KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kado Indah Untukku, dihari Ulang Tahunmu

    Kado Indah Untukku, dihari Ulang Tahunmu

    BY 19 Jun 2024 Dilihat: 126 kali
    Kado Indah Untukku, dihari Ulang Tahunmu_alineaku

    Aku sangat membenci dia. Dia sudah menyakiti hatiku, terlebih kedua orang tuaku. 

    Ingatanku kembali pada kejadian 1 tahun silam, ketika Doni memutuskan hubungan cintaku. Hubungan yang sudah ku jalani hampir 2 tahun ini. Dengan mudahnya dia memutuskan hubungan ini karena alasan klasik, ada perempuan lain. 

    26 April 2012

    Sore itu, jam menunjukkan pukul 5 sore. Aku bergegas merapikan meja kerjaku. Aku ingin memberikan surprise untuk kekasih yang berulang tahun hari ini. Aku pun berpamitan dengan teman kerjaku agar pulang lebih awal.

    “ Suci, aku balik duluan ya, kataku pada teman seruanganku. 

    “ eh mau kemana kamu jam segini udah pulang ?, tanya Suci kepadaku. 

    “aku ada keperluan. Aku Pun pun berjalan menuju pintu keluar ruang kerjaku tanpa memperdulikan perkataan Suci yang masih penasaran denganku. 

     

    Setibanya di rumah, aku membuka Blackberry Messenger, ternyata ada pesan masuk dari teman SMA-ku, Nisa . 

    Nisa 17:20

    Ma, jadi kan kita ketemuan jam 6 sore di depan gerbang? Kue tart pesanan mu udah jadi nih 

    Rahma 17:35

    Oke, aku udah sampe rumah, kalo udah sampe gerbang kabarin aku lagi ya..

    Nisa 17:36

    Oke say, sip. 

    Aku Pun membuka lemari pakaianku, untuk mengambil sebuah kado yang sudah kupersiapkan untuk kekasihku, Doni. 

    Kukirimkan Blackberry Messenger untuk Doni, berharap dia bilang pulang lebih awal dan merayakan ulang tahunnya bersamaku.

    Rahma 17:38

    Mas, nanti adek ke rumah ya, ada sesuatu buat mas, jangan pulang malam – malam ya..

    Tak kunjung ada balasan, akhirnya ku putuskan untuk menelpon-nya, untuk memastikan jam berapa dia tiba di rumah..

    081325xxxxx

    Tuuutt…Tuutt…tuuttt sudah 3 kali aku mencoba menelponnya, tapi tak ada jawaban sama sekali. Dalam hati aku pun berfikir “Apa Doni masih sibuk ya? atau masih marah karena kejadian kemarin?”. Nggak biasanya Doni tanpa kabar seperti ini. 

    Nisa 18:00

    Rahma, aku udah di depan gerbang rumah, buruan ya..mendung nih…kayaknya mau hujan.

    Rahma 18:01

    Siap…aku meluncur, tunggu ya ..

    Aku Pun mengambil kunci motor dan ku pakailah helm menuju depan gerbang.

    “ eh kue buat siapa sih ini?, tanya Nisa penasaran.

     “buat cowokku, dia kan suka banget sama bola, mangkanya aku pesenin aja kue tart dengan desain lapangan bola dan gambar MU ( klub sepak bola) kesukaan-nya. 

    Nisa berlalu, aku pun kembali ke rumah .

    Sesampai dirumah, bergegas mandi dan mempercantik diri. “Doni pasti surprised pikirku”.

    Jam menunjukan pukul 7 malam, taxi yang dipesan sudah menunggu di depan rumah.

    “Rahma, taxi pesananmu sudah datang, panggil ibu dari ruang tamu.

    “Iya bu, sebentar lagi aku selesai.

    Lima menit kemudian, aku pun sudah terlihat cantik dengan kaos sabrina warna pink, celana jeans, dan high heels yang tidak terlalu tinggi, “sudah manis, manis sekali ucapku pada cermin di kamarku. Okay i’m ready go to”.

    Aku Pun berpamitan pada ibu sebelum aku pergi meninggalkan rumah. 

    “ Rahma pergi dulu ya bu, mau ke rumah Doni, soalnya Doni ulang tahun hari ini, pamitku pada ibu.

