Pada suatu hari di sekolah, seorang siswi bernama Rafaela mengalami sesuatu yang tak terduga. Ia tengah duduk sendiri di taman kelas sambil menyelesaikan tugas ketika sekelompok temannya lewat membicarakan sesuatu dengan nada sinis. “Lihat tuh Rafaela selalu duduk diam sendiri. Pasti dia gak mau berteman sama kita deh,” kata salah satunya. Mendengar itu, Rafaela jadi sedih dan terasa asing, padahal sesungguhnya ia hanya fokus belajar.
Beberapa hari berikutnya, guru mereka, Bu Ratna, mengadakan diskusi di kelas tentang betapa sering kita asumsikan orang lain tanpa benar-benar mengerti apa yang mereka alami. “Pernahkah kalian mengadili orang cuma dari luarnya aja?” tanya Bu Ratna. Banyak siswa sadar kalo mereka cepat menilai orang tanpa ngerti konteksnya dulu. Rafaela pun berkata, “Sebenarnya aku sering diam karena butuh waktu mikir. Bukan berarti aku nggak mau berteman sama kalian.”
Bu Ratna kemudian bercerita tentang kisah dari Injil Lukas 7:31-35. Di bagian ini Yesus bicara soal orang zaman dulu yang terlalu cepat mengadili Yohanes Pembaptis dan Yesus sendiri. Mereka enggan buka hati buat ngerti kalo Yohanes sama Yesus bawa pesan kasih dan kebenaran. Sama kaya temen Rafaela yang buru-buru ngelabelin, orang juga tolak dengerin karena cuma liat dari luarnya doang. “Seperti yang diajarkan Yesus,” kata Bu Ratna, “jangan segera mengadili tapi coba pahamin dulu latar belakang perbuatannya.”
Menirukan kata-kata Merry Riana, “Jangan biarkan orang lain yang nentuin siapa dirimu. Jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri, bukan apa kata orang.” Kalimat ini cocok buat gambarin situasi Rafaela. Kita ga boleh biarkan opini orang lain mempengaruhi cara kita jalani hidup atau mengukur orang lain. Sebaliknya, kita harus lihat lebih dalam dan kasih pengertian dulu sebelum menilai seseorang.
Akhirnya, seluruh kelas belajar dari pengalaman ini. Mereka paham kalo setiap orang punya cerita yang mungkin kita gak tau. Dengan berhenti mengadili dan coba ngertiin orang, mereka jadi lebih saling menghargai. Seperti ajaran Yesus, mari kita selalu bawa hati penuh kasih dan pengertian, bukan cuma ke teman tapi juga orang lain yang kita temui.
“Jangan biarkan prasangka menghalangi kita untuk melihat kebaikan dalam diri orang lain. Kadang, yang kita lihat hanyalah permukaan dari kisah yang lebih dalam.”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Jangan Segera Mengadili
Sorry, comment are closed for this post.