Sedang makan enak dengan lauk tersaji terlihat menggugah selera. Lantas berkata, “Walaupun sederhana asal bahagia.”
Piknik, rekreasi ke suatu tempat nunjukin foto dengan caption, “Cukup di sini saja yang penting hati ini bahagia.”
Sepasang anak muda sedang hangout. Saling berpegangan tangan, menulis postingannya di media sosial. “Bahagia bersama orang tersayang.”
Apa sih bahagia itu?
Apa benar ketika menikmati dan merasakan sesuatu hal yang dapat memunculkan perasaan bungah lalu mengatakan itu bahagia? Jangan salah ya, bisa jadi itu hanyalah “kesenangan.”
Nih aku kasih tahu ya?
Semua situasi yang melatarbelakangi peristiwa diatas bukan sebab akibat sehingga kita benar merasakan bahagia. Itu adalah kesenangan.
Makan enak, pergi piknik, berdua bersama kekasih merupakan perbuatan yang kita lakukan hanya agar kita bisa mendapatkan kesenangan saja tetapi bukan kebahagiaan. Karena semua itu hanya dirasakan sebentar saja atau durasinya singkat.
Seperti diketahui bahwa ada empat hormon yang digadang-gadang sebagai hormon yang bisa menciptakan kebahagiaan yaitu Dopamin, serotonin, oksitosin dan endorfin. Ini berdasarkan penelitian ya, namun kebahagiaan seseorang tidak terpicu semata-mata oleh kerja dari sistem hormon ini.
Kita lagi nggak ngebahas hormon ya tapi sedang mencari tahu kebahagiaan itu apa? Hmm…kalau ada yang mau memberi saya jempol atau hati merah itu akan membuat saya merasa senang seharian. “Saya menirukan ucapan seorang konten kreator saat ngepost konten kulinernya yang sering saya nonton.”
Kesenangan atau Pleasure
Kesenangan adalah perasaan positif yang muncul sebagai respons langsung terhadap suatu rangsangan atau aktivitas yang memberikan kenikmatan atau kepuasan instan. Kesenangan biasanya bersifat sementara, instan, dan cenderung dipicu oleh hal-hal eksternal seperti makanan enak, hiburan, belanja, atau pengalaman menyenangkan lainnya.
Kesenangan sama dengan kenikmatan cepat yang bikin senang sesaat, tapi belum tentu bikin hidup lebih bermakna.
Contohnya ya seperti cerita pada peristiwa makan, jalan-jalan, scroll sosmed termasuk juga main game.
Kebahagiaan atau Happiness
kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bersifat spiritual atau mistis, melainkan reaksi biologis yang muncul saat otak kita merasa aman, nyaman, dan mendapatkan hal-hal yang diinginkan.
Lebih kompleks, melibatkan proses kognitif dan emosional, bukan sekadar impuls.
Kebahagiaan itu proses, dari berdamai dengan diri sendiri dan punya hubungan sehat sama orang lain.
Kebahagiaan tidak selalu berbentuk “senang” atau “tertawa”, kadang justru hadir dalam bentuk ketenangan dan rasa puas.
Perasaan damai, puas, dan bermakna yang tumbuh perlahan dari proses hidup. Memberi makna, ketenangan, & kekuatan mental jangka panjang.
Lebih dalam lagi kebahagiaan adalah reaksi biologis, bukan pencapaian filosofis.
Pada akhirnya kita bisa membedakan mana “kesenangan” dan mana “kebahagiaan”.
Kalimat berikut mungkin bisa membantu memahami lebih dalam lagi, “nggih.”
“Kalau lo cuma ngejar kesenangan doang, lo bakal kelelahan. Tapi kalau lo ngerti cara bangun kebahagiaan, lo bakal punya energi buat jalanin hidup panjang.”
“Kesenangan itu kayak colokan listrik — cepat nyala, cepat mati. Kebahagiaan itu kayak panel surya — ngumpulin energi pelan-pelan, tapi awet seumur hidup.”
Quotes nyelekit nya,
“Kebahagiaan itu bukan soal lo punya segalanya, tapi soal otak lo ngerti kapan harus berhenti ngerasa kurang.”
“Kebahagiaan itu bukan soal hidup mulus tanpa masalah, tapi soal lo punya cukup serotonin buat bilang: ya udah, hidup memang begini.”
“Kalau lo pikir kebahagiaan itu datang pas semua keinginanmu tercapai, siap-siap aja kecewa seumur hidup.”
Selamat menikmati hidup dan bahagiamu.
@kadek
Kreator : Kadek Suprapto
Comment Closed: Jangan Samakan Antara Kesenangan dan Kebahagiaan
Sorry, comment are closed for this post.