KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Inilah mindset saya tentang saya

    Inilah mindset saya tentang saya

    BY 27 Okt 2024 Dilihat: 101 kali
    Inilah-mindset-saya-tentang-saya_alineaku.jpg

    Siapa saya hari ini. Dan, siapa saya sepuluh tahun ke depan. Pernahkah saya merancang masa depan saya lima tahun ke depan atau malah lima belas tahun kedepan. Ataukah saya tak tertarik pada visi diri saya di masa depan.

    . Setiap langkah yang saya ambil hari ini adalah fondasi bagi masa depan yang saya impikan. 

    Saya percaya bahwa investasi ini bukan hanya tentang pencapaian materi, tetapi juga tentang pertumbuhan pribadi dan pengembangan keterampilan. 

    Visi saya bukan sekadar gambaran, melainkan sebuah komitmen untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi. Dengan fokus dan ketekunan, saya yakin bahwa setiap sumber daya yang saya investasikan hari ini akan membuahkan hasil.Soal kecepatannya saya dan Tuhan yang akan menentukan. Saya perlu tanamkan setiap kerja keras saya tidak sendirian. Ada Tuhan di belakang saya.

     

    INILAH MINDSET SAYA TENTANG DIRI SAYA

     

    Tidak ada larangan untuk menjadi pemenang, walau orang yang dilahirkan dari etnis Jawa, dari generasi jadul, ada keutamaan kultural agar orang menghindari menonjolkan diri. Tapi entahlah, masih ada yang mau mengamalkan secara sukarela atau tidak. Soalnya, di dunia pendidikan, misalnya, mulai tertanam nilai-nilai  kawan kita ke depannya ada rival kita juga. Jadi, mulai kanak-kanak orang tua mulai mendesain anak anak mereka untuk bersaing bukan agar kita sesuai mereka.

    Mereka, para orang tua pada generasi ini, sangat menyadari, untuk menjadi pemenang bukannya tanpa syarat. Banyak yang menentukan karakter apa yang dibutuhkan agar generasi baru mereka  memiliki jiwa pemenang bukan pecundang. 

    Menurut Alfred Adler, seorang psikolog, mengatakan bahwa yang menentukan manusia akan berdaya atau tidak adalah apabila ia menyadari potensi dalam  dirinya. 

    Bahwa dalam diri manusia punya kehendak untuk berkehendak itu yang menyebabkan ada ada orang kaya dan ada orang miskin, ada pemimpin dan bawahan.

    Orang mengembangkan potensi will power di dalam dirinya akan selalu mempunyai ambisi yg keluar dari dirinya dalam bentuk energi yang tak terbatas. Jadi, manusia dalam dirinya ingin memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain. 

    Orang lain juga punya ambisi serupa. Maka kalau anda mau memenangkan pertempuran dalam hidup  bukan orang lain yang menentukan tapi diri saya sendiri.

    Dan, dalam dunia yang terus berubah, kita pun terikat dengan perubahan kecuali kalau berada di suku terasing. Tanpa itu kita terlindas oleh jaman. Dunia sekitar kita berubah begitu cepat. Dulu, ketika kita punya hand phone, Nokia adalah pemimpin pasar yang tak tergoyahkan. Tapi datang BBM yang tentu ada dampaknya. Tetapi, Nokia tetap teratas. Begitu era Android datang, Nokia mulai dilupakan orang. Tapi, Nokia dengan introduksi teknologi digital juga pernah menggoyahkan Motorola yang percaya walau ada pendatang baru berbasis teknologi digital takkan  menggeser Motorola dengan teknologi analog.

    Itulah yang dulu nyaman sebagai pemimpin pasar yang seolah tak bisa digeser, akhirnya terkejut. Nokia merasakan itu dengan pendatang baru yang berhasil mengkombinasi alat komunikasi dan hiburan, seperti MP3. Jadi di sini ada hukum besi perubahan, saya harus berubah karena orang orang di sekitar saya juga berubah.

    Di kehidupan sehari-hari, kejutan kehidupan seperti itu juga sering terjadi. Mungkin ada orang yang nasibnya biasa-biasa saja. Tapi, ada yang dalam kehidupannya tiba-tiba melesat.

    Bagaimana dengan saya sendiri, apakah saya cukup puas dengan hari ininya saya. Mungkin,  saya sudah menamatkan kuliah. Tetapi, belum mendapatkan pekerjaan. Atau juga justru ada yang sudah bekerja, tetapi perusahaan mengalami rasionalisasi karyawan dan yang kebetulan kena dampak saya sendiri. Mungkin juga, saya buka bisnis tidak berkembang. Tetapi, ada yang baru buka dan cepat berkembang. Ada karyawan yang sudah lama tidak bergerak, tapi yang baru masuk sudah dapat posisi penting mungkin saya merasa dia junior saya.

