KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » JEJAK WAKTU

    JEJAK WAKTU

    BY 14 Agu 2025 Dilihat: 6 kali
    JEJAK WAKTU_alineaku

    NAK !

    Waktu adalah rahasia Allah yang tak bisa kau simpan. Hanya bisa kau gunakan.

    Ia berjalan tanpa suara, namun meninggalkan jejak yang abadi dalam hidupmu.

    Gunakanlah ia sebaik mungkin.

    Untuk belajar, untuk tumbuh, untuk menjadi versi terbaik dirimu yang bermakna.

    Jangan sia-siakan pagi dengan kemalasan atau senja dengan penyesalan. 

    Sebab waktu tak pernah kembali.

    Dalam setiap detiknya, Allah menyelipkan kesempatan yang tak selalu datang dua kali. 

    Tanamlah kebaikan di setiap helanya dan bangunlah impianmu dengan tekun.

    Sebab hidupmu adalah kisah indah yang sedang ditulis perlahan oleh tanganmu sendiri. 

     

    Simak cerpen ini nak. Belajar lah dari kisah berikut ini. 

     

    “Dua Jalan, Satu Waktu”

    Di sebuah desa kecil yang tenang, tinggallah dua sahabat karib: Ilham dan Raka. Mereka tumbuh bersama sejak kecil, duduk di bangku sekolah yang sama, bermain di sawah yang sama, dan tertawa dalam hujan yang sama. Namun, satu hal yang membedakan mereka, cara mereka memandang waktu.

    Ilham adalah anak yang sejak kecil diajarkan oleh ibunya bahwa waktu adalah amanah. Setiap pagi, ia bangun sebelum subuh, membantu ibunya di dapur, lalu belajar meski kantuk masih menggoda. Ia mencatat mimpi-mimpinya di buku kecil, menuliskan target-targetnya, dan menolak menunda tugas. Ilham sering berkata, “Waktu itu seperti air sungai, Raka. Kalau tidak kau tampung, ia akan terus mengalir dan pergi begitu saja.”

    Sebaliknya, Raka lebih santai. Ia percaya bahwa hidup harus dinikmati. “Buat apa terburu-buru, Ham? Masih ada besok,” ujarnya sambil menguap dan menutup bukunya untuk kembali bermain gim. Ia menunda tugas, melewatkan pelajaran, dan percaya keberuntungan akan datang sendiri.

    Tahun demi tahun berlalu. Setelah lulus SMA, Ilham mendapat beasiswa ke universitas ternama. Ia belajar keras, bekerja paruh waktu, dan tak pernah berhenti berjuang. Beberapa tahun kemudian, namanya dikenal sebagai seorang pengusaha muda sukses yang mendirikan perusahaan teknologi di ibu kota.

    Sementara itu, Raka tetap tinggal di desa. Ia pernah mencoba kuliah, tapi menyerah di tengah jalan. Waktunya habis untuk hal-hal yang tak berarti—mengeluh, menunda, dan menunggu keajaiban yang tak kunjung datang.

    Suatu hari, mereka bertemu kembali di desa mereka yang dulu. Ilham datang mengenakan pakaian sederhana, namun rapi dan berwibawa. Raka menyambutnya dengan senyum yang tertahan, ada getir di matanya.

    “Aku bangga padamu, Ham,” ucap Raka pelan. “Kau benar soal waktu. Aku pikir aku masih punya banyak… tapi ternyata, ia cepat sekali habis.”

    Ilham menatap sahabatnya dengan mata yang lembut. “Raka… waktu memang tak bisa kembali. Tapi selagi kita masih diberi napas, itu artinya belum terlambat.”

    Air mata Raka jatuh. Mungkin bukan karena iri, tapi karena menyesal. Ia menyia-nyiakan sesuatu yang paling berharga—waktu yang tak bisa dibeli kembali.

    Sejak hari itu, Raka mulai berubah. Memang tak mudah, tapi ia mulai menata hidupnya. Ia belajar lagi, bekerja keras, dan perlahan-lahan bangkit. Karena ia sadar, selama matahari masih terbit, kesempatan masih ada.

    Pesan moral:
    Waktu adalah karunia yang tak pernah menunggu. Gunakanlah ia sebelum ia pergi, karena penyesalan selalu datang setelah semuanya terlambat.

     

     

    Kreator : Ummu Aiwa

    Bagikan ke

    Comment Closed: JEJAK WAKTU

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021