Odol atau pasta gigi dapat menjadi obat sakit gigi yang cespleng
Saya mempunyai cerita kecil tentang Odol. Seperti apa ceritanya, simaklah tulisan saya ini. Namun sebelum bercerita, saya ingin membeberkan sejarah Odol.
Bagi masyarakat Jawa, Odol itu pasta gigi. Orang Jawa menyebut semua merk pasta gigi, dengan odol. Mau ke warung, mau beli odol. Artinya mau beli pasta gigi. Entah merk apa saja, disebutnya odol. Jadi ada odol merk Pepsodent. Odol merk Ciptadent. Atau odol merk Formula. Dan, lain-lain.
Padahal Odol itu sendiri adalah merk pasta gigi. Jadilah merk identik dengan produk. Namun produk pasta gigi merk Odol, jarang atau sulit ditemukan di pasaran Indonesia.
Menurut Wikipedia, Odol adalah merk dagang Haleon untuk produk perawatan gusi, gigi, mulut, dan tenggorokan. Produk ini pertama kali dikeluarkan di Jerman pada 1892. Kata Odol, diambil dari perpaduan kata dalam bahasa Yunani ‘odous’ yang berarti gigi, dan kata Latin ‘oleum’ yang berarti minyak.
Sejarahnya, demikian. Odol sebagai pencuci mulut pertama dibuat di Dresden, Jerman oleh pengusaha bernama Karl August Lingner. Dijelaskan di Wikipedia, Odol memadukan kosmetika dan kesehatan dengan mencampurkan antiseptik dan minyak atsiri. Pencipta resep ini seorang bernama Richard Seifert. Dan pada 5 Maret 1895, merk Odol didaftarkan ke kantor merk dagang Jerman dengan deskripsi ‘bahan pembersih gigi dan mulut”. Dan pada akhir 1930-an, odol di produksi di lebih dari 30 negara.
Itulah sekilas awal mula pasta gigi merk Odol, yang sangat terkenal di Indonesia. Bahkan di Jawa, semua orang menyebut apapun merk pasta gigi dengan Odol.
Namun, tahukah Anda? Odol juga dapat digunakan sebagai obat sakit gigi. Oh, benarkah?
Pada tahun 90-an saya bertemu dengan seorang pengusaha rumah makan. Dia mempunyai tiga rumah makan di tiga tempat di kota Yogyakarta. Saya berbincang hampir dua jam. Salah satu kisah yang menarik adalah masa lalunya sebelum dia sukses sebagai pengusaha rumah makan.
Inilah kisahnya.
Perantau asal pulau Sumatra ini terdampar di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Profesi pertama dia di tempat perantauan ialah tukang atau penjual obat sakit gigi. Ia menuturkan, bagaimana ia membuat obat sakit gigi yang cespleng, sekali kumur lenyap nyut-nyut yang menyiksa kepala. Ia pun tak pelit membuka resep rahasia obat sakit gigi yang manjur itu.
Resepnya sangat sederhana. Ia cukup mencampur odol dengan air matang. Diaduk-aduk hingga berbuih. Lalu, larutan odol ini dia kemas ke botol kecil-kecil. Isinya cukup untuk sekali kumur-kumur. Sudah itu saja!
Larutan odol dalam botol-botol kecil ini lalu ia jual di alun-alun kota. Dengan mulut berbuih dia berceloteh setinggi langit dan semanis madu, meyakinkan orang-orang, bahwa larutan dalam botol kecil itu merupakan obat sakit gigi yang paling cespleng, sekali berkumur dengan larutan ini, sakit gigi pun lenyap dalam sekedip mata.
Dia menggelar jualannya di trotoar alun-alun sebuah kota di Jawa Tengah. Begitulah, selama bertahun-tahun ia memulai usaha dengan berjualan obat sakit gigi ‘larutan odol’.
Benarkah larutan odol dapat menyembuhkan sakit gigi?
Dan, jawabannya, pasti tidak.
“Prinsipnya, saya berjualan obat sakit gigi, larutan itu aman jika buat berkumur, tidak menambah parah sakitnya, walau sama sekali tidak menyembuhkan. Mengurangi rasa sakit pun sedikit pun tidak,” jelas sang pembual, eh penjual itu.
Berkat larutan odol itu dia bisa hidup di perantauan. Eloknya, dia dapat mengumpulkan uang untuk modal membuka rumah makan. Berkat keuletannya, lelaki asal Minang ini pun berhasil memiliki tiga rumah makan padang di kota Yogya.
Bermula dari usaha bermodal larutan odol dan kepiawain membuat sampai mulut berbusa menawarkan obat sakit gigi yang mujarab, tidak menyembuhkan tetapi juga tidak fatal bagi pemakainya.
Walau pernah dikejar-kejar petugas tramtib, ia pada akhirnya sukses sebagai pengusaha restoran . Benar kata pepatah Cina: langkah ke seribu, dimulai dari langkah pertama.
Mau jadi orang sukses? Yuk tidak berdiam diri, namun bergegaslah melangkah!
Kreator : Breska
Comment Closed: Kisah Kecil tentang Odol
Sorry, comment are closed for this post.