Pada suatu pagi yang cerah, Aurelia seorang siswi kelas 9 berdiri di depan kaca di sekolahnya. Ia memikul beban yang berat di hatinya setelah mendapat nilai ujian yang kurang memuaskan. Aurelia tahu, dirinya kurang berusaha. Namun, rasa takut akan kegagalan membuatnya terperangkap dalam kebiasaan malas. Di dalam hatinya, terdapat pertanyaan yang terus terngiang, “Apakah aku dapat mengubah diri?”
Pada suatu hari, setelah pelajaran usai, Aurelia duduk sendirian di taman sekolah. Tiba-tiba, Bu Anita, guru agamanya, datang dan duduk di sampingnya. Dengan lemah lembut, Bu Anita berkata, “Aurelia, tahukah engkau bahwa Tuhan senantiasa memanggil kita untuk mengubah diri, tak peduli siapakah kita dan apa yang telah kita lakukan?” Aurelia mengerutkan kening, belum memahami maksud dari perkataan gurunya. Bu Anita kemudian menceritakan kisah dari Injil Matius 9: 9-13, saat Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai yang dianggap berdosa oleh banyak orang, untuk mengikutinya. “Matius, tanpa ragu, meninggalkan hidup lamanya dan memilih jalan yang baru. Inilah bukan tentang masa lalunya, tetapi tentang kesiapannya untuk berubah,” kata Bu Anita.
Kata-kata itu terus terngiang di telinga Aurelia sepanjang hari. Ia mulai memahami bahwa perubahan bukanlah tentang sesempurna diri kita, tetapi tentang keputusan-keputusan kecil yang kita buat setiap hari untuk menjadi lebih baik. Seperti Matius, Aurelia menyadari bahwa dirinya juga dapat bangkit dari kegagalannya. Ia memutuskan untuk mengubah cara belajarnya, memperbaiki sikapnya, dan lebih berani menghadapi kesalahan.
“Keberhasilan bukanlah tentang seberapa sedikit kegagalan yang kita hadapi, tetapi tentang sebesar kemauan kita untuk terus mencoba,” ujar Merry Riana, seorang motivator yang pernah Aurelia baca di sebuah buku. Aurelia kini memahami bahwa tak apa jika gagal, asalkan ia mau belajar dan berubah.
Akhirnya, dengan tekad yang baru, Aurelia mulai menunjukkan perubahan. Ia menjadi lebih rajin dalam belajar, lebih terbuka terhadap saran guru, dan lebih peduli terhadap teman-temannya. Dalam setiap langkah kecilnya, ia tahu bahwa perubahan adalah bagian dari perjalanan hidup, dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi lebih baik—jika mereka bersedia untuk mengubah diri.
“Perubahan bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan tentang keberanian untuk membuat keputusan kecil setiap hari untuk menjadi lebih baik.”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Kesediaan untuk Berubah
Sorry, comment are closed for this post.