Di pagi cerah yang penuh kedamaian, Angelica sang siswi berjalan di koridor sekolah yang lengang. Senyuman bahagia selalu tersungging di bibirnya, namun hatinya dipenuhi keraguan yang mendalam. Ia dikenal sebagai siswa terpelajar nan cerdas, tetapi keinginan untuk unggul telah memusingkannya. Ketika bel istirahat berdenting, Angelica duduk sendirian di bawah pohon rindang, menghindari keramaian teman-teman. Tak lama kemudian, sesosok sahabat tiba, Alvaro namanya, siswa yang selalu rendah hati dan rela berkorban. Hari itu Alvaro membawa bekal sederhana untuk dibagi berdua.
“Angelica, maukah kita berbagi rezeki?” tawar Alvaro ramah. Meski ragu, Angelica merasakan kedamaian dalam diri Alvaro yang sederhana. Mereka makan bersama dalam kesunyian yang menenangkan, Angelica teringat betapa bahagianya Alvaro meski tak kaya harta. Dermawan hati Alvaro memancarkan aura kedamaian, membuat Angelica menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah tentang keunggulan melainkan rasa syukur.
Di pelajaran Agama, guru bercerita tentang Yesus mengutus murid-muridnya dengan pesan sederhana: yakni percaya pada Tuhan dan jangan terpaku dunia. Guru menjelaskan, kesederhanaan bukan berarti malas berusaha, melainkan meletakkan iman penuh pada Tuhan. Kata-kata bijak itu menyentuh hati Angelica, ia merenungkan selama ini terlalu bergantung pada prestasi bukan iman.
Sepulang sekolah, Angelica kembali merenung. Ia kagumi kebahagiaan Alvaro meski sederhana karena penuh syukur. Kesederhanaan bukan kelemahan melainkan kekuatan melepaskan diri dari beban duniawi lewat iman. Angelica belajar dari Alvaro dan pelajaran hari itu bahwa kesederhanaanlah jalan menuju kebahagiaan sejati yang dalam karena kedamaian batin yang hanya diperoleh lewat iman.
Sejak saat itu Angelica bertransformasi. Ia tetap cemerlang tetapi lebih ringan hati, tak lagi terobsesi menjadi yang terhebat melainkan berusaha sebaik mungkin dengan penuh syukur. Seperti Alvaro, ia mulai berbagi kasih sayang kepada sesama tanpa mengharap pujian. Angelica menemukan dalam kesederhanaan ada kedamaian dan kekuatan sejati yang membawa kebahagiaan abadi.
Demikian kisah Angelica mengajarkan kita semua bahwa kesederhanaan bukan tentang harta melainkan cara hidup dengan penuh syukur, percaya pada Tuhan, dan membiarkan Dia menuntun. Seperti murid-murid Yesus, kita diajak untuk tidak terbebani dunia, tetapi fokus pada iman dan kepercayaan pada Tuhan.
“Kesederhanaan bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tetapi tentang seberapa dalam kita bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan.”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Kesederhanaan
Sorry, comment are closed for this post.