Seberapa kenal baik kamu dengan dirimu sendiri? Ini seperti pertanyaan yang aneh ya. Bagaimana mungkin kita tidak mengenal baik diri kita? Tentu kita yang paling kenal tentang diri sendiri. Tapi tunggu dulu, pernahkah ada orang lain yang mengatakan tentang diri kita yang kita tidak terima? Misalnya si A orang yang selalu ceria dan senang bergaul, tiba-tiba ada orang lain yang mengatakan “ternyata kamu orangnya sensitif” dan kita menyangkalnya “enggak kok, aku orangnya gak sensitif”. Dan dalam hati kita kadang jadi kesal “enak aja bilang aku sensitif, aku orangnya asyik-asyik aja kok”. Tapi, kok bisa begitu ya? Apa yang kita kenal tentang diri kita sendiri ternyata berbeda dengan penilaian orang lain. Jangan-jangan kita belum kenal baik dengan diri kita.
Istilah lain dari mengenal diri adalah Self Awareness (kesadaran diri). Self awareness adalah kemampuan kita untuk dapat mengenali dan memahami secara mendalam mengenai diri kita seperti pemikiran, emosi, sifat-sifat, kelebihan, kekurangan, nilai-nilai, dan tujuan hidup. Self awareness terbagi menjadi dua. Yang pertama, internal self awareness yaitu mengetahui dan memahami apa yang terjadi di dalam diri kita, seperti emosi, pemikiran, nilai-nilai, emosi dan lain-lain. Yang kedua, external self awareness yaitu kita mengetahui pandangan orang lain terhadap kita, ini terkait dengan pemahaman mengenai bagaimana perilaku kita akan mempengaruhi orang lain.
Memiliki self awareness penting sekali agar kita mampu: 1) Mengembangkan diri, artinya dengan kita memahami kelebihan dan kekurangan kita akan mau berusaha untuk meningkatkan kelebihan yang kita miliki dan mengatasi kekurangan yang dimiliki. Hal ini akan membuat kita selalu berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik; 2) Berinteraksi sosial, artinya keinginan kita untuk memperbaiki diri sebenarnya akan berdampak dengan interaksi kita dengan orang lain, kemampuan memahami diri akan membantu kita untuk lebih memahami lingkungan. Dalam bertingkah laku kita akan selalu melakukan umpan balik. Misalnya, bila kita melakukan sesuatu kita akan melihat dari sudut pandang kita. Bagaimana perasaan kita apabila orang lain melakukan hal yang sama? Jadi kita akan jadi lebih mudah berempati dengan kondisi orang lain. Dengan kata lain kita tidak akan menjadi orang yang egois dan mementingkan diri sendiri; 3) Manajemen emosi, artinya dengan mengenali dan memahami emosi kita sendiri kita jadi mudah mendeteksi hal-hal yang dapat mengganggu emosi, sehingga kita akan mudah terhindar dari stress, dan juga tidak akan mudah terganggu secara emosi karena kita memahami pemikiran-pemikiran dan nilai-nilai yang kita pegang. Kita juga tidak mudah terpengaruh dengan anggapan negatif dari orang lain; 4) Mengambil keputusan yang tepat, artinya dengan memahami pemikiran, emosi, nilai-nilai, tujuan hidup kita akan jadi lebih objektif dalam mengambil keputusan yang tepat dalam hidup kita.
Terdapat beberapa latihan praktis untuk mengembangkan self awareness:
A. Latihan refleksi diri
Dalam sehari biasakan untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri (me time) selama 10-15 menit, bisa dilakukan pada malam hari saat kita akan beristirahat. Meluangkan waktu untuk merenungkan kembali aktivitas dalam sehari. Tanyakan pada diri sendiri: Bagaimana hari ini? Apakah berjalan dengan baik? Apa yang kurasakan hari ini? Mengapa aku merasakan hal itu?
B. Membuat catatan harian
Kita bisa membuat catatan harian, kita akan belajar untuk mengekspresikan perasaan, pemikiran kita melalui tulisan. Bisa dengan menuliskan kegiatan dalam sehari, hal-hal apa yang terjadi, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sehari, emosi apa saja yang muncul dalam sehari, bagaimana reaksi emosi kita dan lain-lain.
C. Latihan mindfulness
Lakukan meditasi selama 10-20 menit setiap hari. Lakukan relaksasi pernapasan dengan menarik napas melalui hidung (akan lebih baik dengan pernapasan perut) dalam 4 hitungan, tahan selama 3 hitungan dan hembuskan melalui mulut selama 5 hitungan. Lakukan terus sampai merasa rileks. Lalu mulai amati pikiran atau perasaan apa yang muncul tanpa menilai benar atau salah. Maka kita akan belajar untuk terbuka dengan diri sendiri dan bisa memahaminya.
D. Latihan umpan balik
Berkomunikasi dan minta umpan balik dari teman, keluarga atau rekan kerja. Misalnya dengan bertanya, bagaimana menurutmu tentang diri saya? Bagaimana menurutmu sifat-sifat saya? Bagaimana menurutmu reaksi saya saat sedang marah? Apa yang bisa tingkatkan dalam komunikasi saya? Dan lain sebagainya. Dengan adanya umpan balik kita akan menambah referensi kita tentang diri sendiri. Jangan marah dengan hasil umpan balik dari orang lain ya.
