Jasmine adalah gadis yang periang. Kegiatannya banyak. Dia ikut ekstra dance di sekolah, makanya ia selalu terlihat gembira. Jasmine tidak pernah menunjukkan wajah bersedih, murung, atau bad mood. Auranya selalu positif. Di wajahnya selalu tersungging senyum manis dari bibirnya. Suaranya yang khas, lembut setengah berbisik membuat teman-temannya sangat mengenalnya. Siswi yang sangat kreatif, mudah bergaul dengan siapapun. Bukan hanya sekelas, tetapi dari lain kelas pun juga tetap akrab. Tak heran bila saatnya istirahat, meski Jasmine tak keluar kelas, anak dari kelas lain justru yang main ke kelasnya. Gak ngapa-ngapain, hanya sekedar ngobrol dan saling tanya kegiatannya.
Bila anak-anak yang lain merasa lebih asyik untuk pergi jajan dan makan di kantin, tetapi justru Jasmine lebih betah untuk tinggal di dalam kelas saja.
“Jasmine, besok ulangan Bahasa Inggris loh. Jangan lupa belajar.” teman sebangkunya, Fris mengingatkan.
“Okay, kamu juga belajar loh ya.” Jasmine juga mengingatkan.
Bahasa Inggris adalah pelajaran favorit mereka. Jangan sampai nilai Bahasa Inggris-nya jelek. Malu sama Miss Fiya, wali kelasnya. Kalau bisa harus mendapatkan nilai sempurna.
Di sekolah Jasmine dan sahabatnya sering berbicara Bahasa Inggris, kalau membuat status di Media sosial juga lebih sering menggunakan Bahasa Inggris. Jadi, semakin terlihat bahwa memang mereka suka banget dengan pelajaran Bahasa Inggris.
Bagi Jasmine dan Fris, Bahasa Inggris sangat menarik, apalagi yang mengajar adalah Wali kelasnya sendiri. Makanya nilainya juga bagus.
Saatnya English Day di sekolah. Semua kelas harus mengirimkan wakil untuk mengikuti beberapa lomba dalam Bahasa Inggris, yaitu :
– Flash Mob
– Cooking Fish
– Sing a song
Jasmine dan Fris yang memang pandai berbahasa Inggris langsung didaulat untuk ikut terlibat dalam skenario pembuatan rencana. Mereka berkolaborasi menggabungkan antara musik, gerakan, dan pengucapan. Mereka totalitas dalam berlatih. Pulang sekolah langsung latihan, bahkan pernah pada malam harinya kembali ke sekolah untuk berlatih karena sudah dekat hari H perlombaannya. Seisi kelas harus terlibat, saling bantu dalam menyiapkan seluruh properti yang dibutuhkan.
Hari yang ditunggu telah tiba. Hari Kamis saatnya English Day di sekolah. Semua sudah diatur. Tak ada seorang pun yang tidak masuk sekolah. Teman-teman yang lain sudah mendapat bagian masing-masing. Ada yang menjadi suporter Cooking Fish, sebagian yang lain menyemangati yang lomba English Sing a Song, dan beberapa yang lain di Flash Mob. Lomba berjalan meriah, seru, dan semua siswa harus berbahasa Inggris.
Seluruh peserta memberikan tampilan terbaiknya. Masing-masing kelas menampilkan tontonan yang sangat menghibur dan bagus sekali. Suara tepuk tangan yang meriah mengiringi setiap penampilan. Hingga acara usai, tak seorang pun beranjak meninggalkan tempat lomba. Karena memang pintu gerbang sekolah ditutup rapat dan siswa tidak diizinkan keluar hingga jam pulang.
Saatnya pengumuman pemenang lomba. Hening, mereka banyak berdoa berharap bisa menjadi yang terbaik.
Ternyata, apa yang menjadi harapan mereka memang benar-benar terwujud. Predikat juara benar-benar disandang oleh kelas X IIS 4. Bukan hanya Jasmine dan Friz saja yang gembira, tetapi seisi kelas ikut berteriak dan bergembira. Mereka sangat ekspresif. Ada yang melompat bilang, “Horeeeeee….”, Ada pula yang tersenyum dan mengucap, Alhamdulillah.
Beberapa yang lain saling toast, menepukkan satu tangan dengan tangan temannya sambil berteriak, “Yessss!!!”
Itulah kegembiraan yang dirasakan saat lomba pada English Day.
Meskipun lomba yang lain belum menang, mereka tetap bahagia dengan kekompakan seisi kelasnya.
Pentas Seni adalah ajang kreasi bagi siswa-siswi untuk menunjukkan kemampuan mereka selain prestasi akademik. Sekolah memberi fasilitas kepada para siswanya untuk menampilkan kemampuannya. Sekolah memahami betul bahwasanya tidak semua siswa pandai dalam hal Akademik, karena menyadari bahwasanya kecerdasan itu ada berbagai aspek. Diantaranya yaitu:
– Akademik
– Olah Raga
– Seni musik, Seni Budaya
– dll
Bintang tamu yang diundang juga artis terkenal.
