Di sebuah sekolah Katolik yang ramai oleh gelak tawa siswa-siswi, ada seorang murid bernama Yasmin. Yasmin dikenal sebagai anak yang pemurah hati, namun seperti anak-anak biasa, kadang ia merasa ragu menerima kebaikan hati dari teman-temannya. Pada suatu hari istirahat, Yasmin melihat Richard, teman sekelasnya yang terkenal nakal, berusaha menolongnya mengambil buku yang terjatuh. Ia merasa ragu-ragu. “Apakah niatnya tulus ingin menolongku?” pikirnya dalam hati. Tetapi tanpa banyak memikirkan, akhirnya ia menerima pertolongan itu.
Setelah menerima tolongan dari Richard, Yasmin merasa aneh. Di satu sisi, ia bersyukur karena bukunya tidak rusak, namun di sisi lain, ia merasa gelisah menerima keramahan dari seseorang yang reputasinya buruk di kalangan teman-temannya. Yasmin kemudian merenung saat pelajaran agama dimulai, dan gurunya berbicara tentang pentingnya menerima keramahan dari siapa pun, tak peduli datang dari mana. Yasmin mulai berpikir, mungkin Richard sedang berusaha menjadi orang yang lebih baik.
Ketika hari itu berakhir, Yasmin memutuskan mendekati Richard dan berterima kasih. “Terima kasih sudah membantuku tadi,” ujar Yasmin tulus. Richard tersenyum, dan hari itu menjadi permulaan persahabatan yang tak terduga. Yasmin menyadari bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berbuat baik, bahkan dari orang yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya. Semua orang dapat berubah, asalkan diberi kesempatan.
Kisah Yasmin ini mengingatkan kita akan apa yang diajarkan dalam Injil Markus 9:43-48, di mana Yesus mengajarkan agar kita memangkas sifat-sifat buruk dalam diri dan berusaha menjadi lebih baik. Sama seperti Richard yang dikenal sebagai anak nakal, kita juga dipanggil untuk menerima kebaikan dan memaafkan, sambil terus memperbaiki diri. Kadang, keramahan berasal dari sumber tak terduga, dan kita harus belajar untuk tidak menutup hati dan berprasangka negatif.
Mari kita belajar dari kisah Yasmin dan Richard. Kebaikan bisa berasal dari siapa pun, dan ketika kita membuka hati untuk menerimanya, kita juga memberi kesempatan bagi orang lain untuk tumbuh dalam kebaikan. Jangan pernah takut menerima keramahan, karena itu salah satu cara Tuhan bekerja dalam hidup kita.
“Kebaikan bisa berasal dari siapa pun, dan ketika kita membuka hati untuk menerimanya, kita juga memberi kesempatan bagi orang lain untuk tumbuh dalam kebaikan”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Kebaikan Untuk Semua
Sorry, comment are closed for this post.