KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kagum dan Cinta

    Kagum dan Cinta

    BY 07 Des 2022 Dilihat: 458 kali

    Penulis : Mita Taurina Agustin Putri (Member KMO Alineaku)

    Aku bahkan tak pernah menyangka bahwa kisahku akan serumit ini. Perkenalkan aku Daisha, anak kedua dari dua bersaudara yang kemudian menjadi tunggal karena kakakku meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Aku dan kakakku adalah kembar identik, aku si penghidup suasana sedangkan kembaranku adalah si tenang dan kalem.

    Dilihat dari kepribadian kami memang berbeda, namun kami selalu memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Salah satunya adalah musik.

    Sabtu pagi, di rumah yang sederhana namun cukup luas untuk keluarga Daisha dan Dasya. Pagi itu si kembar tampak sudah bangun dan membantu bunda di dapur. Dasya yang memang selalu bangun pagi untuk membantu Bunda itu, kini sedang mencuci beberapa buah dan sayuran yang akan dimasak. 

    Sedangkan Daisha pagi ini menemani Ayah yang sedang berkebun di halaman depan rumah mereka. Rumah mereka memang dipenuhi dengan beraneka ragam tanaman kesukaan Ayah. Setiap Sabtu karena libur Ayah selalu menyempatkan untuk berkebun sejak pagi bahkan hingga siang hari.

    Ya rutinitas Sabtu pagi memang selalu begitu, Dasya membantu Bunda dan Daisha membantu Ayah. Biasanya setelah selesai memasak, Bunda dan Dasya akan membawakan minuman dan camilan ke halaman depan sambal menunggu Ayah dan Daisha berkebun. Di halaman rumah mereka memang ada tempat untuk bersantai. Bisa juga untuk barbeque-an. Tapi untuk yang satu itu biasanya dilakukan di halaman belakang agar, asapnya tidak mengganggu tetangga yang lewat.

    Bunda berjalan terlebih dahulu ke depan sambil membawa minuman,”Ayah, Shasha istirahat dulu sebentar yuk, Bunda bawakan minuman nih. Camilannya sebentar lagi datang,” ujar Bunda dengan suaranya yang hangat, lembut namun masih dapat didengar oleh Ayah dan Daisha.

    “Iya Bun, Shasha kesana,”jawab Daisha sambil menyenggol bahu sang Ayah untuk pamit menghampiri sang Bunda dan beristirahat.

    “Duh, capek ya, kasihan anak Bunda,” kata Bunda ketika Daisha muncul dihadapannya, sambil tersenyum cerah.

    “Lumayan Bun, apalagi tiba-tiba matahari terik banget,” kata Daisha sambil nyengir.

    Tak lama Dasya datang membawa pisang goreng dan beberapa camilan yang lain. 

    “Capek ya, Dek, sampe keringetan begitu?” tanya Dasya sambil duduk di samping sang Adik.

    “Iya nih, pijitin dong, Kak!” kata Daisha yang langsung dihadiahi cubitan ringan dari sang kakak.

    “Enak aja, kakak juga dari pagi bantuin Bunda masak tau,”balas sang Kakak.

    “Sya, udah ah. Panggil Ayah gih, biar istirahat dulu. Mumpung masih hangat semua nih,” pinta sang Bunda.

    Hanya dengan mengangguk, kemudian Dasya menghampiri sang Ayah yang ternyata sudah selesai dan sedang membersihkan tangannya yang kotor setelah bercocok tanam sejak pagi hari.

    “Yah, ayo, ditunggu Bunda sama Daisha tuh,” ajak Dasya.

    “Iya sayang, ini sudah selesai kok,” kata sang Ayah sambil menghampiri Dasya dan berjalan bersama menuju tempat Bunda dan Daisha ada.

    Mereka kini sedang menikmati siang sambil bercengkrama dan memakan pisang goreng juga minuman segar yang disediakan Bunda dan Dasya.

    “Bagaimana sekolah kalian, setelah lulus kalian akan melanjutkan kemana?” tanya sang Ayah.