    “Kenapa tidak Doni saja yang menjemput-mu ke rumah, ini kan ulang tahunnya, tanya Ibu sedikit khawatir padaku .

    “Doni sibuk bu, tidak sempat dia menjemputku, sudah dulu ya bu, taxinya sudah lama menunggu. 

    Aku Pun meninggalkan ibuku di ruang tamu, “Jangan pulang malam – malam ya Nak, kata ibu pada anak gadis satu – satunya ini.

    Iyaaa ibu, sambil mencium tangan-nya kemudian berlalu menuju taxi yang sudah menungguku.

     

    “Mau diantar kemana mbak? Tanya supir taxi membuyarkan lamunanku .”

    “Ke Jl. Unta ya pak, lewat Java Mall saja supaya tidak macet, jawabku.

    Aku Pun memeriksa kembali barang bawaanku kado, kue ulang tahun, oke sudah lengkap semua. Aku harap Doni suka sekali surprise yang aku berikan, Ahhh gak sabar deh aku ketemu dengan-nya.”

    Hampir lupa, karena sibuk mempersiapkan diri, ternyata Doni belum membalas pesan yang aku kirim ke Blackberry messengernya tadi .

    Akupun mengirim kembali pesan ke Doni

    Rahma 19:05

    PING!!

    PING!!

    Masih belum ada balasan

    Pikiran-ku pun sudah melayang entah kemana, jangan – jangan Doni masih marah padaku dan tidak mau bertemu denganku. 

    Rahma 19:08

    Mas, kok pesanku gak dibalas? kamu masih marah ya… aku on the way ke rumah, mas pulang jam berapa? Balas

    Aku memberikan kalimat penegasan “Balas” agar dia tau kalau aku sedang menanti kabar darinya.

    Sesampainya di rumah Doni, dia pun ternyata belum sampai di rumah. Hanya ada adik laki – lakinya, si Andi.

    “Sendirian aja mbak?, tanya Andi padaku.”

    “Iya nih, aku kan mau bikin surprise buat Masmu. “

    “oiya, hari ini Mas Doni Ulang tahun ya, wah Mbak Rahma ini cewek yang perhatian sekali ya sama pasangan, ga rugi deh Mas Doni punya pacar kaya mbak, apalagi kalau kalian jadi menikah nanti.”

    “hehehe, aku pun hanya bisa tersenyum kecil mendengar perkataan Andi, “ah kamu bisa aja Ndi, doain dong ya buat kita, candaku padanya. Yasudah aku mau nyiapin kue nya dulu ya, kamu lanjut aja nonton tv nya.”

    Aku masuk menuju dapur, dan mengambil piring untuk kue tart. Kulirik Ponsel Blackberry ku, masih belum ada balasan dari Doni. Tidak pernah Doni bersikap seperti ini, sudah satu minggu Doni tidak menghubungi ku, aku pun berfikir ada apa sebenarnya?

    Banyak pertanyaan yang muncul di kepala ku malam ini, apalagi hari ini ulang tahunnya, biasanya dia merayakan denganku, perempuan yang dia cintai. Tapi ulang tahun kali ini, ada yang berbeda dengan sikap-nya, ada sesuatu yang dia sembunyikan. Sepertinya.

    Sambil menunggu Doni datang, aku pun masuk ke kamar Doni. Hmmm, rapi & wangi itu yang pas untuk kamar Doni. Dia memang tipikal orang yang perfeksionis dalam segala hal, termasuk penampilan. Akupun  merebahkan badanku di kasur sambil menunggu Doni datang. 

    Pikiran-ku melayang ke kejadian Hari Minggu Siang, Minggu lalu. Terjadi pertengkaran antara aku dengan-nya. 

    “ Ada yang sembunyikan dari adek kan?, tanya-ku pada Doni siang itu.”

    “Apa?apa yang aku sembunyikan dari kamu? tidak ada, semuanya sudah aku katakan padamu, aku selalu terbuka, sergah Doni dengan nada agak tinggi. Dengar kabar bohong dari siapa kamu?

    “Itu hanya gosip belaka dari orang yang iri saja, kamu percaya kan sama aku?” ucapnya menurunkan nada suaranya sambil memeluk dari belakang. Aku selalu mempercayai apa yang Doni katakan, sehingga aku tidak pernah mendengarkan perkataan teman, sahabat, bahkan Orang tuaku sekalipun kalau Doni itu banyak berbohong di belakangku selama ini. 

