KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kepatuhan Kepada Allah

    Kepatuhan Kepada Allah

    BY 04 Jul 2024 Dilihat: 166 kali
    Kepatuhan Kepada Allah_alineaku

    Kepatuhan kepada Allah adalah salah satu nilai utama yang harus kita tanamkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai siswa yang beriman kristiani, penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam tindakan kita. Injil Matius 12:46-50 memberikan pelajaran yang berharga tentang apa artinya menjadi keluarga Allah yang sejati. Dalam kisah ini, Yesus mengajarkan kita tentang siapa yang benar-benar menjadi saudara, saudari, dan ibu-Nya yaitu mereka yang melakukan kehendak Bapa-Nya di surga.

    Dalam perikop tersebut, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar, berusaha untuk berbicara dengan-Nya. Seseorang memberi tahu Yesus tentang kehadiran mereka, tetapi tanggapan Yesus mengejutkan banyak orang. Ia berkata, “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lalu, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia berkata, “Inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku. Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku laki-laki, saudara-Ku perempuan, dan ibu-Ku.” Dari sini, kita belajar bahwa menjadi bagian dari keluarga Allah bukan hanya soal hubungan darah, tetapi lebih pada kepatuhan dan kesetiaan kepada Allah.

    Kisah ini mengajarkan kita bahwa kepatuhan kepada Allah adalah prioritas utama dalam hidup kita. Sebagai siswa, kita mungkin sering dihadapkan pada pilihan yang sulit dan godaan untuk mengikuti arus dunia. Namun, jika kita ingin menjadi bagian dari keluarga Allah, kita harus berkomitmen untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Ini berarti menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, pengampunan, dan kerja keras dalam segala hal yang kita lakukan, baik di sekolah maupun di rumah.

    Selain itu, kepatuhan kepada Allah juga berarti kita harus siap untuk melayani dan berbagi kasih dengan sesama. Yesus mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan membantu satu sama lain, terutama mereka yang membutuhkan. Dengan melakukan hal ini, kita menunjukkan bahwa kita benar-benar memahami dan menjalankan kehendak Bapa di surga. Tindakan kecil seperti membantu teman yang kesulitan, mendengarkan dengan empati, atau berbagi apa yang kita miliki, semuanya adalah bentuk nyata dari kepatuhan kita kepada Allah.

    Akhirnya, marilah kita selalu mengingat bahwa kepatuhan kepada Allah membawa berkat dan damai sejahtera dalam hidup kita. Ketika kita menempatkan Allah sebagai pusat hidup kita dan berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, kita akan merasakan kebahagiaan yang sejati dan damai yang melampaui segala pengertian. Sebagai siswa yang beriman kristiani, marilah kita berusaha untuk menjadi murid-murid yang setia, yang tidak hanya memahami ajaran Yesus tetapi juga menghidupinya dalam tindakan kita sehari-hari. Dengan begitu, kita akan benar-benar menjadi bagian dari keluarga Allah yang sejati.

    “Kepatuhan kepada Allah adalah prioritas utama dalam hidup kita. Menjadi bagian dari keluarga Allah bukan hanya soal hubungan darah, tetapi lebih pada kepatuhan dan kesetiaan kepada-Nya.”

     

    Kreator : Silvianus

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kepatuhan Kepada Allah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021