KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » JOKO TARUB

    JOKO TARUB

    BY 06 Sep 2024 Dilihat: 191 kali
    Bodoh tapi mujur_alineaku

    Dengan meninggalnya bapak, sudah membuatnya sedih, tak lama kemudian emak menyusul ayah, menjadikan dirinya bertambah sedih.Ke dapur tak nampak lagi emak yang biasa menjerang air disana.Kedepan juga tidak ada bapak yang biasa duduk sambil minum kopi.Sayup-sayup.seperti ayah berkata sebagaimana biasa selalu  memberi nasihat “bangkitlah nak, semangat nak, mungkin ini caranya Tuhan mengingatkan dirimu agar kelak kuat dan tegar dalam menghadapi kerasnya hidup di dunia yang akan engkau lalui.”  “Bangkitlah, perjalanan hidupmu masih panjang, jangan terus melamun terbawa dalam mimpi tak bertepi.”

    Diraihnya busur yang tergantung di belakang pintu, segera dia keluar menembus hutan untuk berburu, sebagaimana biasa ia lakukan.Sehari-hari pekerjaannya memang mencari kayu bakar dan berburu,yang  membuatnya dia menjadi  seorang pemburu yang handal.

     Bukanya tidak ada tantangan, harimau, ular dan kalajengking sering ia temui. Karena kehidupan sudah menyatu dengan alam sekitar maka dengan mudah dapat menghindar dari bahaya yang ia jumpai.

    Tidak seperti biasanya hari ini belum mendapat buruan, jangankan kijang, pelanduk, tupai pun tidak ia dapat.Disandarkanya tubuhnya di batang pohon mangga yang buahnya sedang menguning

    Mimpikah aku, samar-samar seperti ada suara beberapa perempuan yang sedang bersenda gurau sambil plang- plung menepuk air telaga. Setelah sadar bahwa ini nyata dan bukan mimpi ,dilihatnya diantara sela-sela dedaunan nampaklah pemandangan yang luar biasa indah,beberapa gadis sedang bersuka-ria bermandi tanpa disadari ada seorang pemuda asyik mengintipnya.

    Joko Tarub teringat bahwa beberapa hari yang lalu selagi ayah dan emak masih ada pernah bermimpi bertemu dengan bidadari-bidadari, mungkin ini mimpi yang menjadi nyata.

    Dengan mengendap-endap Joko Tarub berhasil mengambil selendang merah milik salah satu bidadari itu dan segera disembunyikan.

    Puas bermain di telaga,hari  mulai sore,matahari juga sudah condong ke barat,berkata salah seorang dari mereka.

    “Hayu kawan kita selesaikan mandi dan kita pulang ke kahyangan, jangan sampai ibu tahu kita bepergian tanpa pamit.”

    Selesai semua dan masing-masing sudah siap mengenakan pakaiannya, ada salah satunya masih sibuk mencari selendangnya.

    “Mana selendangku,tadi benar disimpan disini tapi koq nggak ada”

    “Hayu kawan kita segera terbang sebentar lagi senja turun.”

    “Iya hayu, jawab yang lain”

    “Sebentar dulu, selendangku belum ketemu”

    “Ya tidak bisa begitu hayu kawan segera terbang hari akan segera gelap.

    “Masa aku ditinggal sendiri, jawab Nawangwulan, yang mulai menangis sedih.

    Kawan-kawan sudah tak nampak terhalang mega,pulang ke kahyangan, iapun duduk di tepi telaga merenungi nasibnya. Iapun berkata barangsiapa bisa menolongku jika pria akan kujadikan suami,jika perempuan akan kujadikan saudara. 

    Joko Tarub dengan hati-hati keluar dari persembunyiannya, berusaha untuk pura-pura tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

    “Kisanak apa yang sebenarnya terjadi dan siapa kisanak mengapa berada disini seorang diri, ,ki sanak bukan peri penunggu telaga ini kan?”

    “Aku salah seorang bidadari di antara 7 orang yang tadi ada disini dan sekarang sudah terbang kembali ke kahyangan.Aku tertinggal disini karena selendangku hilang dan aku tidak bisa tebang lagi

    “Kakang memang salah dan mohon maaf atas kesalahanku.”

    “Sudah ku maafkan kesalahan kakang, tapi tetap aku harus pergi berkumpul kembali dengan keluargaku di kahyangan”

    “Lalu bagaimana dengan anak kita Nawangsih bukankah dia masih menyusu. ?”

    “Nawangwulan itu anakku dan tetap akan menjadi anakku, jika dia ingin menemui ku,syaratnya kakang harus membakar jerami di halaman, letakkan Nawangsih disisi unggun api, aku akan datang, kakang tidak boleh mendekat dan melihat, bahkan harus menyingkir.

    Setelah unggun api padam aku akan pergi.

     

    *Catatan kaki:

    Berdasarkan Babad Tanah Jawi dikisahkan bahwa,Prabu Brawijaya yang terakhir, menikah dengan Pandan Kuning, berputra Bondan Kejawan yang bernama juga Lembu Peteng.Setelah dewasa Bondan Kejawan atau Lembu Peteng dititah berguru ke Joko Tarub

    Bondan Kejawan menikah dengan Nawangsih.Dalam pernikahan itu lahir Pangeran Getas Pendawa,dari Pangeran Getas Pendawa menurunkan Ki Ageng Selo dari Ki Ageng Selo menurunkan  Ki Ageng Enis, dari Ki Ageng Enis berputra Ki Ageng Pemanahan, dari Ki Ageng Pemanahan menurunkan Sutawijaya juga.bergelar R.Ngabehi Loring  Pasar, mendirikan kerajaan Mataram, menggantikan kerajaan Pajang turun-temurun sampai Hamengku Buwono ke X.

     

     

    Kreator : Sudarsono

    Bagikan ke

    Comment Closed: JOKO TARUB

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021