    Alasan yang klasik. Cinta. Mungkin ini jawabannya, Aku terlalu mencintainya. Semua hal aku lakukan untuknya, hanya ingin membuatnya senang, tanpa ku pikirkan sebab akibatnya selama ini. Semua pengorbanan yang aku lakukan untuk-nya. Bagiku, Doni adalah segalanya, layaknya sebuah lagu, dia adalah segalanya bagiku.

    Lamunanku terjaga tentang pertengkaran minggu lalu. Aku mendapatkan kabar dari adik iparnya, bahwa Doni membawa pulang perempuan lain pulang ke rumahnya. Akupun menanyakan hal itu padanya. Dan sudah aku duga, dia mengelak mentah mentah kabar itu, dan pertengkaran pun terjadi. Masalah kemarin kan sudah selesai, pikirku. Doni tidak membawa pulang wanita ke rumahnya. Aku Pun mempercayai ucapannya.

    Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Dan masih belum ada kabar dari Doni. Kemana dia, tidak seperti ini, biasanya dia membalas pesanku, sesibuk itukah? Di hari ulang tahunnya ini? Hmmmmm ..

    Terdengar suara ketukan dari luar pintu, rupanya Andi berpamitan mau pergi, dan menitipkan kunci pintu rumah kepadaku. “ Titip rumah ya mbak, aku mau keluar sebentar, ucapnya.” “Oke beres.” Jawabku singkat.  Aku Pun mengantar Andi sampai di depan pintu. Ternyata di luar hujan, dan baru ku sadari. Lamunannya mampu membuatku tidak sadar kalau di luar ternyata hujan.

    Pikiranku tertuju kembali pada Doni, kemana Doni. Sampai jam 8 malam dia belum pulang juga. Kembali dia menekan tombol pada Blackberrynya dan mengirimkan pesan Blackberry Messenger.

    Rahma 20:05

    Mas, kamu dimana? pulang jam berapa?aku sudah menunggu di rumah sejak 1 jam yang lalu. 

    Beberapa menit kemudian , ada pesan masuk 

    Doni 

    Maaf, aku pulang malam ada acara di kantor dan aku lembur. Kamu pulang saja.

    Bagai disambar petir, pesan yang aku terima membuatku sesak di dada.

    Air mataku langsung turun, begitu teganya Doni seperti ini. Surprise party yang sudah aku rencanakan untuknya, di rusaknya begitu saja. Gagal total berantakan gara- gara keegoisan Doni. Egoisnya dia .

    Doni memang egois dan mau menang sendiri, selain itu dia juga mempunyai sifat idealis. Semua yang dia pikirkan itulah yang menjadi tolok ukurnya, dia tidak pernah mau mendengarkan pendapat orang lain. Malam ini, semua nya dia keluarkan. Dia sengaja tidak merespon semua panggilan dariku, tidak membalas pesanku, belakangan ini aku tau kalau dia sedang bersama dengan Rani. Ya, aku pendam dulu perasaan ini.

    Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.  Aku masih memutuskan untuk menunggu Doni pulang. Suara hujan diluar, angin yang berhembus kencang membuatku  merinding ketakutan, akupun menyalakan televisi supaya suasana meriahnya acara televisi bisa ku dengar. Sambil mengambil minuman di dalam lemari pendingin. Menunggu Doni, ya menunggu-nya pulang. Tidakkah pulang malam ini kamu sayang? 

    Kuambil ponsel dalam saku, dan mencari nomor telepon taxi, kuputuskan untuk menelpon salah satu agen taxi terlebih dahulu, biasanya kalau hujan deras seperti malam ini, pemesanan taxi agak lama. 

    Rasa bosan sudah memuncak di pikiranku, pikiranku melayang memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi dalam hubungan asmaraku. Aku yakin kalau Doni berbohong, Dia tidak sedang ada acara bersama teman – teman kantornya, Dia pasti sedang pergi dengan perempuan itu. Yah, bayangan perempuan itu. Siapa sebenarnya perempuan itu? Amarahku kembali memuncak.

    Banyak pertanyaan di kepalaku yang ingin aku tanyakan padanya. Kemana dia malam ini, pergi dengan siapa, mengapa di momen seperti ini dia bersikap acuh kepadaku. 

