KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kekuatan dalam Kebenaran

    Kekuatan dalam Kebenaran

    BY 30 Okt 2024 Dilihat: 155 kali
    Kekuatan dalam Kebenaran_alineaku

    Di sebuah sekolah Katolik yang damai, terdapat seorang siswi bernama Felicia. Felicia dikenal sebagai siswa yang cerdas dan berhati mulia. Namun, seperti banyak dari kita, Felicia pernah dihadapkan pada pilihan yang sulit antara kebenaran dan kenyamanan pribadi. Suatu hari, tanpa sengaja Felicia mengetahui bahwa sahabat dekatnya, Nina, telah mengklaim hasil karya siswa lain sebagai miliknya sendiri. Di satu sisi, Felicia enggan menyakiti perasaan Nina, tetapi di sisi lain, ia yakin bahwa mengungkapkan kebenaran adalah jalan yang tepat.

    Felicia merasa berat untuk menghadapi Nina. Sebagai teman dekat, Felicia tidak ingin Nina terjerumus lebih jauh ke dalam kesalahan, namun ia juga tidak bermaksud menyinggung Nina atau merusak persahabatan mereka. Setiap hari, Felicia semakin terbebani oleh masalah ini. Sampai suatu pagi, ketika pelajaran agama, Felicia membaca Injil Lukas pasal 4:31-37. Di dalam Alkitab, Yesus dengan tegas mengusir setan dari seorang pria tanpa ragu-ragu, karena Dia yakin bahwa kebenaran adalah kekuatan sejati.

    Setelah memikirkan pelajaran di dalam Injil, Felicia menyadari bahwa meskipun terkadang sulit, kebenaran justru memiliki kekuatan yang lebih besar daripada yang ia bayangkan. Yesus tidak ragu untuk berkata dan bertindak dalam kebenaran, karena melalui kebenaran, keselamatan dan perdamaian abadi dapat tercapai. Felicia pun berinisiatif untuk berbicara dengan lemah lembut kepada Nina. Ia menjelaskan bahwa meskipun Nina mungkin merasa malu, mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah jalan yang benar. Felicia mengingatkan Nina bahwa dengan mengungkapkan kebenaran, ia tidak hanya melepaskan dirinya dari dosa, tapi juga menunjukkan kekuatannya sebagai individu jujur.

    Setelah mendengar kata-kata Felicia, Nina merasa tergerak. Meskipun awalnya ragu dan malu, Nina akhirnya memahami bahwa dengan mengakui kesalahannya, ia dapat memperbaiki diri dan memulihkan harga diri di hadapan teman-teman. Nina pun mengakui kesalahannya kepada guru dan teman-temannya dengan penuh ketabahan. Mereka semua kagum dengan ketulusannya dan menghargai keberaniannya dalam menghadapi kebenaran. Felicia dan Nina pun menjadi sahabat yang lebih erat, dan sekolah mereka menjadi tempat di mana kebenaran dihargai dan dipertahankan.

    Dalam kehidupan, kita seringkali dihadapkan pada situasi di mana harus memilih antara kebenaran dan ketidaknyamanan pribadi. Ingatlah, seperti kata Santo Agustinus, “Kebenaran seperti singa; kamu tidak perlu mempertahankannya. Lepaskan, dan ia akan mempertahankan dirinya sendiri.” Seperti Felicia dan Nina, mari kita punya keberanian untuk selalu berdiri teguh pada kebenaran, karena hanya dalam kebenaranlah terletak kekuatan sejati yang memungkinkan kita hidup dalam damai, iman, dan kasih sayang.

    “Dalam setiap pilihan antara kenyamanan pribadi dan kebenaran, ingatlah bahwa kebenaran selalu memiliki kuasa untuk membebaskan dan menyembuhkan, baik diri sendiri maupun orang lain.”

    Refleksi

    Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.

    1. Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
    2. Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
    3. Hari ini saya sangat bersyukur karena…

     

     

    Kreator : Silvianus

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kekuatan dalam Kebenaran

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021