    “Iya, bagaimana persiapan ujian kalian?” sambung sang Bunda.

    “Aku sih sejauh ini aman, kalau untuk kuliah Aku sama Daisha kayaknya milih untuk kuliah di Jakarta aja deh.” Jawab Dasya yang disetujui oleh Anggukan dari Daisha.

    “Oh begitu, kalau begitu persiapkan diri kalian sebaik mungkin,” jawab Ayah.

    “Jangan mikirin konser konser dulu lah, nanti kalau sudah kuliah baru deh nonton-nonton konser lagi. Sekarang kalian fokus dulu sama ujian,” titah sang Bunda.

    “Siap bunda,” kata Daisha.

    Ayah dan Bunda sebenarnya tahu kalau, sebentar lagi penyanyi idola Dasya dan Daisha akan mengadakan konsernya. Ayah dan Bunda juga beberapa kali menemani kedua anak kembarnya itu untuk menonton konser idola anak mereka, dan mereka mengakui bahwa anak mereka tidak salah memilih idola. Hanya saja kali ini, Ayah dan Bunda ingin anak-anaknya untuk fokus dengan sekolahnya.

    Beberapa bulan kemudian,

    Daisha dan Dasya sedang belajar di dalam kamar mereka, mereka memang satu kamar. Padahal Ayah dan Bunda sudah menawarkan agar mereka bisa memiliki kamar masing-masing, karena mungkin mereka akan memiliki privasi mereka masing-masing. Namun kenyataannya, si kembar memang sulit untuk dipisahkan.

    “Sayang, masih belajar?” tanya sang Bunda yang tiba-tiba masuk kamar si kembar setelah mengetuk pintunya dengan pelan. Saking fokusnya belajar mereka tidak sadar kalau Bunda sudah berada di belakang mereka.

    “Ya Ampun Bunda, kaget aku Bun,”ujar Dasya yang menyadari keberadaan Bundanya terlebih dahulu.

    “Maaf sayang, tapi ini sudah malam. Istirahat dulu, besok kan kalian masih sekolah.” Kata Bunda.

    “Iya Bun, ini juga udah mau selesai kok,” jawab Daisha sambil merapikan beberapa peralatan belajarnya.

    “Ya sudah, jangan terlalu di forsir, nanti kalian sakit,” kata Bunda sambil mengecup pucuk kepla si kembar bergantian kemudian meninggalkan si kembar.

    Setelah Bunda keluar dari kamar mereka. Si kembar pun segera menuju kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Kemudian segera tidur. Namun, setelah belajar kelihatannya mereka malah sulit untuk tidur, mereka pun memutuskan untuk melihat social media di handphone masing-masing. Tiba-tiba saja muncul notifikasi bahwa idola mereka, Delano memposting bahwa dirinya akan mengadakan showcase

    Sayangnya, mereka berdua baru sadar kalau tanggal dimana Delano akan mengadakan intimate showcase-nya adalah di hari pertama mereka akan ujian. Mereka terpaksa tidak bisa datang apalagi mereka sudah mengiyakan kata-kata sang Bunda untuk tidak datang konser dulu dan fokus pada ujian.

    “Yah, kok pas banget hari pertama kita ujian sih?” kata Daisha menyayangkan.

    “Hufhhh… iyaa nih, kesayangan aku gimana sih. Aku jadi nggak bisa lihat kan.” Kesal Dasya.

    “Iya nih, gimana sih kesayangan kita,” setuju Daisha.

    Karena kecewa mereka akhirnya segera mematikan handphone mereka dan segera mencoba untuk tidur.

    Mereka sama-sama mengidolakan Delano. Delano awalnya adalah salah satu personil dari grup band yang terkenal membawakan lagu-lagu romantis dan membuat kaum hawa menjerit hingga bahkan mimisan pelangi. Saking tergila-gilanya. 

