Kisahku dalam Mendidik dan Membesarkan Anakku Autis
BY 07 Des 2021 Dilihat: 178 kali
Karya Jumiati, S.Pd.SD
Alumni KMO Alineaku
Aku adalah seorang ibu rumah tangga dan juga sebagai seorang guru di Sekolah Dasar.Diusia yang dibilang tidak muda lagi aku hamil lagi anak ke-3.Bayiku lahir sehat dan sempurna,ketika baru lahir begitu melengking tangisnya tidak sepeti bayi-bayi yang lain.
Pertumbuhan dan perkembangan bayiku tidak semulus kebanyakan bayi-bayi yang lain,dia sering menangis dan sering muntah bila disusuin,dan seiring dengan bertambahnya umur bayiku terkena diare akut,semenjak umur sekitar 8 bulan itulah bayiku keluar masuk rumah sakit karena sering demam tinggi disertai diare yang berlebihan.
Seiring bertambahnya umur dan waktu,kulihat perkembangan anakku semakin lama semakin mengalami kemunduran,anakku tidak merespon bila dipanggil,ocehan yang mulai keluar hilang sama sekali,akupun mulai curiga dengan keadaan anakku,tetapi kata tetangga memang perkembangan anak beda-beda.Ketika anakku sudah berumur 3 tahun aku sudah tidak sabar lagi menunggu anakku bisa bicara,karena aku juga baca-baca di internet tentang ciri-ciri anak autis hiperaktif ternyata persis seperti yang terjadi pada anakku.
Waktu itu adalah bulan Januari tahun 2012 aku ke Jakarta dengan seorang teman yang anaknya juga mempunyai masalah yang sama seperti anakku.Di sebuah rumah sakit di Jakarta kami konsultasi dengan dokter ahli tumbuh kembang anak,bagaikan disambar petir di siang bolong anakku didiagnosa hiperaktif-semi autis,Ya Allah betapa berat cobaan yang kualami,tetapi aku dengan temanku saling menguatkan dan dokter menyarankan untuk agar setelah sampai di Jambi untuk segera dicarikan tempat terapi untuk anak saya.
Dalam pencarian yang panjang akhirnya saya temukanlah tempat terapi untuk anak saya,dengan telaten anak saya diajakarkan mu;ai dari berbicara,kontak mata,pelajaran ringan,seperti :menulis,menggambar,mewarnai,berhitung dan sensori integrasi.Alhamdulillah jarak satu tahun anak saya sudah bisa ikut PAUD di sekolah normal dan bisa mengikuti dengan baik walaupun terus didampingi oleh pengasuhnya.Hari demi hari bulan demi bulan tahun demi tahun anakku sudah mengalami perubahan walaupun belum sembuh total.Terapi demi terapi kami ikuti demi kemajuan anak kami,sebab kalau dibandingkan dengan anak seusianya sangat jauh perbedaan perkembangannya,dengan penuh kesabaran,ketelatenan,keuletan dan kekuatan doa aku yakin anakku akan bisa.
Terapi yang kami jalani antara lain Bio Resonansi di Rumah sakit Siloam – Jambi,terapi renang,terapi sensori integrasi,bulutangkis dan tidak bosan-bosannya kami sekeluarga bekerja sama bahu membahu untuk mengulang apa yang telah diajarkan di tempat terapi.Terakhir anakku terapi di Arogya Mitra di daerah Klaten.
Sekarang anakku sudah kelas 6 Sekolah di salah satu sekolah dasar di daerah transmigrasi di Jambi,dari kelas satu akulah yang menjadi guru kelasnya sampai kelas 4 SD.Kelas lima diajar oleh guru lain sebab kepala sekolah tidak mengijinkan aku untuk mengajar kelas yang sama berturut-turut,yang terjadi adalah anakku mengalami kemunduran,tulisannya jadi amburadul,tingkahnya jadi tidak terkontrol dan belajarpun sulit.Oleh karena itu ketika kelas enam kami sepakat untuk memindahkan anakku ke sekolah di mana bapaknya mengajar di kelas enam,tetapi karena pandemi ini anakku jadi susah diajak sekolah karena belajar melalui luring.
Ya membesarkan anak autis,tentu banyak hikmah yang diapat. Salah satunya tidak bernuruk sangka dengan masa depan anak.Saya percaya dengan memberikan kasih sayang,treatment yang baik,apresiasi,maka anak pun bisa tumbuh dengan baik.”Jangan membandingkan capaian anak kita dengan anaka lain.Tetapi bandingkanlah capaian anak kita sendiri dari waktu ke waktu,supaya lebih adil.
Trik berikutnya adalah jangan tutupi kondisi anak kita dari orang-orang sekitar,terutama tetangga.karena jika tetangga paham akan kondisi anak kita,mereka bisa memberi dukungan tambahan.Misalnya kalua anak kita tiba-tiba tantrum,mereka tidak akan buru-buru mencap anak kita nakal,tidak diurus,liar,memalukan,tetapi mereka akan membantu mencari cara menenangkan anak kita.Begitulah sekelumit cerita tentang membesarkan dan mendidik anak autis mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca.
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Des 07, 2021
Kontak Kami
Apabila ada kebutuhan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
Comment Closed: Kisahku dalam Mendidik dan Membesarkan Anakku Autis
Sorry, comment are closed for this post.