Kecerdasan yang kita miliki terkadang tersembunyi disebabkan kita tidak bisa mengaktifkan nya, cara menggunakan nya, cara mengasah nya. Hal itu bisa dilakukan jika sudah mengenal diri dengan baik. Sebelum mengetahui kecerdasan kita, kita harus pahami kecenderungan hal yang kita sukai. Terkadang seseorang tidak mengetahui potensi nya karena mereka tidak memiliki kesempatan. Kata kesempatan itu benar, namun itu sebenarnya hanya dalih untuk menyalahkan hal lain diluar dari kendali diri. Mungkin saja kesempatan itu sudah diberikan, namun kita yang masih enggan menggunakan dan melakukan dengan sungguh-sungguh.
Alih-alih tidak memiliki kesempatan agar tidak terlalu menyalahkan diri sendiri padahal dirinya sendirilah yang bingung untuk memulai, tidak mau berkembang, tidak mau tau caranya, tidak percaya diri, bahkan sengaja untuk menutupi kelebihan dari teman sekitar maupun keluarga.
Antara Minat, Bakat dan Kerja Keras
Seringkali, orang-orang berkata bahwa kesuksesan hanya bisa dimiliki oleh mereka yang mau bekerja keras. Sedangkan, sebagian orang berpendapat bahwa kesuksesan hanya bisa didapatkan oleh mereka yang sudah memiliki bakat hebat untuk menjadi orang yang sukses. Lalu, ada juga yang berpendapat bahwa kerja keras dan bakat tidak akan berhasil tanpa adanya minat yang kuat. Lalu, pendapat mana yang benar?
Harus kita pahami bahwa kerja keras adalah tindakan atau usaha yang dilakukan secara bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan di awal. Sedangkan, bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang sejak lahir, yang relatif tetap dan memudahkan orang untuk menguasai bidang tersebut. Di antara bakat dan kerja keras itu ada yang namanya minat, yaitu keinginan yang menonjol dari seseorang terhadap sesuatu, sehingga membuat orang itu tertarik untuk melakukan sesuatu dan akan bekerja keras untuk mendapatkannya. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Jika seseorang yang memiliki bakat dan minat yang kuat disertai kerja keras, maka kesuksesan insyaa Allah akan diraih. Bakat itu adalah sifat kegiatan yang disenangi, memang ada 3 jenis bakat, bakat alam, bakat turunan dan bakat kebiasaan.
Kecerdasan bukan sekadar kemampuan mengolah angka atau berhitung. Multiple intelligence adalah teori kecerdasan manusia yang dibedakan menjadi delapan modalitas. Beberapa di antaranya adalah kecerdasan visual, kecerdasan verbal, kecerdasan logis dan kecerdasan jasmani. Multiple intelligence (kecerdasan ganda) pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Harvard Howard Gardner pada 1983. Ia mengemukakan bahwa kecerdasan manusia dibedakan menjadi delapan jenis. Hasil penemuan tersebut berasal dari banyaknya penelitian yang ia lakukan. Hasilnya, tes IQ bukan menjadi satu-satunya indikator kecerdasan pada anak.
Multiple intelligence mempercayai bahwa orang bisa belajar dalam berbagai cara:
Teori Multiple intelligences merupakan teori kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang psikolog dari Harvard University, bahwa setiap anak punya kecenderungan kecerdasan dari sembilan kecerdasan dan cara mengembangkannya, yaitu:
Kecerdasan linguistik-verbal mengacu pada kemampuan penggunaan kata-kata dengan baik, entah itu saat menulis, membaca, maupun berbicara. Mereka peka sekali dalam menemukan perbedaan dari arti kata, urutan kata, bahkan ritme dalam sebuah ungkapan. Mampu menjelaskan sesuatu dengan baik, menulis dengan baik, senang membaca, menulis, dan berinteraksi dengan orang lain, tertarik dengan bahasa asing serta dapat menyisipkan humor saat bercerita.
Anak yang memiliki kecerdasan bahasa atau linguistik ini tampak kuat dalam hal mengingat kata-kata, mudah bercerita meski kalimat yang diucapkan belum jelas, maupun suka membaca buku. Untuk mengembangkan kecerdasan bahasa anak, orang tua dapat mengajaknya bernyanyi, sering mengajak anak mengobrol, dan sering bermain kata. Selain itu, orang tua juga bisa merangsang kemampuan bahasa anak dengan membaca cerita dongeng bersama.
Kalau kamu cenderung mengaitkan suatu hal dalam logika atau senang menganalisis sebuah masalah, mungkin saja kamu termasuk dalam tipe kecerdasan logis-matematika. Pemilik kecerdasan ini percaya jika pendekatan ilmiah bisa memberikan solusi yang terbaik dalam memecahkan masalah. Mampu dan memiliki keterampilan memecahkan masalah dengan analisis dan hubungan sebab-akibat, senang berpikir dan mengeluarkan ide yang abstrak, senang melakukan eksperimen ilmiah dan mampu membuat argumen yang sesuai dengan penalaran.