    Airmata pun tak kuasa menetes di wajahku, pikiranku menerawang perkataan Mbak Susan malam itu.  Ketika dia baru saja tiba dirumah, tiba pesan whatsapp dari ponselku berbunyi :

    Mbak susan 22:15

    Rahmaaaa, kamu lagi dimana?

    Aku Pun  bingung dengan whatsapp mb susan tiba – tiba seperti itu, malam – malam lagi.

    Rahma 22:18

    Aku dirumah aja mbak, kenapa ya?

    Mb Susan 

    hehehe…Sorry ya bikin kamu penasaran…yang penting bukan hantu penasaran ya…..gak ada apa2 kok, sekedar say hello aja …

    Rahma 22:30

    Bener nih mbak nggak ada apa-apa, enggak biasanya loh mbak kirim pesan ke aku malam-malam begini, nanyain aku dimana lagi, 

    Mbak susan 22:31

    Iya bener, ya sudah tidur gih udah malem, sorry ganggu ya.

    Sabtu malam kala itu, aku memang tidak sedang jalan dengan Doni, dikarenakan Doni sedang ada acara dengan teman – teman kantornya, sedangkan aku daripada berdiam di rumah, akhirnya akupun hangout dengan sahabat – sahabatku..

    Aku sekali lagi mencoba memejamkan mata. Tetapi pesan whatsapp dari Mbak susan tadi berhasil membuat matanya terbuka lebar. Akhirnya dia pun memutuskan untuk menelpon mbak susan. 

    “Tut…tut..tut….akhirnya setelah nada dering ketiga telpon pun diangkat.

    “ Hallo, Mbak Susan?”  tanyaku dengan penuh semangat.

    “iya Ma, ada apa ya?”, jawab Mbak Susan dengan nada ragu – ragu.

    “Kok belum tidur, kan sudah malam, tanya Mbak Susan seolah – olah mengalihkan pembicaraan malam ini.

    “Hmm, belum mbak, aku nggak bisa tidur nih.. masih kepikiran kepikiran sama pesan di whatsapp mu tadi, abis jarang banget kamu kirim pesan ke  aku malam – malam begini, nanyain aku dimana lagi, perhatian banget sih?? Doni aja yang pacar aku cueknya minta ampun…haha, celoteh bercandaku pada mbak Susan.

    Mbak Susan pun terdiam beberapa detik, dia bingung harus menjelaskan dari mana apa yang barusan dia lihat, dia tidak ingin menyakitiku dengan informasi yang dia punya. Susan tau sedalam apa cintaku pada Doni. Tetapi mengapa Doni tega melakukan perbuatan itu. 

    Terdengar suara mbak susan seperti menyimpan sesuatu.

    “duh, aku bingung jelasinnya ke kamu, jawab Mbak Susan ragu –ragu.

    “nggak usah bingung mbak, udah cerita aja gak papa. Aku siap dengerin kok” Selidik-ku

    “sebenarnya aku gak mau ikut campur urusan kamu dengan Doni, jawabnya dengan ragu – ragu”.

    “yang mbak bicarakan ada hubungannya dengan Doni mbak?, tanya ku dengan penuh penasaran.

    “iya ma, jawabnya singkat.

    Pikiranku menerawang jauh, semua perubahan sikap Doni tiba – tiba muncul di depanku, aku pun melanjutkan pembicaraan dengan Mbak Susan.

    “ aku masih belum yakin apa yang aku lihat beberapa menit yang lalu, aku melihat Doni membawa pulang seorang perempuan “. Perempuan itu bertubuh kecil, tingginya kira – kira 160 cm, berkulit putih, rambutnya sebahu dan cantik.

     “Haloo Rahma, kamu masih disana kan?tanya Mbak susan yang membuatnya kaget.”

    “iiii….iiiya mbak, masih. makasih infonya ya mbak…”

    Aku terdiam, entah ini hari apa dan kenapa tiba tiba datang kabar seperti ini. Rasanya bagai tertusuk duri dan tak bisa ku cabut lagi. Sakit terasa ..

    Mungkin benar kata ibuku, ibu selalu mengingatkanku, jangan terlalu mencintai lelaki, nanti kalau disakiti akan susah melupakannya. Kemudian aku teringat pesan ibu beberapa waktu lalu. “ibu tidak yakin dengan Doni, tidak yakin kalau dia benar – benar mencintaimu Nak, tetapi aku tidak mendengarkan kata ibu. Mungkin sekarang ini semua yang dikatakan ibu benar.”

