KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kelas Pasir di Pulau Keakwa

    Kelas Pasir di Pulau Keakwa

    BY 28 Sep 2025 Dilihat: 8 kali
    Kelas Pasir di Pulau Keakwa_alineaku

    Aroma laut yang khas bercampur dengan wangi tanah basah menyambut kedatangan Febriana dan Michelle di Pulau Keakwa. Dua perempuan muda dengan semangat membara, diutus oleh gereja mereka untuk melayani masyarakat di pesisir Timika, Papua. Febriana, gadis enerjik berdarah Makassar, terbiasa dengan hiruk pikuk kota besar tempatnya lahir dan dibesarkan. Sementara Michelle, dengan senyum lembutnya, adalah gadis Minahasa yang besar di Tomohon, kota bunga yang sejuk di kaki Gunung Lokon.

    Perbedaan latar belakang dan budaya menjadi tantangan pertama yang harus mereka taklukkan. “Kelas Pasir” yang mereka adakan di halaman rumah sederhana mereka, menjadi saksi bisu perdebatan kecil tentang metode mengajar, pemilihan lagu rohani, bahkan soal selera makan. Namun, tekad untuk berbagi ilmu dan kasih kepada anak-anak Pulau Keakwa, perlahan meleburkan ego mereka.

    Tantangan semakin nyata ketika mereka mulai mengajar di SD satu-satunya di pulau itu. Pak Markus, guru pensiunan yang telah puluhan tahun mengabdi, menyambut mereka dengan hangat. Namun, kondisi sekolah yang memprihatinkan, kekurangan buku dan alat tulis, serta siswa dari kelas satu sampai enam yang digabung dalam satu ruangan, membuat hati mereka terasa seperti teriris.

    “Sabar, Nak,” kata Pak Markus suatu hari. “Mengajar di sini butuh hati seluas lautan yang mengajarkan kita tentang kesabaran dan hutan bakau yang mengajarkan kita tentang keteguhan.”

    Febriana dan Michelle belajar banyak dari Pak Markus. Mereka belajar beradaptasi dengan bahasa lokal, menciptakan permainan edukatif dari bahan-bahan alam, dan mendekati anak-anak dengan cinta dan pengertian. Mereka menyadari, mengajar di Pulau Keakwa bukan hanya tentang mentransfer ilmu, tapi juga tentang menanamkan impian dan harapan.

    Tantangan terbesar datang setiap tahun ajaran, saat ujian akhir sekolah tiba. Anak-anak kelas 6 harus pergi ke ibukota kabupaten, menempuh perjalanan panjang dan berbahaya. Perahu kayu sederhana akan menyusuri sungai yang dihuni buaya, lalu melewati pantai dengan ombak yang tak terduga, hujan deras dengan angin kencang kadang menyerang tanpa ampun. Perjalanan yang sulit namun tak berarti mustahil dilalui. 

    “Semoga pasang besar ini cepat surut,” gumam Michelle cemas, sambil membantu anak-anak menaiki perahu. Pasang besar air laut seringkali mengisolasi Pulau Keakwa selama berhari-hari tak nampak daratan. Air tawar untuk masak dan minum hanya berharap dari hujan  yang turunnya tak dapat diprediksi. 

    Febriana, dengan keberaniannya, mencoba menenangkan Michelle dan anak-anak. “Tuhan beserta kita,” katanya mantap. “Kita pasti selamat dan berhasil melalui semua ujian ini,”

    Sepulang ujian, rasa syukur dan haru menyelimuti mereka. Melihat senyum bangga di wajah anak-anak yang berhasil lulus, membuat semua perjuangan dan pengorbanan yang didedikasikan terasa sepele. Mereka bukan hanya guru, tapi juga kakak, teman, dan ibu bagi anak-anak Pulau Keakwa.

    “Kelas Pasir” pun semakin berkembang. Tak terasa, masa pelayanan Febriana dan Michelle akan segera berakhir. Namun, agar pendidikan anak-anak di pulau Keakwa ini tak terputus, dua orang Misionari berikutnya datang menggantikan pelayanan yang telah mereka berdua pelopori .  

    Berita tentang Dua Misionari di Pulau Keakwa menyebar ke pulau dan desa lain, menjadi kesaksian hidup yang menginspirasi banyak orang. Febriana dan Michelle, dua perempuan muda dari dunia yang berbeda, telah bersatu dalam  satu misi mulia yang menaburkan ilmu, cinta, dedikasi dan persahabatan dalam pelayanan yang tulus.

     

     

    Kreator : Vidya D’CharV (dr. Olvina ML.L. Pangemanan, M.K.M.)

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kelas Pasir di Pulau Keakwa

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021