KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kepepet

    Kepepet

    BY 21 Des 2022 Dilihat: 143 kali

    Oleh : Gayuh Rahayu Utami

    Hari Rabu tanggal 9 November 2022 mengalami kejadian yang tidak mungkin terlupakan bagi saya. Ketika selesai mengajar mengajar mengaji metode ummi di komplek Al Fatih Residence kawasan Villa Bukit Tidar kota Malang ke atas langsung menuju bengkel langganan di daerah Karangploso kabupaten Malang untuk servis motor karena ada beberapa yang rusak. Di antaranya oli menetes terus, spedometer tidak berfungsi, kemudian ganti oli. Menunggunya juga lumayan lama sekitar satu setengah jam di bengkel. 

    Ternyata yang rusak setelah diperiksa sama montirnya adalah van belt diikuti dengan kudu ganti kampas rem. Memang sebelumnya ditanya sama mbak kasir. “Mbak apa sekalian servis Van belt sama kampas rem?” Saya jawab “Iya sekalian aja mbak”. Yang penting motor saya bisa diperbaiki dengan baik dan bisa dioperasikan seperti sedia kala setelah satu bulan tertunda untuk menserviskan motor. 

    Sambil menunggu di ruang tunggu bengkel membaca majalah sambil membuat status di media sosial mengenai kondisi umat Islam saat ini sangat jauh dari kategori khairu ummah. Fakta hari ini untuk memenuhi kebutuhan hidup hampir semua aspek mengeluarkan biaya yang tidak murah. Salah satunya ya ketika saya menserviskan motor ini. 

    Bisa kita ketahui bahwa motor maupun suku cadangnya buatan dari luar negeri dan milik perusahaan. Pastinya jika lebih banyak pihak swasta yang berperan memenuhi hajat hidup orang banyak,  mau tidak mau di tatanan kehidupan hari ini harus merogoh kocek yang begitu dalam. 

    Mbak petugas kasir memberi tahu saya kalau servisnya sudah selesai. Langsung saya tanya, “Berapa Mbak biaya servisnya?” Jawaban kasir ke saya “339.000 Mbak”. Ya Allah sontak saya kaget dan agak panik. Di dompet isinya 292.000 rupiah. Petugas kasir menerima uang saya sebanyak 290.000 rupiah. Dan kondisi saldo di rekening juga limit. Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah. 


    Saya mulai mengambil tindakan dengan mendatangi swalayan tepat depannya bengkel. Akhirnya saya nekat untuk pinjam 50.000 rupiah ke salah satu kasir swalayan tersebut. Nggak kenal malah langsung ngutang ke kasir. Rasa malu tidak bisa dihindari karena susasana genting. Daripada ditahan motornya lebih baik pinjam dulu. Untungnya kasirnya baik banget dan langsung meminjamkan uang 50.000 ke saya. Saya minta nomor ponsel dan minta nomor rekening orang yang meminjamkan uang kepada saya dan berjanji untuk bayar keesokan harinya. 

    Hari Kamis siang, petugas kasir menanyakan ke saya mengenai janji saya untuk bayar utang ke dia. Untungnya gaji saya turun siang hari dan bisa bayar utang dengan tepat waktu.  Ada perasaan yang mengganjal walau jumlah utang yang dibayarkan sedikit. Karena prinsip saya memegang untuk mendahulukan bayar utang khawatir mendzalimi orang lain dan mengambil rezeki orang. Saya transfer lewat nomor rekening dan mudah-mudahan kasir tersebut mendapatkan balasan dari Allah berlipat-lipat dan rezekinya berkah karena sudah membantu saya.

    Sungguh kejadian ini tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya. Di samping belajar mengatur keuangan dengan kondisi hari ini yang serba mahal terus saja berbuat baik karena pertolongan Allah datang dengan waktu yang tepat dan cara yang indah


    Bagikan ke

    Comment Closed: Kepepet

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021