    Doni telah berselingkuh, telah mengkhianati cinta suci yang aku berikan, telah menghancurkan impian – impian ku di masa depan, bahkan telah menyerahkan hal yang paling suci pada orang yang salah. Semua penyesalan itu akhirnya datang, aku hanya bisa menangis di temani derasnya hujan yang  ku lihat dari balik jendela, di luar sana.

    23.00

    Kutulis surat dan kutinggalkan kue tart beserta kadonya. 

    Mas Doni sayang,

    Selamat ulang tahun ya mas….panjang umur dan semoga apa yang diharapkan terkabul. Adik sudah menunggumu lebih dari 5 jam, mas ga pulang – pulang, sudah cukup mas adek menunggumu. Mungkin apa yang dikatakan orang diluar sana benar, mas tidak benar – benar mencintaiku, mas hanya kasihan terhadap adek, adek hanya ingin kejujuran dari mu, seperti cintaku yang jujur, tulus kepadamu. Adek tau selama ini mas membohongiku, diam – diam dibelakangku mas mempunyai hubungan dengan perempuan lain. Sebenarnya banyak hal yang ingin adek tanyakan pada mas. Tapi sepertinya mas memilih diam dan membuat semuanya menjadi benar. Lebih baik adek mundur saja, adek terima semua perlakuan mas, mungkin ini takdir yang harus adek jalani. Selamat tinggal mas, semoga mas bahagia dengannya.

    Aku pun  meninggalkan kamar itu, kamar yang penuh kenangan. Aku mengamati seluruh ruangan di rumah itu, rumah yang hampir 2 tahun aku kunjungi, rumah yang sudah aku anggap sebagai rumah masa depanku bersama Doni, tapi itu semua hanya mimpi dan tidak akan pernah terjadi. Karena semuanya berakhir malam ini. Hubungan yang sudah terjalin 2 tahun pun berakhir. Aku akan merindukan rumah itu. Berat sekali meninggalkan rumah itu, langkahku pun terasa berat sampai depan rumah. 

    Taxi panggilan sudah menunggunya di depan pintu, Sepertinya cuaca malam ini seolah – olah mengerti perasaanku, hujan sedari tadi tak kunjung reda, seperti perasaannya yang ingin menangis sekuat tenaga. Tapi semua itu aku tahan, supaya supir Taxi tak mendengar tangisanku. 

    “Mau kemana mbak?, tanya supir taxi.

    “ Ke jalan kubis pak, jawabku singkat.

    Taxi pun melaju kencang karena jalanan sudah mulai sepi, tetapi ketika melewati gang sebelah rumah Doni, aku yakin sekilas kulihat mobil Doni melintas di depanku, hafal betul aku nomor polisi mobil Doni.

    “Pak, putar arah, dan ikuti mobil silver di depan itu. Perintah ku pada supir taxi itu.

    ‘Baik mbak, jawab supir taxi.

    Karena jalan sempit, dan terhalang derasnya hujan taxi agak sulit untuk memutar arah, alhasil aku kehilangan jejak Doni. 

    “ maaf mbak, kita kehilangan jejak mobil silver tadi, terus sekarang kita kemana?

    “Bapak shift malam kan?, tanya ku pada supir taxi tersebut. 

    “iya mbak, ada apa ya?, jawab bapak supir taxi

    “ oke pak,,saya sewa taxi bapak, kita kembali kerumah tadi, tapi jgn terlalu dekat. Agak jauh ya…”

    “ oke mbak, saya putar arah” jawab supir taxi sigap

    Tanpa pikir panjang supir taxi tersebut langsung menancap gas.

    “ lumayan tengah malam gini dapat bonus  mbak, canda supir taxi”

    10 menit sudah aku di dalam taxi sambil mengamati rumah Doni. Aku memutuskan untuk menemui Doni dan menyelesaikan hubungan cintaku yang sudah kandas dengan Doni. Kenapa Doni lama sekali, padahal jarak rumah Doni dari depan gang tadi tidak terlalu jauh, 5 menit cukup waktu  tempuh, apalagi hari sudah malam, jalan sudah sepi. 