Itu yang membuat para siswa merasa sangat senang, dan antusias untuk mengikutinya. Selain menjadi ajang untuk menunjukkan prestasi, menyalurkan hobi, bisa sebagai refreshing atas kepenatan para siswa dalam belajar. Mereka dihibur, bernyanyi, berjoget, cuci mata, istirahat dari tugas rutin untuk belajar.
Tak ketinggalan Jasmine dan Friz yang tergabung dalam ekstra dance. Mereka bersama kelompok sudah siap dengan atraksi hebohnya. Semua mata memandang. Melihat gadis-gadis cantik dengan pakaiannya yang menarik berlenggok, melompat, dan menari modern dance yang indah. Semua mata takjub dengan gerakan mereka yang kompak. Seolah tiada mata berkedip. Para penonton duduk dengan tertib, bersorak bertepuk tangan tanda bahwa penampilannya sempurna.
Jasmine, Friz dan anggota lainnya bagai seorang artis yang terlihat anggun dan cantik dengan balutan busana dance yang pas dengan tubuhnya yang langsing dan tinggi. Pasti semua bilang cantik, lincah, bagus, menarik, dan sangat mengesankan.
Tepuk tangan meriah kembali terdengar tatkala atraksi dance yang gemulai dan gerakan indahnya. Tanpa ada komando dari MC, tepuk tangan yang meriah itu pertanda bahwa audience suka dengan penampilan dance yang sangat mengesankan. Terdengar ada yang berbisik.
“Heh… Anak kelas berapa itu?”
“Keren ya.” ungkap seorang siswa yang bernama Kemal.
“Kayaknya aku kenal. Itu kan dari kelas X IIS 4.” jawab Fatih.
“Kenalin dong. Aku ingin tahu namanya. Cantik ya.”
“Iya, sih. Tapi kok kayaknya jutek gitu.”
“Masa sih, mungkin karena belum kenal aja.”
“Bisa jadi sih. Besok anterin ke kelasnya, ya.”
“Siap bos.”
Keesokan harinya, Kemal dan Fatih sudah berada di depan kelas Jasmine. Kemal benar-benar terkesan dengan tampilan Jasmine kemarin, hingga hari Ini memberanikan diri untuk langsung menemui Jasmine.
Dari kejauhan terlihat Jasmine dan Fris berjalan sambil mengobrol, beriringan menuju kelas. Mereka tidak menyadari bahwa ada dua orang remaja yang senang menunggunya di depan kelas. Ketika sudah sampai di depan kelasnya, tiba-tiba …
“Jasmine … Kemarin dance-nya keren!!” ungkap Kemal.
“Terima kasih.” Jasmine menjawab singkat dan langsung masuk kelas menuju tempat duduknya.
Kemal dan Fatih tak beranjak dari tempat duduknya.
“Fatih… Tolong, ntar waktu istirahat antar aku ke sini lagi ya.” pintanya.
“Ngapain? Bukankah sekarang kita udah di sini?” Fatih mencoba mengelak.
“Aku belum sempat ngomong sama dia.”
“Loh, Yang barusan kan udah sempat ngomong.”
“Maksudku… Aku mau minta nomor HP-nya.”
“Kenapa gak sekarang aja?” Fatih menyarankan.
“Gak ah. Malu. Ntar aja waktu istirahat.” pintanya.
“Oke deh.” Fatih menuruti Kemal sambil berjalan meninggalkan kelas Jasmine.
Menunggu waktu Istirahat sekolah, rasanya lama sekali. Kemal tidak bisa konsentrasi di kelasnya. Dia masih terbayang acara Pensi kemarin, masih tergambar dengan jelas lemah gemulai gerakan dance yang ditampilkan oleh Jasmine dan teman-temannya.
Miss Fiya memperhatikan seorang siswa yang tak seperti biasanya. Di kelas ini rata-rata adalah anak yang rajin dan cerdas. Setiap kali diberi tugas, pasti sudah beres.
Semua siswa sudah selesai, tetapi Kemal masih belum juga mengumpulkan tugasnya.
“Kemal, tugasmu mana?” pinta Miss Fiya.
“Anu… Miss… Pulpen saya hilang.” Jawab Kemal sekenanya.
“Kenapa gak bilang dari tadi. Ini, silahkan pakai pulpen saya.” Miss Fiya memberikan pulpennya.
“Tidak Miss… Itu… Dia lagi jatuh cinta.” teriak Fatih dari belakang.
Spontan semua teman-teman sekelasnya tertawa. Kemal tampak memerah Wajahnya, tak kuasa menyembunyikan rasa malu.
Miss Fiya hanya tersenyum dan berkata, “Kenapa? Kalian ingin jatuh cinta juga?”
Dari pojok kelas terdengar ada yang nyeletuk, “Iya Miss… Tapi sama siapa? “
“Sudah anak-anakku, kalian belajar dulu aja. Gapai cita-cita kalian. Pacaran itu nomor dua. Yang penting adalah belajar.” Miss Fiya menasehati.
