KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Ketika Aku depresi Bab 1

    Ketika Aku depresi Bab 1

    BY 10 Sep 2025 Dilihat: 28 kali
    Ketika Aku Depresi_alineaku

    Dikala itu, aku merasakan kesedihan yang mendalam sehingga aku tak percaya teman. Saat aku sedih orang tua mengerti melihat diriku luka berat. Tapi tidak ditegaskan ke gurunya bahwa aku terkena bullying. Aku mulai menutup luka dan tidak mau terbuka dengan siapa pun. Kini aku mulai menyadari bahwa teman bisa menjerumuskan dalam kegelapan. Aku mulai menutup diri. kalaupun aku bilang ke guru itu tidak menghasilkan hasil. Aku sudah tidak mau berteman dengan siapa pun.

    Mungkin sejak SD aku tidak punya teman untuk berbicara bahkan punya teman satu pun juga tidak ada. Mereka senang menikmati masa-masa kecil yang Bahagia. Namun diriku tidak menikmati kebahagiaan ini. Saat itulah dunia mulai menutup diriku. Aku sampai berderai air mata tiap hari melihat tersiksa oleh Kawanku. Tak ada satupun yang peduli terhadap diriku. Seakaan dunia ini kosong tak beratah dan hujan pun ikut menangis. Sekarang pun aku tidak ingin berteman dengan siapa pun. Setiap hari aku selalu dihina dicaci maki bahkan aku ditelanjangin oleh temanku. Itu sakit sekali yang kurasakan. Tak ada yang melihat bahkan guru pun tidak peduli dengan keadaanku.

    Sampai kelas 6 pun saya diejek habis-habisan oleh mereka. Mereka tidak pernah anggap aku ada disamping mereka. Hingga aku tak bisa menghindarinya. Aku pun sedih karena mereka sudah membuatku seperti ini. 

    Tapi sekarang aku sudah mulai tersadar dalam peluk ini. Aku memiliki teman khayalan. Aku sering dianggap gila oleh mereka karena ngobrol sendiri. Tapi itulah rasa pelampiasanku kepada mereka. Hingga seakan aku sudah mulai tidak waras. Marah sendiri dan ketawa sendiri. Itulah yang dianggap mereka gila kepadaku. Aku mulai tidak peduli pada mereka. Mau sejelek apapun aku dihadap mereka, aku mulai tak peduli. Kini aku sudah menutup diri pada mereka. Mereka sudah membuatku seperti kesurupan. Karena mereka aku mulai waras dan gila. Mungkin inilah keadaanku yang sebenarnya.

    Saat aku menyadari bullying itu menyakitkan. Aku mulai terbiasa dengan ini. Aku sudah memiliki luka yang tidak akan sembuh. Aku juga sudah tidak mau lagi mendengar mereka memperolokanku. Kini aku menyadari bahwa aku tak selamanya dengan mereka dan suatu saat aku pasti akan menemukan kebahagiaan. Aku yakin semua ini akan ada kesenangan dibalik penderitaan. 

    Mungkin sejak SD aku mulai depresi. Karena penderitaan yang kualami ini akan berlanjut entah kapan. Depresi mungkin karena aku bisa nahan luka yang kurasakan. Seolah-olah dunia terbalik. Aku mulai menyadari itu. Depresi ini terus berlanjut sampai aku tak mampu untuk mengelolanya. 

    Saat pendaftaran SMP pun, mereka tidak mau bersekolah denganku. Aku saat itu sedih padahal saya ingin bercita-cita ke sekolah Impian. Namun dihalang sama teman yang tidak mau denganku. Akhirnya aku memutuskan sekolah yang tidak jauh dari rumah dan aman tidak ada yang menggangguku. Semoga aku bisa bersekolah ditempat yang tidak ada bullying lagi dan tidak ketemu mereka lagi. Aku memulai hidup baru kembali dan berharap tidak ada kesedihan diriku

     

     

    Kreator : citra

    Bagikan ke

    Comment Closed: Ketika Aku depresi Bab 1

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021