    Terlihat sorot lampu dari arah belakang, posisi taxi memang sengaja membelakangi rumah Doni, sehingga aku bisa leluasa melihat kendaraan apapun yang akan melintas tepat di depan rumah Doni. Ternyata benar, itu mobil Doni. Darimana saja dia, baru pulang selarut ini, bahkan sudah tergolong pagi.  Pikiran cemasku kembali mengusikku.

    Setelah Doni memarkirkan mobilnya di garasi, aku memutuskan untuk menemui Doni. Apapun keputusannya nanti itu yang terbaik. aku hanya ingin mendengarkan jawaban jujur langsung dari mulut dia, bukan omongan orang, bukan dari orang lain.

    “Mas Doni, tunggu…”.Doni pun kaget mendengar suaraku setengah berlari. 

    “ Ngapain kamu ke rumahku tengah malam seperti ini?, tanya Doni dengan nada tidak senang akan kehadiranku.

    “Kenapa kamu tanya mas? Seharusnya aku yang bertanya dari mana saja sampai kamu acuhkan aku seperti ini. ini kan hari ulang tahunmu, seharusnya mas merayakannya bersama aku seperti tahun – tahun kemarin, bukan menghilang seperti ini tanpa kabar dan pulang tengah malam. Sebenarnya ada apa mas?” tanyaku dengan nada agak tinggi, sudah tidak sabar aku mendengar jawaban darinya. Doni yang begitu aku cintai berubah menjadi orang yang dingin malam ini. 

    “Kemana mas malam ini, dengan siapa? kenapa tidak ada kabar? Bahkan sms, pesan messenger, telponku tidak mas respon. Tidakkah mas memikirkan perasaanku yang khawatir terhadapmu, takut terjadi apa – apa pada diri mas? Tidakkah mas sedikit menghargai aku yang sudah  menunggumu lama?”

    “Adek begitu sayang kepadamu mas, tapi kenapa sikap mas seperti ini, seolah – olah mas menghindar dari ku, menganggapku tak pernah ada . “ Tetesan air mata sudah tak bisa lagi kubendung lagi.

    Doni pun tercengang dengan semua perkataan ku. Aku yang begitu mencintainya, tapi apalah daya, dia sudah tidak mencintaiku., cintanya telah memudar pada ku, sudah hilang rasa cinta itu. Cinta nya kini sudah berlabuh pada perempuan lain. Ya pada Rani, perempuan yang membuat hidupnya lebih berwarna. Mungkin.

    “Jawab mas, teriak ku.” karena Doni hanya berdiri diam, tidak menjawab sepatah kata pun pertanyaanku. 

    “Kenapa mas tega melakukan semua ini sama adek mas, benar kan malam itu mas pulang membawa perempuan ke rumah, benar kan kata orang-orang kalau mas sering jalan dan pergi dengan perempuan lain, benar kan kalau mas diam – diam dibelakangku berhubungan dengan perempuan lain? Kenapa mas? Apa salah adek mas ? tidakkah mas ingat semua pengorbanan yang adik lakukan untuk mas, mas sudah tidak sayang sama adek? Kalau memang mas sudah tidak sayang sama adek bilang mas, tolong jangan perlakukan adek seperti ini, adek merasa mas sudah tidak menganggapku sebagai kekasih mas. “

     “Maaf dek, mas tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Jawabnya singkat. “

    Bagaikan tersambar petir di siang hari, sungguh aku tak menyangka cinta yang aku anggap sebagai cinta terakhir kandas malam ini. Semua impian masa depan bersamanya pun pupus sudah, sudah tidak ada lagi pernikahan impian dengan Doni, dadaku menjadi sesak, seluruh tenagaku bagaikan hilang, lemas, dan tetesan air mata membasahi wajahku tak terbendung lagi.. 

    Tanpa pikir panjang, aku pun meninggalkan Doni tanpa berbicara sepatah katapun. Semua nya sudah jelas, tidak ada yang perlu dikatakan lagi,semuanya berakhir malam ini. Hari ini.

