KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Jejak Cinta Khadijah

    Jejak Cinta Khadijah

    BY 16 Agu 2024 Dilihat: 39 kali
    Jejak Cinta Khadijah_alineaku

    Rasulullah sangat memuja khadijah, hingga membuat Aisyah cemburu karenanya. Bukan tanpa alasan beliau melakukannya, tapi karena begitu dalam jejak cinta yang ditinggalkan khadijah. Simak perkataan Rasulullah ketika mengenang Khadijah di hadapan Aisyah, “Dia beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakan, dan dia memberikan hartanya ketika orang-orang tidak memberikanku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia.” (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya, 6/1189)

    Apa yang begitu tertanam indah dalam memory Rasulullah, sesungguhnya juga yang diinginkan para suami sejak dulu hingga zaman milenial ini, hakikatnya tak pernah berubah. Sepatutnya kita bercermin pada perilaku Khadijah, wanita yang disebut namanya sebagai penghuni syurga, wanita yang mampu meneteskan air mata pedih Rasulullah di hari perpisahan. Wanita yang mendapat salam langsung dari Allah melalui malaikat Jibril lalu mengabarkan baginya rumah di syurga. Subhanallah…

     Lalu apa yang sesungguhnya khadijah lakukan untuk suaminya hingga ia mendapatkan semua itu?’

    Ketaatan, Khadijah adalah wanita yang memiliki dua pertiga kekayaan kota Mekah. Ketika menikah dengan Rasulullah, keadaannya itu tidak serta merta membuatnya merasa lebih dari suaminya yang hanya seorang anak yatim. Penghormatan dan ketaatannya kepada Rasulullah sangat luar biasa. Jauhnya perbedaan itu tidak menghalangi Khadijah berbakti dengan sebenar-benarnya bakti kepada suaminya. Dialah wanita pertama yang mengakui Kerasulan Nabi Muhammad bahkan menjadi wanita pertama yang memeluk Islam. 

    Ketaatan Khadijah ini membuat Rasulullah nyaman dan tenang berdakwah membawa risalah Agama Islam. Khadijah menempatkan Rasulullah sebagai kepala rumah tangga yang harus ditaati tanpa syarat. Akhlak Rasulullah telah menyihirnya hingga  berada pada pada bai’at cinta yang di luar jangkauan wanita biasa. Khadijah merupakan anugrah terbesar bagi Rasulullah, dengan ketaatannya, ia mendampingi perjalanan dakwah Rasulullah, melahirkan dan membesarkan anak-anaknya, tanpa bantahan, tanpa protes dan tanpa pembangkangan menghiasi rumah tangga mereka. Khadijah mendampingi beliau disaat resah, melindungi  disaat kritis, bersama mengarungi jihad yang berat sehingga dia rela mengorbankan harta, jiwa dan raga untuk Rasulullah..

    Kasih sayang, Usia yang terpaut lumayan jauh, membuat khadijah sangat mudah memberikan itu kepada Rasulullah, tapi bukan berarti wanita yang umurnya lebih mudah dari suami tidak bisa melakukan hal yang sama. Kasih sayang lahir dari hati yang lembut karena cinta yang tulus. Lihat bagaimana Khadijah menyelimuti Rasulullah seperti seorang anak kecil sesaat setelah beliau menerima wahyu di Gua Hira, tanpa Tanya, tanpa protes akan keadaan rasulullah saat itu, yang datang dengan wajah pucat dan menggigil. Hal ini membuat Rasulullah tenang dan ketakutannya berangsur-angsur hilang.

    Rasa sayang wanita, yang membuatnya mampu menangkap hal sekecil apapun dari kondisi kejiwaan suami. Istri akan .l;tahu kapan suami tertekan, stress, sakit dan membutuhkan pertolongan. Hal-hal tersebut pantang diucapkan suami, tapi dengan kasih sayangnya istri bisa membaca semua itu, hingga mampu ,membuka komunikasi yang lebih baik..

    Kesabaran. Ujian di masa-masa dakwah Jahriyah membuatnya harus kuat mendampingi Rasulullah yang menghadapi teror dari kaum kafir Quraisy. Bukan saja secara psikis tapi juga fisik hingga ancaman pembunuhan. Puncaknya adalah kesabaran khadijah saat mendampingi Rasulullah dalam masa pemboikotan yang  pada akhirnya membuat khadijah jatuh sakit. Khadijah  sangat paham betul dalam kondisi seperti itu salah satu yang bisa menolong suaminya adalah dukungan kesabaran, bukan malah menghentikan Rasulullah dari dakwah karena takut akan konsekuensinya.

    Kesabaran istri merupakan kunci bagi suami dalam menghadapi segala permasalahan dan rintangan. Kesabaran dapat membuat suami nyaman dan kuat menghadapi segala persoalan kehidupan dan masalah dakwah.  Kesabaran istilah yang menjadi penenang dan penyemangat suami sehingga mampu berkembang lebih baik dan mengambil keputusan lebih  bijaksana. 

