Makassar, 24 Agustus 2024
Pada suatu pagi yang cerah di sebuah Sekolah Katolik, ada seorang siswi bernama Gabriella. Seperti biasanya, Gabriella datang ke sekolah dengan semangat besar, namun hari itu berbeda. Ada murid baru di kelasnya, namanya Bagas. Bagas pindah dari sekolah lain, dan penampilannya cukup berbeda dari teman-teman sekelas. Dia terlihat pendiam, jarang berbicara, dan cenderung sendirian di pojok kelas.
Tanpa sadar, beberapa teman sekelas mulai berbisik-bisik tentang Bagas di belakangnya. Mereka menilai Bagas hanya dari sikapnya yang diam dan menganggap dia tak akan cocok untuk berteman dengan mereka. Akan tetapi, Gabriella tak setuju dengan pandangan itu. Ia teringat dengan pesan Injil Yohanes 1:45-51, ketika Filipus memperkenalkan Yesus kepada Natanael. Pada awalnya, Natanael meragukan Yesus hanya karena Dia berasal dari Nazaret. Namun saat Natanael akhirnya bertemu Yesus, ia menyadari betapa dalam kebijaksanaan-Nya dan betapa besar kuasa-Nya.
Terinspirasi oleh kisah itu, Gabriella memutuskan untuk mendekati Bagas dan mengenalnya lebih baik. Ia mendapati bahwa Bagas adalah sosok yang cerdas, memiliki banyak ide kreatif, dan sebenarnya sangat ramah jika diajak bicara. Ternyata, Bagas hanya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Gabriella menyadari betapa mudahnya kita terjebak dalam penilaian hanya dari tampak luar seseorang, padahal di dalamnya tersimpan potensi luar biasa.
Dalam kehidupan ini, kita seringkali mengasingkan orang lain hanya dari apa yang terlihat dari luar. Padahal, setiap orang memiliki keunikan dan keistimewaan yang tak selalu kelihatan pada pandangan pertama. Seperti yang pernah diucapkan oleh Merry Riana, “Jangan menilai seseorang hanya dari tampilannya. Bukan wadah yang penting, tetapi isinya.” Pesan ini mengingatkan kita bahwa yang paling berharga adalah hati dan karakter seseorang, bukan penampilan atau latar belakangnya.
Maka, mari kita pelajari dari kisah ini. Jangan terburu-buru menilai orang lain dari tampilan belaka. Berikan kesempatan untuk lebih mengenal, karena siapa tahu, justru dari sanalah kita akan menemukan sahabat sejati, inspirasi baru, atau bahkan pelajaran hidup yang tak ternilai harganya. Seperti Gabriella, jadilah sosok yang terbuka, mau menerima, dan tak mudah dipengaruhi oleh penilaian dangkal. Ingatlah, Tuhan selalu melihat hati kita, bukan apa yang kelihatan dari luar.
“Tuhan melihat hati kita, bukan apa yang tampak dari luar—maka belajarlah untuk melihat dengan mata hati, bukan hanya mata kepala.”
Refleksi:
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luang waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
Kisah ini mengingatkan kita untuk tidak terburu-buru menilai orang lain hanya dari tampilan luarnya saja. Setiap orang memiliki keunikan dan potensi yang tak selalu terlihat pada pandangan pertama. Seperti yang dikatakan Merry Riana, “Jangan menilai seseorang hanya dari tampilannya. Bukan wadah yang penting, tapi isinya.”Gabriella, seorang siswi di sebuah Sekolah Katolik, menyadari kesalahan ini ketika ada murid baru bernama Bagas di kelasnya.
Awalnya, Bagas dianggap tidak cocok berteman dengan mereka karena penampilannya yang pendiam dan cenderung menyendiri. Namun setelah didekati, Gabriella menemukan bahwa Bagas adalah sosok yang cerdas, kreatif, dan ramah jika diajak bicara. Ia hanya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.Kisah ini mengingatkan kita akan pesan Injil Yohanes 1:45-51, ketika Filipus memperkenalkan Yesus kepada Natanael. Natanael awalnya meragukan Yesus karena berasal dari Nazaret, namun saat bertemu, ia menyadari kebijaksanaan dan kekuasaan-Nya yang besar.
Seperti Gabriella, marilah kita menjadi sosok yang terbuka, mau menerima, dan tidak mudah terjebak dalam penilaian dangkal. Beri kesempatan untuk lebih mengenal, karena siapa tahu kita akan menemukan sahabat, inspirasi, atau pelajaran hidup yang berharga. Ingatlah, Tuhan selalu melihat hati kita, bukan tampilan luar.
“Setiap orang memiliki keunikan di balik penampilannya”
- Alasan mengapa saya bersyukur
Hari ini, saya sangat bersyukur karena saya mendapatkan kesempatan untuk belajar dan memikirkan pentingnya tidak menilai orang hanya dari penampilan luar mereka. Melalui pengalaman Gabriella dan Bagas, saya diingatkan bahwa di balik setiap penampilan terdapat potensi dan keunikan yang mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama. Selain itu, saya bersyukur dapat menyadari bahwa setiap orang memiliki cerita dan perjalanan hidup yang berbeda, yang membuat mereka berharga. Kesadaran ini mendorong saya untuk lebih terbuka dan menghargai orang lain, serta menjalin hubungan yang lebih dalam dan bermakna.
Kreator : Fr. Silvianus
Comment Closed: Jangan menilai dari penampilan luar saja
Sorry, comment are closed for this post.