    Lalu, apa sih perbedaannya antara saya dan orang di luar saya. Ada yang mengatakan nasib baik. Kalau soal ini, maka segalanya selesai kita tinggal nunggu hasilnya. 

    Justru ini salah satu mindset yang harus saya rubah. Mungkin karyawan yang cepat menanjak itu bekerja lebih keras. Atau mungkin melengkapi kemampuannya dengan apa yang dibutuhkan organisasi saat ini.

    Mungkin juga ada yang punya skill memadai, tapi attitude-nya tidak memadai. Maka, ada korporasi memasang slogan, “Attitude first, skill is second.”

    Mungkin, saatnya sekarang saya merubah diri saya  dari dalam. Yang dapat mengubah diri saya adalah diri saya sendiri. Saya mungkin perlu juga memvisualisasikan diri saya, seperti apa? Saya punya bayangan bisnis atau karir saya di masa depan. Tidak salah juga menggambar profil usaha saya sepuluh atau dua puluh tahun  ke depan.

    Sebagai karyawan, mungkin saya perlu  mengembangkan citra diri saya. Orang lain akan melihat apakah saya ditempatkan kerja dilabeli sebagai trouble maker atau problem solver. Untuk dapat dilihat orang, siapakah saya tetaplah saya sendiri untuk menginvestasikan sumber daya yang saya miliki untuk citra diri saya. Mungkin saya membayangkan sebagai karyawan pekerja keras, atau mungkin saya menganggap diri saya karyawan yang siap menghadapi setiap krisis.

    Atau mungkin saya menanamkan diri seorang sales yang handal. Mungkin juga membayangkan saya adalah penjual yang disukai orang. Apapun citra diri itu saya harus isi setiap hari. Dibutuhkan latihan terus menerus.

    Hanya dengan cara itu saya akan jadi pemenang. Shakespeare pernah berkata nothing from nothing, kalau saya tidak pernah mengisi gelas saya bagaimana gelas saya akan terisi.

    Intinya saya menginvestasikan yang saya punya . Ini yang pada akhirnya orang akan melihat diri saya. Mereka  melihat saya karena saya punya value. Pimpinan juga akan melihat saya kalau saya punya value. Saya akan dipandang baik oleh pimpinan kalau yang saya kerjakan tidak sekedar business as usual. Saya harus punya standar tinggi untuk  kinerja saya. Saya tidak puas hanya karena sudah dapat menyelesaikan tugas rutin saya.

    Tetapi, tidak ada yang mudah di dunia ini. Tidak setiap cita cita akan tercapai begitu saja. Tidak jarang orang yang sudah bekerja keras tidak mendapat imbalan setimpal. Jangan pernah menyesali nasib. Yang saya butuhkan adalah konsistensi dalam melakukan pekerjaan. Mungkin saya belum mencapai yg saya idamkan. Tapi jangan jangan kemenangan itu sudah ada di depan mata dalam waktu yang tidak lama.

    Tetapi, ketika saya menyerah pada titik itu, saya akan kehilangan momentum kalau kemenangan sudah menanti.

    Yang saya harus lakukan adalah membangun mindset yang positif dan memastikan saya punya value dan value itu perlu saya isi setiap hari secara berkelanjutan.

    Ada beberapa hal yang mungkin saya perlu keras terhadap diri saya.

    Pertama, identifikasi nilai-nilai yang penting bagi saya, seperti kejujuran, ketekunan, atau empati. Tuliskan nilai-nilai tersebut dan ingatkan saya setiap hari.

    Kedua, saya akan praktekkan kebiasaan positif setiap hari dengan rutinitas pagi yang inspiratif, seperti meditasi, membaca, atau menulis afirmasi diri saya akan apa yang harus saya selesaikan hari itu. Afirmasi akan mensugesti bahwa saya tetap berfokus pada tujuan. Ini akan membantu menetapkan niat dan focus saya untuk hari itu.

    Ketiga, saya harus berani bertemu dengan orang-orang yang akan mendukung dan  saya. jangan pernah alergi untuk saya bertemu dengan orang yang status sosialnya lebih tinggi dan lebih hebat dari saya. saya akan diskusikan ide-ide dan tantangan bersama mereka. Lingkungan yang positif tentu saya harapkan dapat mempengaruhi mindset saya secara signifikan.

    Keempat, terima tantangan peluang untuk tumbuh. Ketika menghadapi kesulitan, tanyakan pada diri sendiri apa yang bisa dipelajari dari situasi tersebut.

    Terakhir, tentu saya akan selalu merefleksikan secara berkala. Saya akan meluangkan  waktu setiap minggu untuk mengevaluasi pencapaian dan kegagalan saya sekaligus rekomendasi untuk saya sendiri di masa depan. Tentu saja, ini untuk memastikan diri saya tetap berada di jalur yang benar.

     

     

    Kreator : Goris Prasanto

    Bagikan ke

    Comment Closed: Inilah mindset saya tentang saya

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021