KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kisah Ayub

    Kisah Ayub

    BY 07 Des 2022 Dilihat: 190 kali

    Penulis : Dasmansyah Adyas (Member KMO Alineaku)

    Ayub duduk terdiam sambil mulutnya komat-kamit mengucapkan Asma Allah tapi habis habisnya bersyukur, padahal saat itu ayub sedang menderita penyakit kulit yang sakitnya tak terbilang, seluruh tubuhnya dipenuhi dengan kudis dengan luka yang menganga dan setiap mili dari luka nya dipenuhi dengan belatung yang terus menerus menggigit kulitnya. Tubuh ayub sudah hampir tak berdaging yang tersisa hanya kulit yang penuh kudis dan tulang. Ini adalah tahun ke delapan belas ayub mengalami penderitaan ini, yang manusia biasa tak mungkin kuat untuk menjalaninya. Tapi lihatlah percakapan Ayub dan Iblis. Iblis ya Ayub mengapa kamu masih bisa tersenyum dan memuji kepada Allah, padahal  engkau sudah begitu menderita lahir dan batin bukankah ini pertanda Allah telah melupakan mu, untuk apa engkau menyembahnya lagi. Ayub menjawab Hai Iblis ini adalah salah satu cara Allah menyayangiku, memberi rahmat padaku, supaya aku menjadi hamba yang selalu membesarkan Asmanya.

    Cobaan itu datang ketika Ayub berumur 50 tahun, di umur ini Ayub telah memiliki segalanya harta berlimpah berupa kebun-kebun yang sangat luas dan memberi penghasilan yang lebih dari cukup bahkan kemewahan, rumah gedung dengan pilar pilar yang tinggi dan mewah, istri cantik sholihat dan setia serta dua belas anak-anak laki-laaki yang ganteng, pinter dan sehat. Tiba -tiba dalam waktu tiga hari saja semuanya hilang musnah tidak berbekas. Melihat penderitaan Ayub, Iblis tertawa terbahak-bahak Sekali ini, Ayub akan luntur keimanannya, siapa manusia yang selama dua puluh tahun menikmati kesenangan, kemewahan yang akan tahan mendapat penderitaan yang sangat mendadak dan tiba-tiba.

    Ayub adalah contoh yang sempurna dari seorang manusia, hamba Allah, yang menerima takdirnya dengan ikhlas, dia tidak pernah mempersoalkan apakah takdir itu berupa nikmat ataupun kesakitan. Keikhlasan Ayub ini tidak tertandingi mungkin sampai dunia kiamat. Karena keikhlasannya akhirnya Allah mengembalikan semua kenikmatan yang pernah dimiliki Ayub. Dalam sebuah riwayat, bahkan   kenikmatan yang pernah diberikan Allah delapan belas tahun yang lalu dilipat gandakan.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kisah Ayub

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021