KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kata Mereka Aku Orang Gila, Mendengar itu Simbah Ku Tertawa

    Kata Mereka Aku Orang Gila, Mendengar itu Simbah Ku Tertawa

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 142 kali
    Kata Mereka Aku Orang Gila, Mendengar itu Simbah Ku Tertawa_alineaku

    koe iki ora umum batire, dasar bocah edan, jan-jane koe iki waras ora

     

    Hahaha… Mari kita ketawa sejenak dulu. Ya benar adanya, ungkapan-ungkapan itu muncul dari mulut satu persatu manusia yang aku dengar dari mulut lain yang mengadu. Ku abaikan itu “kuping ku wis kandel” bisikku lirih, sambil berdoa agar mereka dilembutkan dan lapang hatinya. 

     

    Padahal kalau mau nurutin nafsu amarah ku, aku bisa mencak-mencak kerumah mereka satu-satu labrak pake omongannya bisa pakai senjata kalo kejam hahaha. Tapi semua emosi itu apa guna, rasa ku tidak elegant memarahi mereka, walau tau letak titik salah mereka, ingat pepatah “biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu” hihihi, sok bijak banget aku ya? Bukan sok, tapi belajar menerapkan diri untuk berlaku bijak.  Abaikan ini, catatan ini tidak bermutu sama-sekali. 

     

    Lanjut perjalanan ku aja, hampir tiap pagi ba’da subuh aku jalan ke gubuk tercinta, setengah perjalanan aku selalu mampir menemui simbah ku, satu-satunya yang tersepuh di keluarga ku tinggal simbah ku alias bapak dari bapak ku. Simbah tinggal bersama anak mbontot alias adik bapak ku yang terakhir. Kebetulan rumahnya di depan mushola, subuh simbah selalu berjamaah. 

     

    Biasanya aku datang simbah sudah duduk di ruang tengah, sudah selesai sholat subuh, lagi sambil ngelinting biasanya, bergegas aku jabat dan cium tangannya, dan kebiasan saya nyalakan tivi nasional “sebut chanel aja TVRI” jam seitu kami menonton acara serambi islami, sedikit asupan nutrisi religi sarapan ruhani. 

     

    Disela nonton tipi, kami banyak bercerita, simbah sering kali bercerita tentang masa lampau, banyak pengalamannya yang diceritakan kepada ku, dari masa penjajahan, simbah dulu ikut romusa, sampai simbah usia 20an diikutkan wajib militer OTR (kalo tidak salah singkatan dari: Organisasi Tentara Rakyat) simbah menunjukkan kartu anggota OTR dan secarik dokumen-dokumen perihal tersebut. Simbah menceritakan dengan gamblang dan penuh semangat dengan sisa-sisa bukti keanggotaannya, meskipun sekarang tidak terdaftar menjadi veteran, tapi demikian begitu runtut kisah simbah. Sambung besok ah ceritanya, aku istirahat dulu, terima kasih untuk segenap pembaca, agunge pangestu, Barakallah 

     

    Ini adalah latihan menulis ku yang ke empat kali, dan masih ku tulis pada tanggal 08 Juni 2023. Berikut link kompasiana saya; https://www.kompasiana.com/nagariamerta5892

     

     

    Kreator : Chafid Marzuki

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kata Mereka Aku Orang Gila, Mendengar itu Simbah Ku Tertawa

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021