KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kepatuhan pada Perintah Allah

    Kepatuhan pada Perintah Allah

    BY 30 Okt 2024 Dilihat: 193 kali
    Kepatuhan pada Perintah Allah_alineaku

    Di sebuah sekolah Katolik yang terkenal disiplin, ada seorang siswi bernama Edelweys. Edelweys adalah siswi yang ceria dan suka penasaran dengan banyak hal. Akan tetapi, seperti kebanyakan anak seusianya, Edelweys kerap kesulitan dalam hal taat pada aturan dan peraturan yang berlaku di sekolah.

    Pada suatu hari, di pelajaran agama, Sr. Agnes, guru agama yang bijaksana, bercerita tentang sebuah kisah dari Injil Matius 19:16-22 mengenai seorang pemuda yang ingin meraih kehidupan kekal. “Apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan kehidupan kekal?” tanya pemuda itu kepada Yesus. Yesus menjawab, “Taatilah perintah-perintah Allah.” Namun, saat Yesus memintanya menjual semua miliknya dan mengikuti-Nya, pemuda itu pergi dengan sedih karena hatinya masih terbelenggu pada kekayaannya.

    Kisah itu membuat Edelweys berpikir. Ia menyadari selama ini sering melanggar aturan karena lebih mengutamakan kemauannya sendiri. “Aku ingin berubah,” pikir Edelweys. “Aku ingin belajar menjadi lebih patuh pada perintah Allah dan peraturan-peraturan di sekolah.”

    Keesokan harinya, Edelweys mulai mencoba niatnya. Ketika ia merasakan malas untuk mengikuti pelajaran atau ingin bermain saat waktu belajar, ia ingat kata-kata Yesus dan kisah tentang pemuda kaya itu. Ia juga mendapat inspirasi dari Santo Fransiskus Assisi yang pernah dibacanya, “Mulailah dengan melakukan apa yang wajib, kemudian lakukan apa yang memungkinkan, dan tiba-tiba kamu akan mampu melakukan hal yang mustahil.”

    Setiap kali Edelweys tergoda untuk melanggar aturan, ia mengingatkan diri akan janjinya kepada Tuhan dan kata-kata penuh inspirasi dari Santo Fransiskus. Lambat laun, Edelweys mulai berubah. Ia menjadi lebih taat dan disiplin, tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam hidup sehari-hari. Teman-temannya memperhatikan perubahan pada diri Edelweys dan mulai meneladani jejaknya.

    Dengan usaha dan doa, Edelweys menyadari bahwa taat pada perintah Allah membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya. Ia belajar bahwa ketaatan bukanlah beban, melainkan jalan menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh berkat. Dan seperti kata-kata Yesus, ia mulai merasakan kehidupan yang damai dan bahagia  secara konsisten  di dalam hatinya.

    Semoga kisah Edelweys ini dapat memberi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa taat pada perintah Allah dan hidup penuh kasih serta kedamaian. Amin.

    “Mulailah dengan melakukan apa yang wajib, kemudian lakukan apa yang memungkinkan, dan tiba-tiba kamu akan mampu melakukan hal yang mustahil.” 

    – Santo Fransiskus Assisi –

    Refleksi

    Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.

    1. Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
    2. Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
    3. Hari ini saya sangat bersyukur karena…

     

     

    Kreator : Silvianus

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kepatuhan pada Perintah Allah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021