“Siap, Miss.” seisi kelas menjawab bersama.
…..
Bel Istirahat berbunyi. Kemal dan Fatih seketika berlari ke kelas Jasmine. Saat Istirahat, kelas seperti kosong karena banyak yang ke kantin. Ini adalah kesempatan yang baik buat Kemal dan Fatih untuk menemui Jasmine.
“Jasmine, boleh minta nomor WA-nya?” Meski agak nervous, Fatih memberanikan diri untuk bertanya.
Untungnya Jasmine tidak pelit dan langsung memberikan nomornya. Tak lama kemudian, Kemal dan Fatih kembali ke kelas, menyelesaikan tugas dari Miss Fiya.
Malam telah tiba, Kemal mengirim WA pada Jasmine.
“Lagi ngapain Jasmine?” tanpa basi-basi Kemal ingin tahu kegiatan Jasmine.
“Belajar.” jawab Jasmine singkat.
“Belajar apa tuh?”
“Bahasa Inggris.”
“Ada PR ya?” Kemal tidak menyerah.
“Iya.”
“Okay, Selamat belajar.”
“Terima kasih.”
Rasa penasaran Kemal sudah sedikit terobati.
***
Hari Selasa, ketika Miss Fiya masuk ke kelas Jasmine, terlihat Kemal sedang asyik mengobrol di bangku Jasmine. Dia tidak menyadari bahwa gurunya sudah ada di dalam kelas.
“Loh, kok ada anak kelas MIA yang ikut pelajaran di jurusan IIS?” Miss Fiya berbicara agak keras suaranya.
“Sudah… Ayo segera kembali ke kelas.” pinta Miss Fiya.
Kemal baru tersadar kalau waktu istirahat sudah habis. Dia berdiri, berjalan menuju Miss Fiya, memberi salam, mencium tangan dan meminta maaf.
Sepertinya Kemal dan Jasmine mulai semakin dekat. Ada chemistry di antara mereka. Kedekatan mereka membuat keduanya semakin rajin belajar dan lebih semangat dalam menuntut ilmu. Ini terbukti dari nilai mereka yang meningkat dan semakin bagus.
Jasmine banyak disukai temannya karena dia anak kreatif. Dia suka membuat beberapa kejutan untuk temannya. Setiap ada event, dia pasti ikut andil dalam pembuatan video. Dia pandai menggabungkan gambar dan video yang sesuai tema.
Kabar mengejutkan ketika tiba-tiba Jasmine bilang harus pindah sekolah. Teman-teman tentu merasa kehilangan dengan sahabat seperti dia. Tapi, harus bagaimana lagi. Ini semua harus dijalani. Tak semua mempunyai cerita indah, tetapi harus yakin bahwa kelak akan ada cerita indah dibalik semua kejadian yang ada. Berita ini masih diketahui oleh teman-teman dekatnya saja. Termasuk Kemal. Dia terlihat murung, tak banyak bicara. Penyemangat belajarnya harus pindah sekolah.
Usai liburan semester dua, pada tengah malam, Jasmine tampak galau ingin menyampaikan unek-uneknya. Dia melihat last seen di foto WA miss Fiya Sepertinya baru saja dilihat, sedang online juga. Jasmine hanya menyapa dengan ucapan salam.
“Assalamualaikum, Miss.”
“Waalaikumsalam Wr. Wb.” miss Fiya langsung menjawab salamnya. Seperti ada kontak batin antara Jasmine dan Miss Fiya.
“😭😭😭” Jasmine tak mampu mengatakannya, dia hanya mengirimkan emoji menangis.
“Ada apa Jasmine? Ceritakan saja apa adanya.” tanya Miss Fiya melalui WhatsApp.
“Saya mau pindah sekolah. 😭😭😭“ kembali Jasmine memberikan emoticon menangis.
“Loh, kenapa? Ada apa Jasmine?” Miss Fiya kaget membaca pesan dari Jasmine.
“Saya harus ikut Papa.” ungkap Jasmine.
Malam tak terasa menjelang pagi, miss Fiya mengobrol dengan Jasmine. WA saling berbalas, Jasmine dengan leluasa curhat tentang masalahnya, dua adiknya yang ikut Mamanya. Miss Fiya hanya bisa memberikan semangat pada Jasmine agar tetap semangat, kuat dan bisa menghadapi masalahnya dengan tegar. Jasmine terlihat lebih lega setelah menyampaikan ganjalan di hatinya. Dia kembali ceria seperti biasanya.
Pesan Miss Fiya:
Wherever you go, go with all your heart ♥
Wherever you’re in life
Look at your beliefs they put on you
Whatever an education
It should make you unique
It should glow you to find values
It should teach you
What is important how to live well
Which will be your road mad through life
Jasmine, kamu adalah anak yang baik dan cerdas, Insya Allah tak kan sulit bagimu untuk beradaptasi dengan teman-teman yang baru. kemanapun kamu pergi, tetaplah menjadi orang baik. Semoga sukses selalu.
Kreator : Sofi Rohma
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Jasmine
Sorry, comment are closed for this post.