Kehidupan di dunia hanya sebentar
Kalimat yang sering diucap dan didengar
Bukan hanya di majelis ilmu atau pondok pesantren
Kalimat sederhana namun kaya makna
Lalu, mengapa kita selalu lalai?
Lalai mengisi waktu sebentar itu
Untuk kebaikan-kebaikan
Menjauhi segala keburukan
Terlena dengan irama kehidupan
Irama yang mengalun dan mendayu
Menggiring ke tepian jurang kenistaan
Menggerogoti dan membunuh kecerdasan
Terpuruk dan tersingkirkan
Siapa peduli?
Iya, terkadang ada yang nampak peduli
Namun kepalsuan diselimuti kepedulian
Kecuali…..
Mereka yang senantiasa berdoa demi kebaikan kita
Mereka yang terkadang menangis dalam sepi
Demi keselamatanmu di dunia dan di akhirat kita
Sementara, kita dimana?
Pernahkan terlintas di pikiran kita?
Bahwa mereka benar-benar mencintai kita
Dengan ketulusan dan kasih sayang sejati
Mereka berdoa dalam sujudnya
Mereka berdoa dalam setiap waktunya
Mereka berdoa dalam setiap tarikan nafasnya
Mereka istiqomah mendoakan kebaikan untuk kita
Tidak ada yang sekuat mereka
Untuk terus berjuang demi kita
Berjuang dengan keringat dan doa
Berjuang dengan air mata dan darah
Lalu, bagaimana perlakuan kita terhadap mereka?
Bakti kita kepada mereka?
Kapan terakhir kita mendoakan kebaikan untuk mereka?
Apakah mereka tersimpan di hati dan pikiran kita?
Bukankah telah banyak bekas luka didalam hati mereka
Luka sayatan-sayatan demi membela diri kita
Agar kita tidak kecewa dengan dunia yang sementara ini
Agar kita selalu terjaga dari segala keburukan
Dengan egois, kita lupa bahwa mereka telah berkorban
Mengorbankan jiwa dan raga atas kekecewaan kita kepada mereka
Perasaan mereka sering teriris
Seketika bentakan kita dilemparkan kepada mereka
Hati mereka hancur akibat hantaman makian kita
Kita rendahkan mereka
Kita acuhkan mereka
Kita muak dengan nasehat mereka
Kita buta dan tuli atas jerih payah mereka
Namun…..
Mereka tak pernah lelah dan menyerah
Untuk senantiasa berdoa demi kebaikan kita
Untuk memberi kita kekuatan dan keyakinan
Untuk membekali kita ilmu yang bermanfaat
Hingga…
Akhirnya kelak mereka berhenti mendoakan kita
Akhirnya kelak mereka berhenti menasehati kita
Akhirnya kelak mereka menutup lembaran ceritanya
Akhirnya kelak mereka menutup mata untuk selamanya
Saat ini…
Berdo’a dan menangislah untuk mereka
Peluk dan ciumlah mereka dengan kehangatan
Mereka menanti kita dalam dekapannya
Mereka hendak mendengar cerita hari-hari kita
Jangan tunggu mereka menutup lembaran ceritanya
Jangan tunggu mereka menutup mata untuk selamanya
Tundukkan kepala kita di hadapan mereka
Rendahkan nada bicara kita di hadapan mereka
Orang tuamu ladang baktimu
Kehidupan di dunia hanya sebentar
Kreator : Abu Khalid
Comment Closed: Kita dalam Do’a Mereka
Sorry, comment are closed for this post.