KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kisah Cinta dan Hubungan Romantis

    Kisah Cinta dan Hubungan Romantis

    BY 15 Jun 2024 Dilihat: 223 kali
    Kisah Cinta dan Hubungan Romantis_alineaku

    Jesi, seorang mahasiswi yang penuh semangat dan tekad, memulai perjalanan barunya di universitas yang dia impikan pada tanggal 1 September. Hari itu adalah hari yang sangat mengesankan bagi Jesi karena dia mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru di universitas tersebut. Meskipun merasa lelah karena harus berdiri di bawah terik matahari di tengah lapangan yang luas, Jesi sangat bersemangat untuk memulai petualangan barunya di kampus.

     

    Bulan pertama di dunia perkuliahan, Jesi merasa biasa-biasa saja. Bulan tersebut adalah bulan untuk beradaptasi dengan kehidupan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah SMA. Tugas-tugas yang diberikan oleh dosen lebih banyak, waktu masuk ke kelas lebih fleksibel, dan banyak hal baru yang perlu Jesi pelajari. Jesi menjadi mahasiswa teladan. Jesi mulai mengerjakan semua tugas dengan sangat baik dan melakukan seluruh presentasi semester dengan sangat mengagumkan. Jesi mulai terbiasa dengan lingkungan kampus dan rutinitas perkuliahan yang baru.

     

    Saat itu, Jesi sudah berusia 18 tahun dan hampir memasuki usia 20 tahun. Namun, Jesi belum pernah merasakan cinta di masa remaja. Hal-hal romantis, manis, dan meluluhkan hati belum pernah menggugah perasaan Jesi. Jesi belum mengenal semua teman sekelasnya karena jumlah mereka yang sangat banyak. Bulan kedua pun berlalu dan Jesi sudah memasuki bulan ketiga di dunia perkuliahan.

     

    Pada hari itu, Jesi melihat seseorang yang menarik perhatiannya. Orang tersebut tidak terlalu asing di mata Jesi. Kulitnya yang putih bersinar, matanya yang sedikit kecil, rambut jatuh yang lurus, sepatu keren yang orang itu gunakan, serta kemeja warna biru muda dengan tas punggung yang ditentang orang itu, membuat Jesi tidak bisa berpaling darinya. Jesi memperhatikan bahwa orang itu cukup pendek, tetapi terlihat lugu dan sedikit kebingungan di antara semua siswa di kelas. Jesi terus menatapnya, bertanya-tanya dalam hatinya apa yang sedang terjadi. Apakah ini yang disebut sebagai cinta? Jesi merasakan detak jantungnya berdegup kencang. Akhirnya, Jesi tersadar dari lamunannya dan menyadari bahwa dia terlalu terpaku pada kehadiran orang itu.

     

    Jesi mulai bertanya-tanya dalam dirinya sendiri apa yang sedang terjadi. Apakah ini mungkin cinta? Jesi merasa hatinya berdebar-debar setiap kali melihat orang itu. Dia merasa terikat dan tertarik padanya. Namun, Jesi juga menyadari bahwa dia harus tetap fokus pada pembelajaran dan tidak terlalu terjebak dalam perasaannya. Tapi rasa kagum itu tak dapat hilang dari hati Jesi. Rasa itu sangat besar, sangat susah dideskripsikan. 

     

    Hari-hari berlalu, dan Jesi terus memperhatikan kehadiran orang itu di kelas. Jika orang tersebut tidak ada di kelas, maka mata Jesi mencari-cari keberadaannya. Jika orang tersebut tidak hadir di kelas, maka hari Jesi sangat terasa kurang. Jesi sedikit berharap kepada Tuhan, bahwa dia ingin menjadi lebih dekat dengan orang tersebut. Dan Tuhan pun mengabulkannya. Suatu hari, takdir mempertemukan Jesi dengan orang tersebut dalam kelompok belajar. Hatinya berdebar kencang, tetapi Jesi berusaha untuk tetap fokus pada pembelajaran. Mereka mulai saling berinteraksi dan berbagi pemikiran dalam kelompok tersebut. Jesi merasa senang dan terhubung dengan orang itu, tetapi dia juga menyadari bahwa ada teman sekelasnya yang juga tertarik pada orang yang sama.

     

    Jesi tidak ingin melukai hati teman sekelasnya, jadi dia berusaha untuk melupakan perasaannya dan tetap menjaga hubungan baik dengan teman sekelasnya. Karena menurut Jesi, teman-temannya lah yang akan selalu membantunya di saat-saat sulit di perkuliahan. Jadi menurutnya, dia tidak boleh dan tidak mau melukai perasaan temannya itu. Temannya yang menyukai orang yang dikagumi Jesi itu, terlihat sangat-sangat mencintai orang itu menurut Jesi. Jadi, sangat tidak etis bila Jesi merusak pertemanan hanya karena masalah sepele seperti itu. Namun, itu tidaklah mudah. Jesi merasa sulit melupakan perasaan yang tumbuh di dalam hatinya. Dia berusaha untuk tetap fokus pada pembelajaran dan menjalani kehidupan kampusnya dengan baik.

     

    Setiap hari, semakin sering Jesi bertemu dengan orang tersebut. Jesi berusaha menghindari orang tersebut. Tetapi, orang itu tetap mengejarnya dan mengajaknya berbicara basa-basi. Ini yang membuat Jesi sulit untuk menghapus rasa di hatinya. Dia sudah berusaha melupakannya. Tetapi mungkin Tuhan tidak ingin membantu Jesi saat itu. Rasa di hati Jesi terus tumbuh. Setiap Jesi melihat orang itu, jantung Jesi berdegup kencang seperti sebelumnya. 

     

    Meskipun situasinya sulit dan tidak seperti yang diharapkan, Jesi tetap bersemangat dan berusaha menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Dia belajar untuk tetap fokus pada tujuannya dan tidak menyerah pada rintangan yang ada. 

     

    Namun pada suatu hari, ada suatu kejadian yang sangat memalukan yang dilakukan oleh orang itu. Hal tersebut membuat Jesi merasa malu dan jijik oleh orang itu. Kejadian itu merupakan alasan bagi Jesi untuk melupakan rasa kagumnya terhadap orang itu. Perlahan-lahan, Jesi pun bisa melupakan orang itu. Sejak saat itu, setiap Jesi bertemu dengan orang itu, Jesi tidak lagi merasakan jantung yang berdegup kencang. Jesi merasa biasa-biasa saja. Dan akhirnya Jesi bisa melupakan orang itu.

     

     

    Kreator : JESINTA DEWI SRIKANDI

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kisah Cinta dan Hubungan Romantis

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021