Pada suatu pagi yang cerah di sebuah sekolah Katolik, seorang siswi bernama Yunita sedang berjalan menuju perpustakaan. Di tengah perjalanannya, ia melihat teman sekelasnya yang bernama Claudia kelihatan kepayahan membawa tumpukan buku pelajaran. Yunita terdiam sejenak memikirkan apakah ia sebaiknya menawarkan bantuan atau tidak. Namun hatinya tergerak oleh belas kasihan dan ia mendekati Claudia. “Biar aku bantu kamu membawa sebagian buku itu,” kata Yunita sambil tersenyum ramah. Claudia tampak lega dan berterima kasih atas pertolongan Yunita. Sepanjang perjalanan mereka sambil mengobrol dan Yunita merasa bahagia dapat membantu temannya.
Perbuatan kecil seperti ini menunjukkan bahwa kasih kepada sesama dapat dimulai dari mana saja. Yunita ingat ajaran agama di sekolah bahwa membantu orang lain tanpa pamrih adalah salah satu bentuk kasih yang diajarkan Yesus. Di sekolah sering diajarkan untuk peka terhadap kebutuhan teman. Ketika kita membantu tanpa mengharap balas budi, kita menjalankan kasih sejati yang tulus dari hati.
Dalam Injil Lukas 7:1-10 terdapat cerita serupa tentang kasih dan iman. Seorang perwira Romawi minta Yesus menyembuhkan hambanya yang sakit parah. Meski punya kuasa, dia rendah hati dan mengasihi hambanya. Dia percaya Yesus mampu menyembuhkan hambanya tanpa harus datang langsung. Ketika Yesus melihat iman dan kasih perwira itu, Yesus berkata, “Iman sebesar ini belum pernah Aku lihat, bahkan di antara orang Israel.” Kasih yang tumbuh dari iman membuat Yesus bertindak, sama seperti kasih Yunita kepada Claudia yang muncul dari hati nurani.
Santo Vincensius a Paulo pernah berkata, “Kasih adalah jalan terdekat menuju Tuhan.” Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan pilihan sederhana yang kadang dianggap remeh. Namun di balik setiap perbuatan baik, terdapat kesempatan untuk lebih dekat pada Tuhan. Kasih yang kita berikan pada teman, guru, dan keluarga tidak cuma memberi kebahagiaan pada mereka, tetapi juga memperkuat iman kita sendiri.
Marilah kita seperti Yunita, selalu peka terhadap kebutuhan orang lain. Dengan begitu kita bisa menjadi saluran kasih Tuhan, memberi inspirasi dan kekuatan pada sesama, serta memperkuat iman lewat tindakan-tindakan kecil penuh kasih. Semoga setiap langkah kita di sekolah maupun luar, selalu dipenuhi kasih kepada sesama sebagaimana diajarkan Yesus dan para kudus.
“Kasih adalah jalan terdekat menuju Tuhan; setiap perbuatan baik yang kita lakukan adalah langkah mendekatkan diri kepada-Nya.”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Kasih Terhadap Sesama
Sorry, comment are closed for this post.