    “Tunggu dek, panggil Doni . “

    “Sebenarnya mas sudah merasakan hal ini sudah lama, mas berfikir apakah sebenarnya mas mencintainya adek atau tidak, mas terus berusaha, tapi apa yang mas dapatkan? Bukan kebahagiaan tapi tekanan dalam batin mas, mas kasihan denganmu dek, begitu dalam rasa sayang adek ke mas, tapi mas sudah tidak nyaman lagi dengan adik, mas minta maaf ya selama ini sudah menyakiti hati adek, sudah menghancurkan harapan – harapan adek, semoga adek menemukan kebahagian adek di luar sana.  Oh ya terima kasih untuk kadonya ya..Selamat malam. Mas anter pulang ya?”

    “Cukup, tidak usah dan tidak perlu repot repot, aku pulang naik taxi saja. Jawabku singkat dengan penuh emosi berkecamuk di dada”

    Mati rasa yang aku rasakan malam ini, tidak bisa aku pulang ke rumah dengan orang yang sudah menyakiti hati dan perasaanku, bahkan hati kedua orang tuaku. Orang tua yang sudah berharap jauh akan menikah dengan lelaki yang dicintai anaknya. Kepalaku tiba tiba pusing pusing, pikiranku melayang entah kemana, harapan orang tua ku pun kandas, kekecewaan yang akan dirasakan. Aku  bingung harus menjelaskan semuanya pada kedua orang tuaku. Tetapi pasti orang tua ku akan mengerti, mereka hanya ingin melihatku bahagia, bukan seperti ini. Ya pasti, mereka akan mengerti . Yang aku inginkan malam ini adalah kembali secepatnya ke rumah dan melupakan semua kejadian malam ini dan berharap malam ini hanyalah mimpi bunga tidur malamku, dan tidak akan pernah lagi aku bermimpi seperti malam ini.

    06.00

    Matahari kembali bersinar, tidak dengan hatiku. 

    Kamar berantakan, ceceran tissue dimana mana. Seketika aku melihat kaca di dalam kamarku, ku lihat mataku yang sembab, tak bisa ku buka dengan sempurna.

    Untung saja kamarku bisa dikunci dari dalam sehingga ibu tidak bisa langsung masuk dan melihat betapa berantakannya anak perempuan satu – satunya ini karena kejadian semalam. Berakhirnya hubungan percintaanku bersama Doni. 

    Masih ku terjaga, kulihat atap kamarku.Ternyata kejadian semalam bukanlah mimpi, kejadian semalam masih menyisakan sesak di dada dada, ingin rasanya aku menangis dipagi ini, menangisi seorang lelaki yang telah menyakiti hatiku. Sesak di dada kembali berkecamuk di hati. Tetesan air mata kembali membasahi pipiku, lagi dan lagi. 

    Pada akhirnya, tidak semua cerita cinta berakhir bahagia. Bahkan berakhir pada duduk di depan bapak penghulu, yang bernama pernikahan. Tidak juga berakhir seperti romeo dan juliet. Salahkah bila ku harapkan bahagia? 

    Ya aku sadari, dan aku terjaga dari mimpi burukku. Di luar sana masih banyak mimpi mimpi yang lain yang masih menungguku dengan setia. Seseorang yang bisa menerima kurangku, lebihku dan memulai semuanya bersamaku.

    Bahagiaku tidak harus bersamanya, tapi pasti dengan seseorang yang lain diluar sana yang menungguku, menggenggam erat tanganku, selamanya …

    15 Mei 2013   

    Im so lonely, broken angel, Im so lonely listen to my heart …

    Terdengar suara ringtone ponselku berbunyi, terlihat nama “Aa Dana” di layar ponselku

    Klik . .

    “Halo, iya bagaimana”

    “Adek lagi dimana, nanti sore temenin aa mancing ya, biasa ke tanjung laut”

    “Masih di XXI a habis nonton sama anak-anak nih, oke habis ini ya a”  jawabku

    Ya. Namanya Dana, Lelaki yang sekarang menemaniku. Yang sekarang menemani hari hari baruku. Perasaan yang baru. Dengan’nya ku rasakan lagi getar asmara, walau belum sempurna, walau belum sepenuhnya.

    Luka memang belum sepenuhnya mengering. Tapi harus ku obati dengan seseorang yang baru, dengan cinta yang baru. Ya, bukankah setelah hujan selalu ada matahari. Setelah hujan matahari bersinar kembali. Harapan dan mimpi besar yang lain masih menungguku. Bersamanya akan aku temukan bahagia. Semoga.

     

    Kreator : Rh Mawa

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kado Indah Untukku, dihari Ulang Tahunmu

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021