KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kembali ke Jawa dengan Keteduhan Laut dan Bisikan Renungan

    Kembali ke Jawa dengan Keteduhan Laut dan Bisikan Renungan

    BY 22 Jul 2025 Dilihat: 17 kali
    Kembali ke Jawa dengan Keteduhan Laut dan Bisikan Renungan_alineaku

    Jakarta, 15 Juni 2025

     

    Sudah sembilan bulan aku kembali ke kehidupanku di Jawa. Seperti seorang ibu yang tengah mengandung, sembilan bulan ini mungkin sudah waktunya untuk memasuki masa kelahiran; lebih tepatnya yaitu kelahiran versi diriku yang berbeda. Sama dengan simbol kelahiran, cukup banyak hal dalam hidupku yang berubah sejak aku kembali lagi ke pulau Jawa dari Nias Barat, khususnya terkait pandanganku akan konsep rezeki, manajemen ekspektasi dan juga peran seluruh masyarakat untuk membangun iklim pendidikan yang baik bagi tumbuh kembang anak.

    Pada bulan Desember 2024 lalu, aku diterima bekerja sebagai tenaga pendidik di sebuah kampus swasta di bawah naungan yayasan yang bergerak dalam pendidikan dan terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Selama awal tahun 2025, aku berusaha menyesuaikan diri dan ekspektasi yang ada di dalam dunia kerja. Meskipun sambil tertatih, aku bisa menjalani semuanya dengan usahaku dan juga bantuan rekan-rekan di sekitarku. 

    Bisa dibilang, aku mungkin sudah berhasil menjalani kehidupan orang dewasa pada umumnya; bekerja, bersosialisasi, bahkan mengikuti yoga atau gym di akhir pekan. Meski demikian, dalam setiap ayunan langkahku yang kadangkala terasa kosong, serpihan memori akan Nias Barat terus memanggil di tengah-tengah keramaian warga Ibukota. 

    Salah satu caraku melepas rindu adalah dengan duduk di dermaga pantai Ancol. Melihat hamparan laut yang luas sedikit mengobati rasa rindu akan pantai di Nias Barat, meskipun pantainya memang tidak seindah disana. Faktanya, mungkin akan sulit sekali menemukan pantai yang keindahannya menyamai keindahan pantai yang ada di Nias Barat. 

    Jika rindu dengan masa-masa pelatihan sebelum berangkat ke Nias Barat, aku pun melipir sedikit ke Ecopark Ancol, tempat aku dan teman-teman satu angkatan pengajar muda dari Indonesia Mengajar melakukan pelatihan sebelum kami berangkat penugasan. Aku pun menyusuri jalur yang biasa kami gunakan untuk jogging setiap pagi hari selama pelatihan. Sembari melangkah di trek yang sama, aku tersadar: kebersamaan seperti itu akan sulit terulang. Kebersamaan dengan orang-orang yang bukan hanya punya semangat yang sama, tapi juga keyakinan yang tulus bahwa perubahan itu mungkin bisa dimulai dari tempat-tempat yang jauh dari sorotan.

    Sekali lagi, aku sangat bersyukur pernah menjadi bagian dari pengajar muda Indonesia Mengajar yang bertugas di Nias Barat. Bagiku, pengalaman ini merupakan pengalaman yang paling berharga yang pernah kualami selama hidupku. Pengalaman di sana bukan hanya tinggal sebagai kenangan, tapi tumbuh menjadi titik balik yang mempengaruhi cara pandang dan arah langkahku ke depan. Dan jika memang himpunan dari alam semesta majemuk dalam hidup kita benar-benar ada, aku akan tetap memilih menjadi pengajar muda dalam berbagai versi kehidupanku.

     

     

    Kreator : Fadiya Dina H

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kembali ke Jawa dengan Keteduhan Laut dan Bisikan Renungan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021