Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,
Kisah-kisah ini merupakan catatan pribadi, keluarga dan teman-teman yang telah melaksanakan umroh atau haji. Kisah-kisah menarik yang penuh dengan hikmah ini bisa kita ambil sebagai Pelajaran hidup. Tentunya sangat banyak kisah yang yang menjadi oleh-oleh dari perjalanan umroh dan haji, namun setelah melewati perenungan panjang, penulis memutuskan sebanyak 21 kisah ini untuk disajikan kepada pembaca.
Ust, Juhaeni, seorang muthawif yang berpengalaman lebih dari 30 tahun dan tinggal di Kp. Rambutan Jakarta Timur pernah berpesan kepada jamaahnya. “Setidaknya, dalam sekali seumur hidup, kita pernah menginjakkan kaki kita ke tanah suci. Ini bukan perkara mampu dna tidak mampu, tetapi mau dan tidak mau.” Sekedar mau, tanpa adanya usaha, itu sama saja tidak berlaku. Niat baik, harus diikuti dengan cara dan usaha yang baik. Maka, InsyaAllah, ketika kita berjalan menuju Allah, maka Allah akan berlari menjemput kita. Ini pulalah yang menjadi inspirasi kisah seorang gadis, yang akhirnya berhasil pergi ke tanah suci, tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun, bahkan ia dia dibayar dan diberikan uang saku.
Alm. Ust, Ruslan Efendi, mutawif asal Mampang Jakarta Selatan, pernah berpesan, untuk bisa diundang Allah ke tanah suci, kita harus banyak persiapan. “Karena di sana, apa yang kita ucapkan, kontan-kontanan dibajar Allah.” Guru kharismatik itu bercerita, ketika seorang jamaah saat pergi umroh bersamanya bicara di depan Ka’bah. “Ustad, di sini banyak burung, tapi kok gak ada yang BAB (buang kotoran) ya?” ujar jamaah tersebut sambil tertawa. Belum selesai tawanya terhenti, kotoran burung jatuh di wajahnya, “Creeet.”
Pesan seorang pemimpin rombongan yang kerap membantu jamaah umroh pergi haji, juga senada. “Umrah merupakan sedekah yang besar, itu ujian, apakah kita mau keluarkan buat Allah,” katanya. Selama menjadi pemimpin rombongan, Ustazah Ida, sering menyaksikan dan membantu orang-orang yang secara profesi dianggap tidak mampu tetapi bisa pergi umroh. “Jamaah aku ada yang tukang sapu, tukang parkir, tukang gorengan, setiap minggu atau bulan setor uang Tabungan. Alhamdulillah, Allah datangkan dan cukupkan rezeki mereka, dan akhirnya pergi. Sementara banyak dari kita, yang dari sisi pekerjaan dan penghasilan mampu, namun berat untuk bisa berangkat ke tanah suci,” ungkapannya,
Benar juga kata seorang jamaah laki-laki asal Jakarta Barat, yang saat itu statusnya masih sendiri dan punya karir cerah. “Tadinya saya gak percaya kata mama saya Mba, kalau sudah pernah ke Mekah, rasanya tidak selera ke negara lain, maunya ke sini terus. Ternyata benar. Saya sekarang mengalaminya. Kalau ada waktu, rejeki dan kesempatan, InsyaAllah selalu datang ke sini.” Semoga kita dimudahkan untuk bisa berkunjung ke Baitullah dan semoga kisah-kisah ini memberikan inspirasi dalam kehidupan kita, Aamiin yra.
Jakarta, Juli 2024
Kreator : Nurhablisyah
Comment Closed: Kisah-kisah Ajaib Haji dan Umroh
Sorry, comment are closed for this post.