Untuk merangsang kecerdasan tipe ini, orang tua dapat mengenalkan konsep angka dan berhitung sedini mungkin, mengajak anak melakukan permainan strategi, serta melakukan percobaan ilmiah sederhana.
Orang dengan kecerdasan visual-spasial memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan sangat lihai dalam memvisualisasikan sesuatu. Mereka yang unggul dalam bidang ini sangat tertarik pada hal-hal berupa bentuk dan sudut pandang fisik. Mampu menafsirkan gambar, grafik, dan bagan dengan baik serta mengenali sebuah pola dengan mudah, membaca peta, menyusun puzzle, menyusun teka-teki, menggambar dan melukis, serta menikmati seni visual.
Anak yang memiliki kecerdasan ini mudah untuk mengingat gambar, wajah seseorang, gerakan yang dilihat, pola, maupun tekstur. Cara mengembangkan kecerdasan visual dan spasial pada anak adalah dengan mengajaknya menggambar, membuat karya, membangun dari balok, menyusun puzzle, mengajarkan arah serta berbagai bentuk motif.
Orang dengan kecerdasan musikal akan senang pada hal-hal yang berkaitan dengan suara, nada, dan ritme. Mereka cenderung mengekspresikan dirinya lewat musik, entah itu bernyanyi atau bermain alat musik.
Kecerdasan musikal dapat diasah dengan cara mengajari anak bermain alat musik dan mengajak bernyanyi. Lewat latihan yang diajarkan, nantinya si Kecil mampu menganalisis nada, hingga menciptakan lagu.
Kecerdasan kinestetik-jasmani mengacu pada orang yang menyukai aktivitas fisik. Mereka memiliki keterampilan motorik yang baik dan kemampuan fisik yang mumpuni. Memiliki ketangkasan dan koordinasi tubuh yang baik dan unggul dalam kegiatan fisik seperti olahraga dan menari. Orang tua bisa mengajak si Kecil melakukan berbagai aktivitas fisik seperti berlari, menari, berlatih keseimbangan tubuh, dan menirukan berbagai gerakan tubuh seperti pantomim.
Pemilik tipe kecerdasan interpersonal atau disebut juga dengan kecerdasan sosial adalah mereka yang pandai dalam memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga cukup lihai untuk mengamati perubahan mood orang lain. Menyukai komunikasi dan ngobrol dengan orang lain, mampu memimpin dan bekerja sama.
Cara mengembangkan kecerdasan majemuk ini adalah dengan mengajak anak beraktivitas bersama orang-orang baru, mendorongnya untuk berinteraksi dengan orang lain, serta mengikutsertakan anak dalam bakti sosial.
Berbeda dengan kecerdasan interpersonal yang peka terhadap kebutuhan orang lain, kecerdasan intrapersonal lebih memahami karakter dan perasaan diri sendiri. Mereka juga terkenal sebagai seorang yang tangguh dengan karakter yang kuat, mampu mengontrol emosi, memotivasi diri, konsisten, mampu menganalisis, dan merencanakan dengan baik.
Untuk mengembangkan kecerdasan majemuk ini, orang tua dapat melatih si Kecil untuk tekun dan bertanggung jawab atas tugasnya, serta mempercayakannya terhadap tugas-tugas tertentu.
Jika kamu senang berbaur dengan alam, baik itu dengan hewan, tanaman, atau lingkungan, mungkin kamu adalah pemilik tipe kecerdasan naturalistik. Biasanya, orang dengan kecerdasan ini punya skill untuk bertahan hidup di alam bebas.
Untuk mengasah rasa penasarannya dan mengembangkan kecerdasan naturalis si Kecil, orang tua bisa mengajaknya untuk memelihara tumbuhan atau hewan, berwisata di alam, dan memaparkan ilmu seputar alam.
Keingintahuan tinggi tentang arti kehidupan, kematian dan realitas hidup. Hal itu berkaitan dengan kemampuan seseorang menempatkan diri dalam lingkup kosmos, memaknai hidup, memaknai kematian, memahami nasib dunia jasmani dan kejiwaan, dan memaknai pengalaman mendalam seperti cinta atau kesenian. Orang dengan kecerdasan eksistensial punya sensitivitas dan kapasitas untuk menghadapi pertanyaan mendalam tentang kehidupan, seperti apa arti hidup? Kenapa kita mati? Kenapa kita ada?
Pesan Moral:
Dengan mengetahui jenis-jenis kecerdasan majemuk pada anak, orang tua dapat memberikan pengembangan belajar yang lebih bervariasi. Di sisi lain, pastikan pula nutrisi anak mendukung agar tumbuh kembangnya lebih optimal.
Terkadang orang tua memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang memang bukan pada dasar kecerdasannya sehingga banyak pengeluaran yang mungkin tidak diperlukan. Carilah hal yang mungkin anak dapat berkembang dengan keahlian yang mungkin dimilikinya. Hal tersebut dapat dilihat dari pembiasaan sehari-hari.
Kreator : Yuni Asri Nurrahma
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Kecerdasan Manusia
Sorry, comment are closed for this post.