KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Jangan menilai dari penampilan luar saja

    Jangan menilai dari penampilan luar saja

    BY 28 Agu 2024 Dilihat: 135 kali
    Jangan menilai dari penampilan luar saja_alineaku

    Makassar, 24 Agustus 2024

    Pada suatu pagi yang cerah di sebuah Sekolah Katolik, ada seorang siswi bernama Gabriella. Seperti biasanya, Gabriella datang ke sekolah dengan semangat besar, namun hari itu berbeda. Ada murid baru di kelasnya, namanya Bagas. Bagas pindah dari sekolah lain, dan penampilannya cukup berbeda dari teman-teman sekelas. Dia terlihat pendiam, jarang berbicara, dan cenderung sendirian di pojok kelas.

    Tanpa sadar, beberapa teman sekelas mulai berbisik-bisik tentang Bagas di belakangnya. Mereka menilai Bagas hanya dari sikapnya yang diam dan menganggap dia tak akan cocok untuk berteman dengan mereka. Akan tetapi, Gabriella tak setuju dengan pandangan itu. Ia teringat dengan pesan Injil Yohanes 1:45-51, ketika Filipus memperkenalkan Yesus kepada Natanael. Pada awalnya, Natanael meragukan Yesus hanya karena Dia berasal dari Nazaret. Namun saat Natanael akhirnya bertemu Yesus, ia menyadari betapa dalam kebijaksanaan-Nya dan betapa besar kuasa-Nya.

    Terinspirasi oleh kisah itu, Gabriella memutuskan untuk mendekati Bagas dan mengenalnya lebih baik. Ia mendapati bahwa Bagas adalah sosok yang cerdas, memiliki banyak ide kreatif, dan sebenarnya sangat ramah jika diajak bicara. Ternyata, Bagas hanya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Gabriella menyadari betapa mudahnya kita terjebak dalam penilaian hanya dari tampak luar seseorang, padahal di dalamnya tersimpan potensi luar biasa.

    Dalam kehidupan ini, kita seringkali mengasingkan orang lain hanya dari apa yang terlihat dari luar. Padahal, setiap orang memiliki keunikan dan keistimewaan yang tak selalu kelihatan pada pandangan pertama. Seperti yang pernah diucapkan oleh Merry Riana, “Jangan menilai seseorang hanya dari tampilannya. Bukan wadah yang penting, tetapi isinya.” Pesan ini mengingatkan kita bahwa yang paling berharga adalah hati dan karakter seseorang, bukan penampilan atau latar belakangnya.

    Maka, mari kita pelajari dari kisah ini. Jangan terburu-buru menilai orang lain dari tampilan belaka. Berikan kesempatan untuk lebih mengenal, karena siapa tahu, justru dari sanalah kita akan menemukan sahabat sejati, inspirasi baru, atau bahkan pelajaran hidup yang tak ternilai harganya. Seperti Gabriella, jadilah sosok yang terbuka, mau menerima, dan tak mudah dipengaruhi oleh penilaian dangkal. Ingatlah, Tuhan selalu melihat hati kita, bukan apa yang kelihatan dari luar.

    “Tuhan melihat hati kita, bukan apa yang tampak dari luar—maka belajarlah untuk melihat dengan mata hati, bukan hanya mata kepala.”

     

    Refleksi:

    Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luang waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.

    • Pelajaran terbesar

    Kisah ini mengingatkan kita untuk tidak terburu-buru menilai orang lain hanya dari tampilan luarnya saja. Setiap orang memiliki keunikan dan potensi yang tak selalu terlihat pada pandangan pertama. Seperti yang dikatakan Merry Riana, “Jangan menilai seseorang hanya dari tampilannya. Bukan wadah yang penting, tapi isinya.”Gabriella, seorang siswi di sebuah Sekolah Katolik, menyadari kesalahan ini ketika ada murid baru bernama Bagas di kelasnya. 

    Awalnya, Bagas dianggap tidak cocok berteman dengan mereka karena penampilannya yang pendiam dan cenderung menyendiri. Namun setelah didekati, Gabriella menemukan bahwa Bagas adalah sosok yang cerdas, kreatif, dan ramah jika diajak bicara. Ia hanya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.Kisah ini mengingatkan kita akan pesan Injil Yohanes 1:45-51, ketika Filipus memperkenalkan Yesus kepada Natanael. Natanael awalnya meragukan Yesus karena berasal dari Nazaret, namun saat bertemu, ia menyadari kebijaksanaan dan kekuasaan-Nya yang besar.

    Seperti Gabriella, marilah kita menjadi sosok yang terbuka, mau menerima, dan tidak mudah terjebak dalam penilaian dangkal. Beri kesempatan untuk lebih mengenal, karena siapa tahu kita akan menemukan sahabat, inspirasi, atau pelajaran hidup yang berharga. Ingatlah, Tuhan selalu melihat hati kita, bukan tampilan luar.

    • Formula yang berkesan

     “Setiap orang memiliki keunikan di balik penampilannya”

    • Alasan mengapa saya bersyukur

    Hari ini, saya sangat bersyukur karena saya mendapatkan kesempatan untuk belajar dan memikirkan pentingnya tidak menilai orang hanya dari penampilan luar mereka. Melalui pengalaman Gabriella dan Bagas, saya diingatkan bahwa di balik setiap penampilan terdapat potensi dan keunikan yang mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama. Selain itu, saya bersyukur dapat menyadari bahwa setiap orang memiliki cerita dan perjalanan hidup yang berbeda, yang membuat mereka berharga. Kesadaran ini mendorong saya untuk lebih terbuka dan menghargai orang lain, serta menjalin hubungan yang lebih dalam dan bermakna.

     

     

    Kreator : Fr. Silvianus

    Bagikan ke

    Comment Closed: Jangan menilai dari penampilan luar saja

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021