuanya yang jaraknya lumayan jauh. Tentu saja sang suami pun kaget dengan permintaan istrinya itu. Namun karena istrinya terlihat selalu murung ia pun mengabulkannya.

    Kini berangkatlah Dila dan suami ke rumah orang tua Dila. Sesampainya disana mereka disambut hangat oleh orang tua dan keluarga Dila. Terlebih sudah lama Dila tak pulang kampung dan baru kali ini mereka bertemu Dila yang tengah hamil muda. Dila pun menyampaikan maksud kepulangannya itu kepada orang tuanya. Mendengar penjelasan Dila ibu Dila begitu memakluminya. Kakak Dila yang waktu itu juga sedang berada di rumah orang tuanya ikut bicara, “ ya udah dek, kamu melahirkan di sini saja”. “ Ia, apalagi di sini kan dekat dengan bidan”. Sahut ibu Dila. Akhirnya sejak saat itu Dila tinggal bersama orang tuanya. 

    Sejak kepulangan Dila ke rumah orang tuanya hari-hari yang Agus lalui terasa begitu sepi. Terlebih anak pertamanya juga ikut ibunya. Lita yang baru berumur empat tahun tentu tak mau jauh dari ibunya. Namun, semangat untuk terus mencari rejeki guna menghadapi kelahiran anak kedua mereka membuat Agus senantiasa giat bekerja. Kini tak terasa usia kandungan sang istri telah masuk Sembilan bulan. Sepasang suami istri ini pun tak sabar menanti kehadiran anak kedua mereka.

    Siang itu seperti biasa sepulang bekerja Agus menyeduh segelas kopi hangat guna menghilangkan penat yang ia rasa. Baru setengah gelas ia meminumnya, tiba-tiba handphonenya berdering. Dari seberang terdengar suara seseorang yang menelepon.  “ Mas, Kak Dila sakit. Mas Agus cepat ke sini ya?”, begitu suara adik Dila yang memberi kabar pada agus. Kaget bercampur panik agus menerima kabar tersebut. Mengingat istrinya tengah hamil tua dan tinggal menunggu hari kelahiran anaknya. Tak menunggu lama Agus segera berangkat menuju rumah mertuanya.

    Tak henti-hentinya Agus  berdo’a sepanjang jalan menuju rumah mertuanya. Sesampainya di sana Dila segera dilarikan ke rumah sakit. Dila yang dinyatakan menderita demam berdarah ini kini terkulai lemah disalah satu kamar pasien. Suaminya sungguh tak tega melihat penderitaan istrinya itu. Sudah dua malam Dila dirawat, namun kondisinya belum juga membaik. Dokter baru saja memeriksanya, ternyata waktu melahirkan sudahlah tiba.  Tim dokter pun segera melakukan tindakan medis. Tak lama sang bayi pun lahir. Namun sayang, ia lahir dengan sudah tidak bernafas lagi. Dokter bilang sang bayi keracunan. Efek dari penyakit yang diderita ibunya.  Betapa sedih hati Agus menerima kenyataan ini. Dipandanginya wajah buah hatinya yang berjenis kelamin laki-laki itu. Berderai air matanya  tak tertahankan menerima kenyataan itu. Digendongnya putranya tersebut dan segera ia bawa pulang. Sementara sang istri masih belum sadarkan diri.

    Kini genap 5 hari Dila menginap di rumah sakit, namun ia tak kunjung sadarkan diri. Dokter bilang Dila koma dan kondisinya makin memburuk. Terlihat Dila begitu pucat terkulai lemah. Hingga keesokan paginya dokter menyatakan bahwa Dila tak bisa diselamatkan lagi. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Begitulah kiranya gambaran bagaimana kenyataan yang harus Agus hadapi. Tangis keluarga pun pecah. Dila dibawa pulang untuk segera dimakamkan. 

    Sementara di rumah ibu Dila juga tengah sakit dan kini sedang dirawat di klinik terdekat. Tak tega menyampaikan kabar duka yang sedang melanda, keluarga pun sepakat untuk tidak memberitahu ibu Dila. Hingga prosesi pemakaman usai selang dua hari barulah ibu Dila boleh dibawa pulang karena kondisinya sudah membaik. Betapa terkejutnya hati sang ibu menerima kenyataan pahit ini. Ia pun menangis sejadi-jadinya dan meminta untuk diantar ke makam anaknya.  Lita anak pertama Dila yang dari kemarin tak melihat ibunya kini menangis menanyakan di mana ibunya. Suasana pun makin terasa pilu. “ Dila…begitu cepat kau meninggalkan kami, lihatlah di sini anakmu yang merindukan kehadiranmu. Kini aku baru sadar, bahwa keinginanmu ingin pulang ternyata tak kan kembali lagi. Kudo’akan semoga kau tenang di sana”. Ucap Agus dalam hati.

     

    Kreator : Sri Dewi Rejeki

    Bagikan ke

    Comment Closed: Ingin Pulang

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021