Penulis : Dasmansyah Adyas (Member KMO Alineaku)
Ayub duduk terdiam sambil mulutnya komat-kamit mengucapkan Asma Allah tapi habis habisnya bersyukur, padahal saat itu ayub sedang menderita penyakit kulit yang sakitnya tak terbilang, seluruh tubuhnya dipenuhi dengan kudis dengan luka yang menganga dan setiap mili dari luka nya dipenuhi dengan belatung yang terus menerus menggigit kulitnya. Tubuh ayub sudah hampir tak berdaging yang tersisa hanya kulit yang penuh kudis dan tulang. Ini adalah tahun ke delapan belas ayub mengalami penderitaan ini, yang manusia biasa tak mungkin kuat untuk menjalaninya. Tapi lihatlah percakapan Ayub dan Iblis. Iblis ya Ayub mengapa kamu masih bisa tersenyum dan memuji kepada Allah, padahal engkau sudah begitu menderita lahir dan batin bukankah ini pertanda Allah telah melupakan mu, untuk apa engkau menyembahnya lagi. Ayub menjawab Hai Iblis ini adalah salah satu cara Allah menyayangiku, memberi rahmat padaku, supaya aku menjadi hamba yang selalu membesarkan Asmanya.
Cobaan itu datang ketika Ayub berumur 50 tahun, di umur ini Ayub telah memiliki segalanya harta berlimpah berupa kebun-kebun yang sangat luas dan memberi penghasilan yang lebih dari cukup bahkan kemewahan, rumah gedung dengan pilar pilar yang tinggi dan mewah, istri cantik sholihat dan setia serta dua belas anak-anak laki-laaki yang ganteng, pinter dan sehat. Tiba -tiba dalam waktu tiga hari saja semuanya hilang musnah tidak berbekas. Melihat penderitaan Ayub, Iblis tertawa terbahak-bahak Sekali ini, Ayub akan luntur keimanannya, siapa manusia yang selama dua puluh tahun menikmati kesenangan, kemewahan yang akan tahan mendapat penderitaan yang sangat mendadak dan tiba-tiba.
Ayub adalah contoh yang sempurna dari seorang manusia, hamba Allah, yang menerima takdirnya dengan ikhlas, dia tidak pernah mempersoalkan apakah takdir itu berupa nikmat ataupun kesakitan. Keikhlasan Ayub ini tidak tertandingi mungkin sampai dunia kiamat. Karena keikhlasannya akhirnya Allah mengembalikan semua kenikmatan yang pernah dimiliki Ayub. Dalam sebuah riwayat, bahkan kenikmatan yang pernah diberikan Allah delapan belas tahun yang lalu dilipat gandakan.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Kisah Ayub
Sorry, comment are closed for this post.