    Dan ini menjadi masalah bagi Daisha dan Dasya. Daisha sesungguhnya hanya mengagumi sosok Delano yang meskipun terlihat cuek, bertato dan selengek-an, tapi Delano memiliki pemikiran yang sangat dewasa. Ia sangat mengagumi bagaimana cara Delano berpikir dan bersikap, berbeda dengan Dasya, meskipun diam dan kalem, Dasya tipe yang sulit membedakan perasaan cinta dan kagum.

    Dasya bahkan sampai berusaha untuk bisa mengenal keluarga dari Delano dengan mem-follow mereka melalui Instagram, dan beruntungnya kakak kandung dari Delano orang yang sangat ramah dan baik hati. Meskipun lahir dengan kekurangan, ya Rara kakak Delano mengalami tuna rungu, ia tidak bisa mendengar. Namun, ia begitu baik selalu mau meladeni fans-fans Delano yang ingin berinteraksi dengannya.

    Bahkan Dasya sampai mengakui perasaan yang dia punya kepada Mbak Rara.

    “Assalamu’alaikum Mbak Rara, maaf aku ganggu. Aku Dasya fansnya Delano, aku salut deh bisa kenal sama Mbak Rara. Dengan segala kekurangan yang Mbak Rara punya, tapi Mbak masih bisa menjadi bermanfaat untuk orang banyak,” sapa Dasya saat pertama kali mengirim DM pada Mbak Rara.

    Tidak butuh waktu lama, mereka menjadi dekat dan akrab. Meskipun belum pernah bertemu tapi mereka terbilang cukup akrab melalui DM-DM yang mereka lakukan. 

    Daisha yang memang mengetahui dan juga dekat dengan Mbak Rara karena Dasya yang mengenalkannya dengan mengetag namanya saat DM dengan Mbak Rara dan bahkan sampai membuat grup antara mereka bertiga. 

    Mereka selalu mendapatkan info pertama mengenai kegiatan Delano. Meskipun mereka tidak bisa hadir. Mbak Rara akan membagikan kegiatan Delano dengan melakukan Live IG bersama dengan adik-adiknya yang lain. Meskipun tidak bisa melihat penampilannya secara langsung, tapi Daisha dan Dasya bisa menikmati suara dan interaksi Delano di acaranya.

    “Kak, kamu yakin secinta itu sama Delano, kamu nggak takut kecewa. Kamu sadarkan kalau kamu nggak mungkin bisa memiliki dia seutuhnya, apalagi berita yang beredar dia lagi ngincer Echa kan?” tanya sang Adik yang khawatir pada kakaknya.

    “Aku sadar kok, tapi aku juga nggak bisa bohongin diri aku sendiri kan kalau aku secinta itu sama dia,” kata Dasya lirih.

    “Kakak sadar nggak kalau kakak lagi nyakitin diri kakak sendiri?” tanya Adiknya yang tidak mau melihat kakaknya jatuh semakin dalam.

    “Iya dek, aku sadar kalau aku juga gak mungkin bisa memiliki dia,” ujar Dasya lagi sambil terus menscroll Instagramnya.

    Sesungguhnya Daisha sudah lelah untuk memperingatkan sang Kakak agar tidak membiarkan perasaannya terlalu jauh, sayangnya Cinta memang dapat membuat orang buta dan lupa segalanya. Maka Daisha akan mencoba membiarkan kakaknya menikmatinya, sampai kakaknya menyerah sendiri.

    Tak terasa ujian sudah selesai, Dasya dan Daisha lulus dengan nilai terbaik. Mereka mendapatkan peringkat 2 teratas lulusan terbaik dari sekolah mereka. Bahkan berhasil masuk dengan beasiswa di universitas negeri ternama di Jakarta dan Indonesia. 

    Dan untuk rasa syukur, Ayah dan Bunda mengizinkan mereka untuk datang ke acara Konser Delano. Bahkan mereka sendiri yang akan menemani dan ikut menonton juga. Ayah dan Bunda bahkan sampai mendapatkan akses backstage untuk kejutan bagi kedua anak kembar kesayangan mereka itu.

