KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kisah Mawar Merah

    Kisah Mawar Merah

    BY 08 Des 2022 Dilihat: 373 kali

    Penulis : Mariyanti (Member KMO Alineaku)

          Ibuku menyukai bunga, bunga yang beraneka warna, bunga mawar ibu lebih suka , terutama bunga mawar merah. Akupun menanam pohon bunga mawar. Beberapa pohon kubeli di pasar pada penjual bunga, ku siram, kupupuk dan kujaga hingga berbunga. Tapi pohon bunga mawar itu tidak bertahan lama, setelah pohon berbunga, bungapun kering, lalu tidak ada lagi kuntum- kuntumnya yang muncul,  tunas-tunas baru pun tidak tumbuh, steak dari pohon mawar yang kucoba untuk memperbanyaknya juga tidak ada yang berhasil tumbuh. Ada satu pohon yang bertahan hidup dan tanpa dapat berbunga, sedang pohon lainnya tidak ada yang hidup. 

            Seperti pohon mawarku, aku tidak dapat pertahankan ibu untuk dapat terus bersamaku, karena ibu harus berpulang kepada sang Khaliq. 

            Kepergian ibu membuat rumah sangat sepi, sehingga kakak mengajakku tinggal bersamanya diluar daerah, sedangkan bunga mawar kutitip pada kakak yang di dekat rumah. Pohon bunga mawar itu ditanamnya di halaman samping rumahnya. 

            Beberapa bulan dan tahun berlalu hingga kini sudah 3 tahun, saat aku kembali kedaerahku ketempat kakak yang dekat rumahku, aku melihat pohon bunga mawar yang dulu, ternyata dia ada, hidup dan tumbuh besar berbunga pula beberapa kuntumnya, ada beberapa juga yang sudah mekar. “Wah.. jika saja ada ibu, ibu pasti senang melihatnya”.

            Beberapa hari berselang, dari tangkai bunga yang sudah kering kupotong sejengkal, bunganya dibuang sedang tangkainya tidak,. Iseng-iseng kutanam saja di kebun samping rumah. Beberapa tangkai aku tancapkan di tanah. Beberapa hari kemudian, . tidak disangka dari batang pohon mawar yang ku tanam, keluar tunasnya. Dari balik mata tunasnya tumbuh pucuk-pucuk daun berwarna merah, wah ini pengalaman pertamaku melihat pertumbuhan tunas pohon bunga mawar, hasil tanaman sendiri pula, senangnya…. tapi jangan senang dulu (kataku dalam hati), bagaimana besok-besok, apa ia bisa tumbuh terus tambah besar? Ah, aku tak berani menyentuhnya, takut mati, seperti pengalaman dulu itu, tidak ada yang selamat,, aku hanya berani buang rumput- rumput liar di dekatnya dengan sangat hati-hati, jangan sampai tersentuh, hmm,. Seperti  itukah menanam pohon bunga mawar “jangan sentuh” (padahal belum ada durinya) “ya mungkin seperti itu kata hatiku me reka-reka. 

            Tak lepas dari rasa takjub ku setiap hari aku melihat pertumbuhan pohon bunga mawar itu yang semakin besar tambah banyak daunnya. Sehingga setelah beberapa minggu kemudian keluar kuntumnya hii.. tambah seneng aja!

             Agak berdebar dadaku, tangkai yang sudah ada kuntum bunganya aku pindahkan ke dalam pot yang sudah diisi tanah yang gembur, dalam hati aku terus berdoa semoga bisa terus tumbuh dan mekar, “jangan mati, jangan gugur dulu bunga ini sebelum berkembang,” (tahan nafas),, ups, jangan banyak bergerak dulu beberapa hari ya.., nanti baru ditaruh di teras rumah. Dan akhirnya,, beberapa hari berikutnya, tara… kuntum bunga mekar satu persatu, dari beberapa potnya, tiap pot ada beberapa juga yang mekar. 

            Alhamdulillah, sudah berpuluh pohon bunga mawarnya yang kutanam terus tumbuh dan tambah banyak, akupun semakin paham menanam dan memperbanyak bunga mawar. Jika ibu ada tentu akan senang, bahagia melihatnya. Semoga ibu disana selalu bahagia, ditempat yang terbaik disisi Allah Subhana Wata’ala. Mimpi yang pernah aku lihat, saat tiga hari berpulangnya ibu, ibu berada di taman yang indah semoga benar adanya, ibu berada di taman surgaNya, Allah. Doa anakmu selalu untukmu ibu, ” رَبِّ اغْفِرْلِى وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَارَبَّيَانِي صَغِيرًا    

    Rabbighfir li wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayani shaghira. 

    Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku, dan kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku sedari kecil. 

    Amiin. 

    Demikian kisahku tentang bunga mawar semoga yang membaca juga suka bunga mawar dan mau menanam pohonnya.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kisah Mawar Merah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021