Di sebuah sekolah Katolik yang terkenal disiplin, ada seorang siswi bernama Edelweys. Edelweys adalah siswi yang ceria dan suka penasaran dengan banyak hal. Akan tetapi, seperti kebanyakan anak seusianya, Edelweys kerap kesulitan dalam hal taat pada aturan dan peraturan yang berlaku di sekolah.
Pada suatu hari, di pelajaran agama, Sr. Agnes, guru agama yang bijaksana, bercerita tentang sebuah kisah dari Injil Matius 19:16-22 mengenai seorang pemuda yang ingin meraih kehidupan kekal. “Apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan kehidupan kekal?” tanya pemuda itu kepada Yesus. Yesus menjawab, “Taatilah perintah-perintah Allah.” Namun, saat Yesus memintanya menjual semua miliknya dan mengikuti-Nya, pemuda itu pergi dengan sedih karena hatinya masih terbelenggu pada kekayaannya.
Kisah itu membuat Edelweys berpikir. Ia menyadari selama ini sering melanggar aturan karena lebih mengutamakan kemauannya sendiri. “Aku ingin berubah,” pikir Edelweys. “Aku ingin belajar menjadi lebih patuh pada perintah Allah dan peraturan-peraturan di sekolah.”
Keesokan harinya, Edelweys mulai mencoba niatnya. Ketika ia merasakan malas untuk mengikuti pelajaran atau ingin bermain saat waktu belajar, ia ingat kata-kata Yesus dan kisah tentang pemuda kaya itu. Ia juga mendapat inspirasi dari Santo Fransiskus Assisi yang pernah dibacanya, “Mulailah dengan melakukan apa yang wajib, kemudian lakukan apa yang memungkinkan, dan tiba-tiba kamu akan mampu melakukan hal yang mustahil.”
Setiap kali Edelweys tergoda untuk melanggar aturan, ia mengingatkan diri akan janjinya kepada Tuhan dan kata-kata penuh inspirasi dari Santo Fransiskus. Lambat laun, Edelweys mulai berubah. Ia menjadi lebih taat dan disiplin, tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam hidup sehari-hari. Teman-temannya memperhatikan perubahan pada diri Edelweys dan mulai meneladani jejaknya.
Dengan usaha dan doa, Edelweys menyadari bahwa taat pada perintah Allah membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya. Ia belajar bahwa ketaatan bukanlah beban, melainkan jalan menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh berkat. Dan seperti kata-kata Yesus, ia mulai merasakan kehidupan yang damai dan bahagia secara konsisten di dalam hatinya.
Semoga kisah Edelweys ini dapat memberi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa taat pada perintah Allah dan hidup penuh kasih serta kedamaian. Amin.
“Mulailah dengan melakukan apa yang wajib, kemudian lakukan apa yang memungkinkan, dan tiba-tiba kamu akan mampu melakukan hal yang mustahil.”
– Santo Fransiskus Assisi –
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Kepatuhan pada Perintah Allah
Sorry, comment are closed for this post.