Untuk dapat mengembangkan self awareness juga bisa menggunakan permainan Jendela Johari. Pernah dengar tentang jendela Johari atau Johari’s Window? Ini sebuah teori pada tahun 1955 yang dikeluarkan oleh Josefh Luft dan Harry Ingham (baca huruf cetak tebal yang akhirnya disingkat menjadi Johari). Teori ini mengatakan bahwa seseorang itu bisa mengetahui dirinya dan juga tidak mengetahui dirinya maupun orang lain (Floyd, 2009:83). Teori yang kadang dianggap sebagai sebuah permainan, sebenarnya memiliki makna yang dalam. Dalam Jendela Johari kita mengenal 4 istilah tentang diri kita: yang pertama, wilayah terbuka. Artinya diri yang sudah diketahui oleh diri sendiri dan juga orang lain. Kita membiarkan sisi dari diri kita untuk dapat mudah dikenali oleh diri sendiri dan juga orang lain. Ini adalah tingkah laku yang biasa kita munculkan saat kita berinteraksi dengan orang lain. Yang kedua, wilayah buta. Artinya diri yang diketahui oleh orang lain tapi tidak diketahui oleh diri sendiri. Ini yang dibahas di awal, kita tidak menerima penilaian orang lain tentang diri kita. Yang ketiga, wilayah tersembunyi. Artinya diri yang hanya diketahui oleh diri sendiri tapi tidak diketahui orang lain. Sifatnya lebih privasi, hanya kita saja yang tahu dan kita berusaha bahwa sisi diri kita ini tidak diketahui oleh orang lain. Yang ke-empat, wilayah tak sadar. Artinya diri yang tidak diketahui oleh diri sendiri dan juga orang lain. Wilayah ini sifatnya tidak sadar. Karena bisa jadi secara tidak sadar kita menekan sisi diri kita ini yang membuat kita jadi gak kenal dengan diri, dan ini sebenarnya bisa terungkap bila kita sering berinteraksi dan berkomunikasi yang baik dengan diri sendiri dan orang lain. Artinya dalam interaksi dan komunikasi tidak ada pertahanan diri (defence mechanisme) yang dikeluarkan. Dalam suatu hubungan rumah tangga yang sudah lama, kadang suami atau istri sudah tidak lagi menutupi tentang dirinya. Sifat baik dan sifat buruk bisa terlihat jelas. Akhirnya nanti kita akan bilang “ternyata aku seperti ini ya” atau pasangan kita mengatakan “ternyata kamu orangnya seperti ini ya”.
Ke empat wilayah dalam Jendela Johari bisa kita gambarkan seperti di bawah ini:
1.Wilayah terbuka (open Area)
(diketahui diri sendiri dan orang lain) |
2.Wilayah buta (blind area)
(tidak diketahui oleh diri sendiri tapi diketahui orang lain) |
3.Wilayah tersembunyi (hidden area)
(diketahui diri sendiri, tidak diketahui orang lain) |
4.Wilayah Tak sadar (Unknown area)
(tidak diketahui oleh diri sendiri dan juga orang lain) |
Empat kotak wilayah yang digambarkan oleh Jendela Johari tidaklah sama besarnya satu sama lain. Hal ini tergantung dari diri si individu, semakin banyak perilaku yang tidak ditutupi maka wilayah terbukanya akan semakin besar, akan tetapi bila wilayah tersembunyi atau perilaku tersembunyi yang lebih banyak maka wilayah tersebut akan menjadi lebih besar dari wilayah yang lainnya. Akan sangat disayangkan ternyata wilayah buta lebih besar dari wilayah terbuka dan wilayah tersembunyi, itu menunjukkan bahwa kita tidak mengenal diri kita lebih baik. Dalam Jendela Johari jangan gunakan topeng ya, belajarlah untuk jujur mengemukakan diri kita. Semakin kita jujur maka akan semakin mudah kita mengenal diri. Dan Jendela Johari ini boleh sifatnya privasi ya. Kalau kita tidak mau wilayah tersembunyi diketahui oleh teman-teman lain saat bermain, boleh-boleh aja. Tapi kalau sama orang yang profesional seperti psikolog, psikiater dan konselor, akan lebih baik tidak ditutup-ditutupi. Karena orang-orang yang profesional ini punya kode etik untuk menjaga kerahasiaan klien/konseli mereka.
Berbicara tentang diri (istilah kerennya Self), ini adalah pembahasan yang tidak pernah ada habisnya. Karena pada dasarnya manusia itu selalu belajar mengenal diri dan lingkungannya. Semakin baik kita mengembangkan self awareness maka akan semakin mudah dan semakin baik kita belajar tentang orang lain dan lingkungan kita. Pandangan kita pada orang lain dan lingkungan sebenarnya itu adalah gambaran pandangan kita pada diri sendiri. What is inside will reflected out.
Kreator : Romiaty
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Kenali Diri (Self Awareness)
Sorry, comment are closed for this post.