    Di Konser itu mereka bahkan duduk di barisan paling depan, mereka bisa melihat wajah Delano dengan aman dari dekat. Bahkan Dasya membawa bunga untuk diberikan kepada Delano nanti. Mereka pun terhanyut dalam konser itu, ikut bernyanyi bersama dan benar-benar bisa menikmati konsernya setelah sekian lama menahan rindu untuk bisa menyaksikan konser secara langsung.

    Tak terasa konser pun usai, Ayah dan Bunda dihampiri oleh manajer dari Delano. Mas Kino. Dasya dan Daisha hanya bisa saling memandang sambil fangirling berdua, masih terbawa suasana konser tadi.

    “Ayo, Sha, Sya,” ajak sang Bunda.

    “Kita mau kemana, Bun?” tanya Dasya.

    “Udah ikut aja, nanti juga kalian tahu,” kata Ayah yang jalan di belakang bersama dengan Mas Kino.

    “Silakan,” ujar Mas Kino mempersilakan Ayah, Bunda, Dasya dan Daisha untuk masuk ke ruangan Delano di belakang panggung.

    Dasya dan Daisha yang baru menyadari akhirnya terkaget,”Sha, demi apa kita bisa ketemu Delano langsung, pantesan Bunda sama Ayah pake nyuruh aku bawain bunga ini segala,” ujar Dasya.

    “Iya kak, demi kamu nih,” kata Daisha yang sebenarnya sudah tahu, namun pura-pura tidak tahu.

    Tapi sayangnya, rasa senang Dasya menghilang menguap setelah melihat bahwa ada Echa perempuan yang sedang diincar oleh Delano yang tiba-tiba muncul dari suatu ruangan. 

    Echa pun berusaha bersikap ramah pada fans sahabatnya itu. 

    “Hai, fans-nya Delano ya?” sapa Echa ramah.

    “Iya kak,” jawab Daisha sambil mencoba untuk meminta foto bersama,”Kak boleh minta foto?” tanya Daisha hati-hati.

    “Oh boleh dong, sini. Mas tolong fotoin sebentar ya,” kata Echa meminta tolong pada Mas Kino.

    “Dasya gak sekalian foto sama Echa?” tanya Mas Kino.

    Dasya hanya menjawabnya dengan gelengan. Kemudian tidak lama, Echa pun pamit karena harus ada acara lagi di salah satu televisi. Dasya pun bisa bernapas lega, dan rona diwajahnya kembali muncul.

    Daisha yang menyadari itu hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah laku sang kakak. Ya Dasya memang akan menjadi over protektif dan berlebihan pada apa yang dia sayang dan cintai. Tak lama Delano pun muncul.

    Ayah dan Bunda juga Daisha meminta untuk foto bersama dulu, sebelum memberikan waktu untuk Dasya berbincang dengan idola kesayangannya itu. Mereka pun berfoto bahkan dengan Mas Kino juga dan beberapa team yang sudah mulai berdatangan di belakang panggung. 

    Ayah, Bunda, Daisha dan beberapa team Delano memberikan ruang dan ngobrol di sudut lain. Sedangkan Dasya dan Delano dibiarkan berbicara berdua. Daisha yang sebenarnya juga ingin seperti kakaknya hanya bisa melihatnya beberapa kali. Daisha sadar betul dengan posisinya sebagai fans tidak boleh berharap lebih. Meskipun tadi ia juga sempat mengobrol dengan Delano sebentar. Itu sudah cukup baginya.

    Dasya memberikan bunganya,”Selamat untuk rilis mini album perdananya, sukses terus ya. Ini untuk kamu,”kata Dasya.

    Delano pun menerimanya dengan senang hati,”Terima kasih banyak,” balas Delano.

    “Aku boleh ngomong sesuatu, ini jujur dari lubuk hati aku yang paling dalam,” tanya Dasya takut Delano tidak nyaman.

    “Boleh dong, silakan,”kata Delano sambil tersenyum manis, semanis gulali enjot abang-abang pasar malam.

