KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Jawaban dari Ikhtiar

    Jawaban dari Ikhtiar

    BY 11 Jul 2024 Dilihat: 131 kali
    Jawaban dari Ikhtiar_alineaku

    Sesuatu yang belum tercapai dan belum pernah kita miliki saat ini pada awalnya kelihatan semuanya agak kesulitan, penuh dengan kegalauan, ketidakpastian, keraguan, ketakutan, perasaan tersebut melebihi di atas segalanya. Hal tersebut membuat seseorang terkadang cenderung underestimate, tidak percaya diri dan segala bentuk lainnya yang membelenggu terhadap dirinya. Hal ini terkadang sering terjadi di kalangan anak muda, bahkan di kalangan seseorang yang pernah trauma, pada hakikatnya semua itu adalah bumbu- bumbu kehidupan, seyogyanya kita mengambil hikmah di setiap peristiwa atau pengalaman yang pernah kita alami, dengan hal tersebut semakin matang dan semakin banyak pelajaran yang dapat dipetik.

    Hal  tersebut pernah dialami penulis saat menjalani perkuliahan,  di masa semester pertama perkuliahan seperti biasa berjalan penuh antusias dengan mengikuti perkuliahan di kelas dan aktif dalam berdiskusi saat pembahasan materi- materi yang disampaikan dosen, dengan suasana sedikit berbeda saat di bangku sekolah, hal ini para mahasiswa semester pertama harus cepat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Masa perkuliahan memang penuh dengan tantangan dan perjuangan, pada awal perkuliahan lokasi kampus jarak tempuh sekitar 12 Km dari tempat kos, dengan menggunakan kendaraan umum oplet sekitar Rp 2.000. Selama 1 semester menggunakan kendaraan umum dengan kondisi kendaraan yang bisa di bilang kurang layak pada saat itu, namun kami sebagai mahasiswa tetap mensyukuri terhadap kondisi tersebut, karena kendaraan itu lah salah satu fasilitas umum yang mengantarkan kami menuntut ilmu di kampus. 

    Proses kegiatan perkuliahan yang berlangsung selama satu semester tersebut tidak kalah serunya banyak tantangan dan proses adaptasi dihadapi sebagai mahasiswa baru yang kehidupannya jauh dari keluarga, secara otomatis melatih kemandirian dan melatih mengelola waktu, keuangan, dan segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan diri.   Seiring berjalannya waktu memasuki perkuliahan semester 3, kami mendapatkan izin dari orang tua untuk membawa motor dari kampung untuk dibawa dan digunakan sebagai kendaraan transportasi selama di kampus dan kegiatan lainnya. Hal ini menambah semangat kami untuk menimba ilmu, tidak hanya di kampus tempat perkuliahan tetapi juga luar kampus, mobilitas lebih luas lagi sehingga bisa mengikuti kegiatan organisasi luar kampus yang memungkinkan untuk mencari pengalaman dan belajar dari hal-hal yang baru yang positif.

    Memasuki semester 5 proses perkuliahan di kampus, mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan Kukerta (kuliah kerja nyata), hal tersebut telah dibentuk kelompok oleh pihak fakultas dari berbagai jurusan di universitas dan di tempatkan di desa-desa tertentu. Kebetulan di desa yang ditempatkan di kelompok kami tidak memiliki akses listrik dan akses jalan yang kurang baik, kami hanya bisa mengakses genset yang ada sekitar kantor desa tersebut untuk mengisi baterai handphone dan akses tersebut hanya bisa di mulai setelah sholat maghrib sampai jam 20.30 malam, untuk keperluan mandi, mencuci kami memanfaatkan sungai yang berada di belakang posko kami, meskipun bolak-balik mengangkut air menggunakan timba untuk dibawa ke kamar mandi yang sederhana. Selama 2 bulan menjalani kuliah kerja nyata kami melakukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti melakukan kegiatan sosialisasi PHBS (perilaku hidup bersih sehat), mengajar di sekolah dasar, program maghrib mengaji bagi anak-anak sekitar kampung tersebut, dan program kepemudaan dan kebudayaan lainnya. 

    Setelah selesai kuliah kerja nyata selesai kami dikembalikan ke kampus, melanjutkan proses perkuliahan jika masih ada materi yang belum  tuntas dan perbaikkan dari materi perkuliahan, ini tidak kalah pentingnya bagi mahasiswa untuk memperbaiki nilai IPK nya di kemudian hari dan syarat dalam mengikuti proses selanjutnya dalam menyusun tugas akhir dan skripsi. Semester akhir merupakan tantangan terberat bagi setiap mahasiswa disinilah mereka terus diuji, dengan berbagai macam yang harus dilaksanakan sesuai petunjuk regulasi kampus, praktek kerja, penelitian, dan ujian akhir lainnya yang harus dijalani untuk mendapatkan kelulusan dari kampus dan gelar S-1, proses tersebut amatlah panjang butuh pengorbanan, beribu keringat bercucur, beribu air mata bercucur dan berbagai macam tantangan lain yang harus tahan mental dan kuat dalam bersikap dalam menghadapinya.

    Namun jika niat kita kuat, tidak cukup hanya ikhitar ( usaha) tapi juga di barengi dengan Do’a kepada sang pencipta, terus minta dan minta kepada sang pencipta sesuai dengan apa yang kita harapkan agar dipermudah dan diberi jalan dalam segala urusan, cepat atau lambat usaha dan doa itu di lihat, di dengar, di rasakan, dijawab oleh Allah swt. Sampai lah pada akhirnya kami menyelesaikan studi S-1  melewati proses tantangan selama 5 tahun tersebut, banyak pelajaran yang diambil selama waktu tersebut pengalaman, ilmu, dan hal positif lainnya bekal bagi kehidupan, memang untuk menggapai cita-cita atau hasil yang indah tidak ada proses yang mudah dan instan, semua ada hikmah dan pelajaran setiap sesuatu yang kita alami atau hal yang menjadi ketentuan sang ilahi.

     

    Kreator : Dian Kurniawan

    Bagikan ke

    Comment Closed: Jawaban dari Ikhtiar

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021