KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Jaga Diri Jangan Sampai Jatuh di Tempat yang Terang

    Jaga Diri Jangan Sampai Jatuh di Tempat yang Terang

    BY 08 Agu 2024 Dilihat: 305 kali
    Jaga Diri Jangan Sampai Jatuh di Tempat yang Terang_alineaku

    Seorang kakek berkacamata hitam dengan tongkat di tangan, berjalan menyusuri trotoar jalan Tegar Beriman. Dengan keterbatasan penglihatan dia berjalan sendiri tanpa ada yang menuntun, mendampingi ataupun yang mengawasi. Dari mulutnya terdengar lantunan asma-asma Allah  Yang Mah Tinggi. Subhanallah, walhamdu lillah, walaaha illallahu wallaahu akbar. Entah yang keberapa kalimat kalimat-kalimat itu terlontar dari mulutnya.

    Di bawah sebuah pohon yang cukup besar dia berhenti, tangannya menggapai-gapai meminta bantuan kepada orang untuk menuntunya menyebrangi jalan cukup lebar di depanya. 

    “Tolong bantu saya…., saya mau menyebrang !” Ucapnya sambil terus menggapai-gapaikan tanganya. Karena tidak ada orang yang lalu lalang di tempat itu, sang kakek tidak ada membentunya menyeberang jalan. 

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba sebuah mobil pajero berhenti di sampingnya. Seorang laki-laki dengan dandanan perlente turun, dan menghampiri sang kakek.

    “Kakek mau menyebrang ….?” Tanya laki-laki itu.

    “Iya, nak.” Jawab sanvb kakek.

    “Mari saya bantu…!” Ucap laki laki itu sambil meraih tangan sang kakek.

    “Terima kasih…. !”

    “Kakek mau ke mana ?” Tanya laki-laki itu setelah sampai di seberang jalan.

    “Mau pulang, nak.”

    “Rumah kakek dimana ?’

    “Tidak jauh dari sini.”

    “Ya sudah…, sekalian saya antar sampai rumah, ya !” Laki-laki itu menawarkan diri

    “Tidak usah, nak. Kalau sudah di sini, kakek bisa sendiri.” Jawab sang kakek

    “Benaaar….?”

    “Benar, nak. Kakek sudah biasa, kok.” Sang kakek meyakinkan. “Oh iya…., kalau boleh tahu siapa nama kamu ?” Tanyanya.

    “Nama saya Aji, lengkapnya Aji Mubarok.”

    “Aji Mubarok yang pemilik gelar ustadz milenial itu ?” Tanyanya lagi.

    “Iya…., masyarakat menggelari saya seperti itu.” Laki itu membenarkan kalau namanya Aji Mubarok.

    “Kalau tidak salah, kamu juga termasuk anggota DPRD, kan ?”

    “Kok, kakek tahu ?” Aji Mubarok heran.

    “Saya sering mendengar nama bapak di sebut-sebut orang.”

    “Iya…, masyarakat memang mengusung saya untuk jadi anggota dewan.” Aji Mubarok kembali membenarkan apa yang diucapkan oleh sang kakek.

    “Kalau diperkenankan, kakek ingin nitip pesan buat kamu !”

    “Apa itu, kek ?”

    “Hati-hati, pak. Jangan sampai jatuh di tempat yang terang !” 

    “Maksudnya ?”

    “Kamu sudah dikenal oleh masyarakat, kamu sudah dipercaya oleh masyarakat. Jaga kepercayaan mereka. Kalau diminta ceramah oleh mereka, jangan memperbanyak syarat. Kalau mendapatkan pengaduan dari mereka, jangan memperbanyak alasan. Tapi…., perhatikan  dan perjuangkan. Ingatlah ….., jika kamu berbuat baik, itu artinya  kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka  itu pun  akan kembali pada dirimu pula. Kalau diri kakek jatuh, jatuhnya kakek hanya didunia saja. Tapi  kalau kamu jatuh, jatuhnya kamu bisa  sampai ke neraka.”

    Mendapatkan nasehat seperti itu Aji Mubarok langsung memeluk sang kakek sambil menangis. “Terima kasih atas nasehatnya, kek. Sungguh ini pelajaran yang berharga bagi saya.” Ucapnya di tengah isak tangisanya.

    “Sekarang…., lanjutkan perjalanan kamu, dan terima kasih atas bantuanya.” Ucap sang kakek sambil melepaskan pelukan Aji mubarok sang tokoh agama dan tokoh politik di daerahnya.

     

     

    Kreator : Baenuri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Jaga Diri Jangan Sampai Jatuh di Tempat yang Terang

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021