    “Sejak kamu masih bergabung di band yang lama, sampai kamu memutuskan untuk keluar. Meskipun awalnya aku dan Daisha sedih, tapi kami tetap mendukung keputusan kamu. Aku udah sayang sama kamu. Bukan kamu sebagai Delano si penyanyi, tapi sebagi pribadi Delano yang sebenarnya. Aku kira awalnya aku hanya mengagumi kamu sebagai idola. Nyatanya setiap saat aku lihat kamu, aku semakin jatuh. Maaf kalau ini buat kamu nggak nyaman,” kata Dasya kemudian menundukkan kepalanya karena malu dan merasa tidak enak hati pada Delano.

    Delano terdiam karena merasa kaget dan tidak menyangka, kemudian ia membalas pernyataan itu,”Kamu tahu cerita aku tentang Echa?” dengan pertanyaan yang tak disangka oleh Dasya.

    “Iya aku tahu, aku sempat patah tapi kemudian aku tahu, Echa nggak bisa terima kamu lebih dari sahabat,” jelas Dasya sedikit menggebu. 

    Orang sekalem Dasya akan menjadi sedikit mengerikan jika sudah berhubungan dengan perasaan.

    “Oke, maaf untuk itu. Aku terima kasih banget sama kamu udah ngefans sama aku dan juga untuk perasaan kamu. Aku mungkin nggak bisa terima kamu sekarang jadi pacar aku, tapi aku harap kamu nggak marah. Kita nggak pernah tahu kan, kalau suatu saat nanti Allah balik hati aku untuk cinta sama kamu,” jelas Delano mencoba membuat Dasya mengerti dan tidak kecewa.

    “Sama-sama, Delano. Kalau begitu terima kasih untuk kesempatannya aku bisa ngobrol dan ungkapin semuanya. Aku tetap bakalan dukung kamu dan terus cinta sama kamu,” kukuh Dasya.

    Delano pun menatap Dasya yang mulai berjalan menjauh dengan perasaan tidak enaknya, kemudian segera menyusul untuk bergabung dengan yang lainnya.

    “Eh udah selesai, cepat amat?” tanya Mas Kino.

    “Iya udah selesai ngobrolnya, aku udah ngantuk, terima kasih untuk kesempatannya aku bisa ngobrol sama Delano,” kata Dasya berterima kasih.

    “Sama-sama, kita juga senang bisa buat fans-nya Delano senang,” kata team Delano yang lain.

    “Kalau begitu saya sebagai Ayahnya Dasya dan Daisha pamit, dan mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Sukses selalu untuk kalian,” kata Ayah berpamitan.

    Setelah itu Ayah, Bunda, Dasya dan Daisha segera meninggalkan ruangan dan pulang. Dalam perjalanan si kembar yang sudah kelelahan pun akhirnya tertidur. Sesampainya di rumah, Bunda segera membangunkan si kembar untuk segera masuk ke rumah dan tidur kembali setelah membersihkan diri mereka.

    Beberapa tahun kemudian, setelah lama vakum dari dunia per fangirlingan, Dasya secara tidak sengaja bertemu dengan Delano di sebuah restoran. Delano pun meminta Dasya untuk bergabung. Mereka berbincang selayaknya seorang teman, disanalah Delano mengatakan bahwa selama ini ia mencari Dasya dan Daisha. Karena Delano mulai merasakan kalau dirinya jatuh cinta kepada Dasya.

    Mereka pun akhirya, menjalin hubungan. Hubungan mereka juga sudah disetujui tidak hanya oleh keluarga Delano dan Dasya juga bahkan team dan fans Delano juga mendukungnya. 

    Namun hal yang tak disangka terjadi, Dasya yang sudah bekerja sebagai seorang konsultan di salah satu kantor konsultan harus di tugaskan keluar kota. Entah apa yang terjadi dengan mobil yang Dasya kendarai, tiba-tiba saja mobil itu mengalami rem blong dan akhirnya kecelakaan itu pun terjadi. Mobil Dasya bahkan sampai terguling beberapa kali sebelum akhirnya terbakar hebat. Dasya yang kondisinya terjepit tidak bisa menyelamatkan diri dan meninggal di tempat.