    Dukungan. Ketika Rasulullah curhat  kepada khadijah akan kekhawatiran dirinya saat bertemu dengan malaikat Jibril di Gua Hira, beliau bertanya kepada khadijah, ”Ada apa denganku? Aku khawatir dengan keadaan diriku sendiri.” Khadijah lalu menguatkan beliau dan berkata, ”Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena engkau senang menjalin tali silaturahmi, engkau biasa memikul beban, engkau memberi makan orang miskin, engkau suka menjamu tamu dengan baik dan engkau suka menolong orang yang menegakkan kebenaran.” 

    Perhatikan kalimat demi kalimat dukungan yang Khadijah keluarkan, semua kebaikan-kebaikan Rasulullah ia sebut dengan rinci, seolah ingin mengatakan orang sebaikmu tidak akan disia-siakan oleh Allah. Kalimat itu mampu menenangkan Rasulullah dan beliau yakin bahwa dirinya baik-baik saja. Tidak cukup dengan kata-katanya, khadijah bahkan membawa Rasululullah berkonsultasi pada sepupunya Waraqah bin Naufal. Dari situlah Rasullah bertambah yakin akan kenabiannya. Dukungan  penuh diberikan Khadijah buat suami tercintanya, bukan saja dalam kata-kata tapi juga tindakan bahkan hartapun dia serahkan sebagai bentuk dukungan pada perjuangan  Rasulullah. 

    Wanita yang memiliki dua pertiga dari kekayaan kota Mekah itu hartanya kini habis di jalan Allah, hingga dalam riwayat disebutkan hari ketika Rasulullah datang dalam kelelahan dakwah, beliau tertidur di pangkuan khadijah. Saat Khadijah membelai rambut Rasulullah, tak terasa air matanya mengalir dan menetes di pipi Rasulullah. Nabi kemudian bangun dan berucap, “Wahai Khadijah mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal menikah denganku? Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan, namun hari ini engkau telah dihina orang, mereka menjauhimu, seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal wahai Khadijah?” Rasulullah bertanya dengan lembut, tak kuasa melihat istrinya menangis. Tapi apa jawaban Khadijah?

    “Wahai suamiku, wahai Nabi Allah bukan itu yang kutangisi. Dahulu aku memiliki kemuliaan,Kebangsawanan, dan harta kekayaan, dan semua itu telah kuserahkan kepada Allah dan RasulNya. Sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah, jika nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau jembatan, maka galilah lubang kuburku, ambil tulang belulangku, jadikan sebuah jembatan untuk engkau menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu…” Allahu Akbar… adakah wanita di dunia ini yang bisa menyaingi dukungan Khadijah kepada suaminya? Mendengar itu saja Rasulullah terpukul, apatah lagi setelah ditinggalkan untuk selamanya oleh Khadijah.

    Dimasa kini, saat laki-laki dan wanita menikah tanpa ilmu parenting yang memadai, hanya mengatasnamakan cinta dan melepas masa lajang. Lalu masa madu pengantin baru berlalu kemudian mereka diperhadapkan pada kenyataan-kenyataan hidup yang begitu keras,  banyaknya tuntutan istri, pertengkaran  semakin sering terjadi. Suami dan istri saling menyalahkan, saling menuntut hak, menyebut-nyebut kewajiban, rumah tangga berantakan dan kacau balau, lebih parah karena semua itu akhirnya memicu kekerasan dalam rumah tangga akhirnya berujung pada perselingkuhan dan perceraian, akhirnya  anak-anak menjadi korban. 

    Cara  menyiasati depresi suami dan istri adalah dengan memberinya ketaatan kita sebagai istri, percaya bahwa suami akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik, memberinya kasih sayang dan bersabar melalui semuanya bersama. Beri dukungan moril, materil, pemikiran semampu kita. Motivasi suami, bahwa kita bisa melalui ini semua dan badai pasti akan berlalu. Bukan malah menyudutkannya dengan tuntutan dan interogasi yang membuatnya semakin tertekan. 

    Ketaatan, Kasih sayang, Kesabaran dan dukungan dari istri  akan membuat suami menjadi kuat, ia akan termotivasi untuk bekerja keras dan merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Semua sifat-sifat itu bagi pria merupakan mata air yang dapat menyegarkan kehidupannya. Dengan demikian  perceraian demi perceraian bisa dihindari

    Walau tak bisa sama persis dengan khadijah dalam mencintai Rasulullah, setidaknya kita bisa berusaha meneladani sisi mulia beliau. Belajar dari bai’at Cinta ibunda Khadijah, yang jejaknya tak pernah pudar dalam ingatan Rasulullah.

     

     

    Kreator : Miftah El-Faradisah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Jejak Cinta Khadijah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021