Kau tahu betapa sering kita bertutur
Tentang suka, duka, asa
Menukar cerita dalam segala cuaca
Hari berhujan, angin, ditingkahi kerasnya guntur
Kadang kala cerita kita terjeda waktu
Maka aku menyimpannya hingga fajar
Kadang terjeda oleh garis pantai, garis bujur dan garis lintang
Maka aku bertutur padamu dengan aksara
Seharusnya aku tak resah
Karena tiap kilobyte deretan aksara
akan menghampirimu dengan detail cerita
memupus segala jeda
Kala kini, aku berjuang dengan ragaku
Yang sedang tak sanggup menggerakkan pena
Tak kuasa memainkan papan ketik
Berjuta aksara hanya bergaung di dada
Aku menahan segala rasa menyiksa
Yang meluap dalam gaung kata-kata
Bersabar menyusuri waktu
Hari-hariku yang kelu
diwarnai gerak roda brankar di sepanjang lorong
gerak tetesan di selang infus,
warna-warni tablet, aneka kapsul
Senyuman sosok-sosok berseragam putih
Membujuk perih hati dan badan
Derap langkah pengunjung,
seruan azan yang agung
Menemani doaku menanti,
Saatnya pena bergerak lincah di tanganku
Kala nanti, jemariku kembali leluasa
Saatnya kutuliskan kisah untukmu
Tentang rindu yang tersimpan
Tentang asa yang masih bertahan
Tentang syukur, yang menyusupi duka
Tentang rasa sakit, yang saling berganti, menyapa raga dan sukma
RS Manambai Abdulkadir, 22 Februari 2025
Kreator : Ulul Azmi
Comment Closed: Kata-kata yang Terperangkap di Lorong
Sorry, comment are closed for this post.