Indahnya pagi ini berbanding terbalik dengan hati sang Gubernur Mesir Am bin Als. Dengan bangga ia memandang bangunan kantor Gubernur yg baru saja selesai, sangat indah megah sesuai dengan harapannya.Tiga hari lagi akan diresmikan (gumamnya) Betapa terkejutnya waktu pandanganya dialihkan ke depan di tengah indahnya pemandangan dibawah cakrawala kelihatan sebuah bangunan yang membuat sesak di dada. Segera dipanggil salah seorang pegawainya dan ditanyakanya mengapa hal itu bisa terjadi. Pegawainya menjawab bahwa itu adalah sebuah gubug yang dihuni oleh seorang Yahudi miskin. Sudah diusahakan dengan berbagai cara bahkan mau dibeli seberapapun asal segera pindah dari situ,tapi si yahudi itu bersikukuh tidak akan menjualnya walau dengan harga tinggi karena hanya itu kekayaan satu -satunya pemberian dari leluhurnya. Kalau begitu gusur paksa, itulah jalan terakhir baginya apa kata Gubernur bilang. Dengan beribu perasaan si Yahudi terpaksa hengkang dari rumahnya yg telah hancur luluh lantak rata dengan tanah. Dengan segala kekuatan si Yahudi miskin yg mulai renta berjalan siang malam ke Madinah, 40 hari di perjalanan dia baru sampai dan sedang menghadap sahabat Umar bin Khottob sebagai Khalifah pengganti sahabat Abubakar Sidiq. Dalam menanggapi pengaduan tersebut Umar bin Khottob menyuruh si Yahudi untuk.mencari tulang unta, betapa hancur hatinya merasa dirinya dilecehkan dan merasa perjalananya yang begitu melelahkan menjadi sia-sia ,mengapa harus mencari tulang unta. Setelah di dapat,maka segera diserahkannya tulang unta tersebut pada Khalifah Umar.
Kemudian Umar menyerahkan kembali setelah menulis huruf di tulang unta sambil berkata “Bawa tulang ini ke Gubernur Am bin Als”.
Si Yahudi pun segera pulang kembali ke Mesir dan diserahkannya tulang unta itu ke Gubernur Mesir.
Si Yahudi sangat kaget dan heran melihat wajah sang Gubernur yg berubah pucat pasi bergetar seluruh tubuhnya.
Si Yahudi pun bertanya
“Apa yg terjadi tuan”
“Gubernur menjawab
Khalifah Umar menulis huruf Alif dan ditengahnya gambar pedang, artinya jika aku sewenang wenang dalam melaksanakan tugas dan sebagai muslim mesti hatinya harus tegak lurus, jika tidak maka akan ditebas dengan pedang, untuk itu maka si Yahudi dipersilahkan kembali ke tempatnya dan rumahnya akan segera dibangun kembali. Dengan tegas si Yahudi menjawab “tidak perlu tuan”,bahkan aku sangat kagum dengan Islam ,untuk itu saya bersedia masuk Islam dan ingin mengabdi kepada tuan sedapat aku bisa, alhamdulillah
Kreator : Sudarsono
Comment Closed: KISAH SEORANG YAHUDI MISKIN YANG MUALAF
Sorry, comment are closed for this post.