KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Misteri
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Sains
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Inipun Akan Berlalu

    Inipun Akan Berlalu

    BY 22 Agu 2024 Dilihat: 257 kali
    Inipun Akan Berlalau_alineaku

    Pada suatu hari yang mendung, di sebuah kerajaan yang jauh dari hiruk-pikuk dunia, seorang raja duduk termenung di singgasananya. Di hadapannya, terletak sebuah cincin emas yang kecil dan sederhana, namun menyimpan harapan besar dalam dirinya. Sang raja, yang dikenal bijaksana namun selalu gelisah, telah meminta kepada tukang emas kerajaan yang sudah tua untuk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya. Sesuatu yang bisa memberikan ketenangan, baik di saat duka maupun suka.

    Dengan suara yang lembut namun penuh harap, sang raja berkata kepada tukang emas itu, “Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu, supaya itu pun bisa menjadi pelajaran untuk hidupku.”

    Tukang emas yang sudah renta itu menerima permintaan sang raja dengan rasa tanggung jawab yang berat. Berbulan-bulan ia bekerja dengan tekun, membuat cincin itu dengan segala keterampilan yang ia miliki. Namun, yang paling sulit adalah menuliskan kata-kata yang seharusnya abadi di dalam cincin emas yang kecil itu. Setiap kali ia mencoba menulis, ia terhenti, seolah-olah setiap kata yang keluar dari pikirannya tidak cukup kuat untuk mewakili seluruh pengalaman hidupnya.

    Suatu malam, ketika rembulan tersembunyi di balik awan dan angin berhembus pelan, si tukang emas duduk sendiri di bengkel kecilnya. Ia memejamkan mata dan mulai berdoa, memohon pencerahan. Setelah lama merenungkan, akhirnya ia menemukan jawabannya. Dengan tangan yang gemetar namun mantap, ia menuliskan sesuatu di cincin itu. Esok harinya, ia menyerahkan cincin itu kepada sang raja.

    Sang raja, dengan rasa ingin tahu yang mendalam, menerima cincin itu dan membaca tulisan kecil yang terukir di dalamnya. Hanya ada satu kalimat sederhana yang tertulis:

    “THIS TOO, WILL PASS (DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU)”

    Pada awalnya, sang raja tidak terlalu paham dengan makna dari kalimat itu. Ia merasa sedikit kecewa, mengapa hanya kata-kata itu yang tertulis di cincinnya. Namun, seiring waktu berlalu, makna dari kata-kata itu mulai meresap dalam dirinya. Ketika kerajaan menghadapi masalah yang pelik, ia membaca cincin itu lagi, dan tiba-tiba, ia merasakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. “Dan inipun akan berlalu,” katanya kepada dirinya sendiri, dan dengan itu, ia menemukan kekuatan untuk menghadapi segala persoalan dengan tenang.

    Di saat-saat bahagia, ketika pesta berlangsung meriah dan tawa menggema di seluruh istana, tanpa sengaja, matanya tertuju pada cincin itu lagi. “Dan inipun akan berlalu,” ia membaca dalam hati, dan seketika ia merasakan kerendahan hati yang mendalam. Ia sadar bahwa tidak ada yang abadi, dan dalam kesadaran itu, ia menemukan kedamaian.

    Waktu terus berjalan, dan sang raja, yang dulu sering gelisah, kini hidup dengan keseimbangan. Ia tidak lagi terlalu bersedih ketika menghadapi masalah besar, dan ia juga tidak lagi terlalu terbawa oleh euforia ketika sedang bersenang-senang. Karena ia tahu, bahwa segala sesuatu, baik suka maupun duka, akan berlalu.

    Pesan dari cincin kecil itu sederhana, namun mendalam. “Dan inipun akan berlalu.” Sebuah pelajaran hidup yang mengingatkan kita untuk tetap sejuk di tempat yang panas, tetap manis di tempat yang pahit, tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, tetap tenang di tengah badai hebat, dan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala perkara.

    Dengan demikian, sang raja menemukan apa yang selama ini ia cari—keseimbangan dan kedamaian yang sejati. Dan setiap kali ia melihat cincin itu, ia tersenyum, mengingatkan dirinya bahwa dalam segala hal, tidak ada yang abadi. Dan dengan pemahaman itu, ia menjalani hidupnya dengan bijaksana, hingga akhir hayatnya.

     

     

    Kreator : Wista

    Bagikan ke

    Comment Closed: Inipun Akan Berlalu

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021