KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kebaikan dan Pengampuana

    Kebaikan dan Pengampuana

    BY 13 Agu 2024 Dilihat: 139 kali
    Learn Unlearn dan Relearn Kunci Beradaptasi di Era Perubahan_alineaku

    Kerinduan akan kebaikan dan pengampunan adalah perasaan mendalam yang hadir dalam diri setiap manusia. Kita semua, dalam berbagai momen kehidupan, merasakan keinginan untuk berada di dunia yang penuh dengan kebaikan, di mana orang-orang saling menghargai dan memberikan yang terbaik satu sama lain. Namun, ada sebuah realitas yang sering kali terlupakan: kerinduan ini bukanlah sesuatu yang bisa kita capai hanya dengan berharap. Kebaikan yang kita idamkan harus diwujudkan melalui tindakan nyata, karena seperti yang dikatakan oleh filsuf Yunani, Aristoteles, “Kebajikan adalah kebiasaan; kita adalah apa yang kita lakukan secara berulang.”

     

    Kebaikan bukanlah sesuatu yang datang dari luar, tetapi sesuatu yang harus kita ciptakan dari dalam diri kita. Ketika kita merindukan kebaikan, sebenarnya kita sedang merindukan suatu keadaan di mana kita sendiri adalah pelaku kebaikan tersebut. Dalam konteks ini, kita bisa merujuk pada pemikiran Mahatma Gandhi, yang terkenal dengan ucapannya, “Jadilah perubahan yang ingin kamu lihat di dunia.” Ucapan ini menggarisbawahi pentingnya tindakan dalam mewujudkan kebaikan yang kita rindukan. Kebaikan tidak akan datang dengan sendirinya; kita harus berusaha menciptakannya melalui perbuatan-perbuatan kecil yang kita lakukan setiap hari.

     

    Namun, di sinilah letak tantangannya. Manusia seringkali terjebak dalam sikap menunggu. Kita menunggu orang lain untuk berbuat baik kepada kita, berharap untuk diperlakukan dengan adil dan dihargai. Kita lupa bahwa kebaikan adalah sebuah siklus, yang dimulai dari diri kita sendiri. Ketika kita melakukan kebaikan, kita menanam benih yang suatu saat akan tumbuh dan kembali kepada kita dalam bentuk yang mungkin tidak kita duga. Dalam hal ini, kita dapat merujuk pada konsep “karma” dalam filsafat Hindu dan Buddha, yang mengajarkan bahwa setiap tindakan yang kita lakukan akan membawa konsekuensi, baik dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang akan datang.

     

    Sebagai contoh, kita sering berharap untuk dimaafkan ketika melakukan kesalahan. Kita menginginkan orang lain untuk memahami dan memaafkan kita, menghapus rasa bersalah yang kita rasakan. Namun, di sisi lain, kita sendiri sering kali sulit untuk memaafkan orang lain. Kita menyimpan dendam, marah, dan sakit hati, tanpa menyadari bahwa sikap ini justru menambah beban bagi diri kita sendiri. Dalam konteks ini, kita bisa merujuk pada pemikiran filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche, yang mengatakan, “Seseorang harus memiliki kekuatan untuk melupakan agar dapat bertahan hidup.” Pengampunan adalah tindakan yang membebaskan, baik bagi yang memaafkan maupun yang dimaafkan. Ini adalah cara untuk melepaskan beban emosi negatif dan membuka jalan bagi penyembuhan.

     

    Pengampunan juga berkaitan erat dengan konsep “Amor Fati,” yang diterjemahkan sebagai “cinta pada takdir,” sebuah ide yang dipopulerkan oleh Nietzsche. Ini adalah penerimaan total terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik itu kebaikan maupun keburukan. Dengan memaafkan, kita tidak hanya menerima kesalahan orang lain tetapi juga menerima takdir kita sendiri, termasuk segala penderitaan yang mungkin ditimbulkannya. Ini adalah bentuk tertinggi dari cinta dan penerimaan, yang memungkinkan kita untuk melanjutkan hidup tanpa membawa beban masa lalu.

     

    Prinsip ini, yakni berbuat baik ketika kita merindukan kebaikan dan memaafkan ketika kita berharap dimaafkan, mengajarkan kita untuk menjadi lebih aktif dalam menciptakan dunia yang kita inginkan. Filsuf Prancis, Jean-Paul Sartre, dalam pandangannya tentang eksistensialisme, menekankan bahwa manusia bebas untuk menentukan nasibnya sendiri melalui tindakan. “Manusia dikutuk untuk bebas; karena setelah dilemparkan ke dunia, dia bertanggung jawab atas segala yang dia lakukan,” kata Sartre. Artinya, kita memiliki tanggung jawab penuh atas tindakan kita dan atas bagaimana kita memilih untuk merespons dunia di sekitar kita. Jika kita ingin dunia yang penuh kebaikan, kita harus bertindak dengan kebaikan. Jika kita mendambakan pengampunan, kita harus terlebih dahulu belajar untuk memaafkan.

     

     

    Kreator : Wista

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kebaikan dan Pengampuana

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021