KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kisah Seram Gue

    Kisah Seram Gue

    BY 23 Sep 2024 Dilihat: 167 kali
    Kisah Seram Gue_alineaku

    Kisah seram gue ada banyak. Ini salah satunya. Waktu itu tahun 1978, gue umur sekitar delapan tahunan gitu, tinggal di daerah Kampung Ambon, Jakarta Timur. Daerah perumahan yang cukup bagus, lah. Tugas gue adalah beli obat nyamuk bakar di warung yang jaraknya tujuh rumah dari rumah gue. 

    Satu malam, jam sembilanan gitu, Bokap nyuruh gue beli obat nyamuk bakar. Zaman itu, jam delapanan juga udah cukup sepi, khususnya untuk anak-anak seumuran gue. Kebetulan gue penakut. Tapi, karena gue anak paling gede di rumah, ya no option musti gue yang pergi. 

    Keluar pintu depan, gue lihat semua lampu teras tetangga gue masih pada nyala. Wah, aman lah, masih banyak orang yang belum tidur, pikir gue. Jalan biasa ke arah warung, sampai tiga rumah dari rumah gue, di kiri jalan, gue liat teras rumah temen gue yang masih terang dan masih ada orang duduk di kursi teras ngadep ke jalan gitu. Gue nggak ngeh lagi ngapain, yang jelas Om itu lagi duduk. 

    Gue terus jalan ke warung, beli obat nyamuk bakar. Udah dapet, gue jalan balik ke rumah, dong. Nah, sambil jalan dari jarak tiga rumah gitu, gue liat teras yang tadi terang itu, masih terang, bahkan sambil melangkah, gue liat si Om tadi juga masih duduk, dan sekarang sambil ngerokok. Gue liat jelas ujung rokoknya yang nyala gitu. 

    Gue seneng banget lah. Jadi berasa ditemenin gitu, kan. Jalan normal sampe persis depan tuh rumah. Pas sampe persis depan rumah temen gue itu, gue noleh ke kanan, ke arah rumah itu. Gue pikir mau negor si om yang kemungkinan besar, menurut perkiraan gue malem itu, adalah Bokap nya temen gue. Gue pengen nyapa, kayak, “Malem, Om…” gitu lah, kan kenal dan gue ngerasa udah secara nggak langsung ditemenin gitu, kan. 

    Eh, tapi, lu tau apa yang terjadi? Begitu gue menoleh kanan, yang gue liat tuh teras udah gelap, nggak ada siapa-siapa, dan kursi-kursi teras yang ada, udah ditaruh terbalik di atas mejanya… Saking kaget, gue langsung lari sekencang gue bisa. Terburu-buru gue buka pintu depan, berisik lah gue, sampe nyokap gue bilang, “Eh, pelap-pelan. Awas  jatuh, kamu…” Gue terduduk di ruang tengah, deg-degan banget. Nah, apa, siapa, dan gimana itu, coba???

    Selesai…

     

     

    Kreator : E.B. Mustafa

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kisah Seram Gue

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021