    Saat berita kecelakaan yang Dasya alami beredar di televisi, Daisha yang satu kantor dengan Dasya langsung menghubungi Ayah dan Bunda yang ternyata sudah tahu dan sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian bersama dengan Delano. Daisha menyusul kemudian dengan taksi.

    Beberapa hari setelah kepergian Dasya, Delano sering datang ke rumah untuk sejenak melihat kamar Dasya yang satu kamar dengan Daisha. Jika sudah demikian mau tidak mau Daisha ahrus mengalah dan membiarkan Delano menikmati waktunya. 

    Tidak sengaja Delano melihat buku diary Dasya, ia membacanya lembar demi lembar. Hingga dimana ia membaca sebuah tulisan,”Aku ingin jika suatu hari nanti aku sudah bersama Delano dan terjadi sesuatu padaku hingga aku harus meninggalkannya terlebih dahulu, Aku ingin Delano bahagia dengan Daisha. Aku tahu Daisha juga mencintai Delano, hanya karena ia tahu aku mencintai Delano lebih dulu dia rela mengalah untukku.”

    Dan Delano berniat mewujudkan semua keinginan kekasihnya itu, yang jika tidak terjadi hal duka ini akan segera menjadi istrinya.

    “Ayah, Bunda, Daisha, aku ingin bicara sebentar boleh,” tanya Delano sambil menggenggam buku diary milih Dasya.

    “Kamu nemuin buku itu?” tanya Daisha yang sudah lama mencarinya namun tak dapat ia temukan.

    “Iya, aku menemukannya di bawah bantal,” cerita Delano.

    “Baik ada apa sebenarnya Delano?” tanya Ayah.

    “Begini, aku membaca satu halaman dalam buku ini, Dasya ingin jika terjadi sesuatu padanya dan dia harus pergi. Ia ingin aku menikah dengan Daisha, karena ia tahu Daisha pun mencintai aku, dan dia mengalah demi Dasya selama ini,” ujar Delano.

    Daisha yang mendengar itu bahkan langsung menangis, ia merasa kecewa dengan keputusan kakaknya itu.

    “Sha, aku hanya ingin memenuhi keinginan terakhir Dasya. Aku harap kamu bisa menerimanya,”ungkap Delano.

    “Ayah dan Bunda tidak bisa berbuat apapun semua tergantung Daisha saja, tapi kalau bisa jangan buat kakakmu kecewa diatas sana,” ujar sang Bunda.

    “Iya, Sha. Kamu bukan perebut siapapun. Karena ini keinginan kakakmu sendiri,” ujar sang Ayah yang matanya memerah menahan tangis.

    “Berikan aku waktu, lagi pula terlalu cepat untuk membicarakan ini sekarang. Bahkan makam kakak belum kering.” Ujar Daisha kemudian bangkit dan menuju kamarnya lalu menguncinya.

    Didalam kamar Daisha menangis diatas ranjang sang kakak kembarnya. Ia ingin menerima permintaan kedua orang tuanya dan Delano atas wasiat Dasya. Tapi ia masih belum siap. 

    Hingga ia pun tertidur karena terlalu lelah menangis. Ia pun bermimpi didatangi kakaknya,”Sayang, kakak sayang sama kamu. Kakak mau kamu bahagia dengan orang yang kamu cintai. Kakak tahu selama ini kamu mengalah untuk kakak, sekarang saatnya kakak mengalah untuk kamu. Kakak mau kamu bahagia sama Delano. Kakak akan sangat bahagia kalau kamu yang akan menggantikan posisi kakak”.

    Setelah itu sang kakak pun menjauh dan perlahan menghilang, Daisha yang kaget pun bangun dengan berurai air mata. Ia pun memutuskan untuk menerima Delano.

    Daisha dan Delano pun menikah, dan dari kejauhan Daisha dapat melihat sang kakak yang tersenyum ke arahnya di hari pernikahannya.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kagum dan Cinta

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021