KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Cerbung Part 3 : Ke Kota

    Cerbung Part 3 : Ke Kota

    BY 08 Jan 2023 Dilihat: 169 kali

    Penulis : Nurhayati (Member KMO Alineaku)

    Setelah mendapat restu dari kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan, Tini sangat gembira. Dia dengan sigap menyiapkan ijazah, surat-surat yang diperlukan untuk mendaftar, beberapa lembar pakaiannya disusun rapi ke dalam tas tenteng, Ibu yang melihatnya bertanya,” Kapan kamu berangkat nak? Tini menjawab, “Insya Allah besok sore bu, saya sudah minta Sanjung (nama sopir) jemput saya. Ibu menyarankan kalau berangkat ke kota nanti diantar bapak, Tini menolak, “gak apa-apa sendiri bu, toh sopirnya juga sudah tau alamat paman  nanti saya langsung diantar ke sana.

    Keesokan harinya Tini berangkat,  dia tidak lupa salim sama kedua orang tuanya, salam-salaman dengan adik-adiknya sekaligus minta didoakan semoga lulus seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Delapan jam perjalan darat sampailah ke rumah pamannya, dia pun menceritakan maksud dan tujuannya. Paman senang karena ponakannya  punya tekad yang kuat untuk melanjutkan sekolah. Pamannya menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa menemaninya dalam proses pendaftaran, setiap hari bekerja, lagi pula beliau tidak paham tentang pendaftaran masuk perguruan tinggi negeri yang dimaksudkan.

    Keesokan harinya Amin (kakak sepupu) main ke rumah paman , pamanpun minta tolong untuk mengantarkan Tini mendaftar sekiranya ada waktu longgar, ternyata kak Amin juga sangat sibuk, dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya seperti halnya paman. Dalam perbincangan tersebut kak Amin memberikan saran, “Begini saja nanti motor saya ini dipakai sementara selama proses pendaftaran, kan ada Ardi (anak paman) yang bisa ngantar Tini, dan satu lagi kalau proses pendaftaran mahasiswa baru seperti ini, Asdar yang paling paham, dia yang banyak membantu anak-anak dari kampung mendaftar masuk ke perguruan tinggi negeri. Tini  agak ragu, “tapi kak saya malu soalnya belum begitu kenal  orangnya. Paman menimpali, “kenapa malu? anaknya baik kok, dia juga sering datang ke sini. Amin berjanji untuk menemui dan meminta  Asdar mengantarkan Tini mendaftar.

    Setelah sarapan pagi, paman meminta Ardi anaknya mengantarkan Tini mencari alamat kampus tempatnya mendaftar nanti. Maklum kota besar, tentu Tini yang dari desa belum tau suasana kota metropolitan. Walaupun Tini sebanarnya hampir setiap libur sekolah selalu berkunjung ke rumah pamannya tersebut, tapi sekarang suasananya sudah jauh berbeda. Dengan senang hati Ardi mengajak Tini segera berangkat, dia tidak merasa curiga dengan keramahan Ardi. Mereka mengendarai motor Vesva kak Amin, Sepanjang perjalan Tini bertanya tentang keadaan kota sekarang, Ardi menjawabnya sesekali.  Tidak lama kemudian Ardi membelokkan motornya ke suatu tempat, Tini yang merasa tidak asing dengan tempat tersebut bertanya, “loh gak salah jalan kah ini? Ini kok arah ke pantai? Ardi tetap melaju , tidak memperdulikan pertanyaan  Tini. Akhirnya Tini pun mulai curiga dengan sepupunya tersebut, dia minta berhenti dan mengancam kalau tidak berhenti dia akan lompat dari motor. Akhirnya Ardi berhenti. Tini marah, “apa maksudmu membawa saya ke pantai ini, disuruh nyari kampus kok malah ke sini? Kamu kira saya ini cewek apaan? Ardi terdiam menunduk, “saya mau mengajak kamu liat-liat pantai dulu. Ya mungkin maksud sepupunya tersebut baik, ingin mengajaknya refresing  melihat-lihat keindahan pantai. Tini merasa prioritasnya sekarang adalah mencari informasi tentang penerimaan mahasiswa baru dan kampus yang dia akan pilih nanti, tidak untuk refresing. Dia  marah kepada sepupunya tersebut, sampai mengancam, “awas loh ya, macam-macam sama saya, ku laporkan ke bapak nanti”. Tidak lama kemudian Ardi mengajak Tini melanjutkan perjalanan mencari alamat kampus yang dimaksudkan tadi, karena Tini sudah terlanjur marah dan kesal, dia meminta Ardi balik ke rumah saja.
    Tini merenung, “ini belum proses pendaftaran, tapi rintangan sudah mulai terasa, terutama si Ardi yang tidak bisa diandalkan untuk membantu. Dia bertekad untuk lebih berhati-hati, ia meyakinkan dirinya,  kalau apa yang dialami tadi terjadi karena kesalah pahaman saja.  Tidak perlu disampaikan ke pamannya dia yakin bisa menghadapi dan mengatasi masalah tersebut.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Cerbung Part 3 : Ke Kota

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021