KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kita dalam Do’a Mereka

    Kita dalam Do’a Mereka

    BY 27 Jun 2025 Dilihat: 2 kali
    Kita dalam Do’a Mereka_alineaku

    Kehidupan di dunia hanya sebentar

    Kalimat yang sering diucap dan didengar

    Bukan hanya di majelis ilmu atau pondok pesantren

    Kalimat sederhana namun kaya makna

    Lalu, mengapa kita selalu lalai?

    Lalai mengisi waktu sebentar itu

    Untuk kebaikan-kebaikan

    Menjauhi segala keburukan

    Terlena dengan irama kehidupan

    Irama yang mengalun dan mendayu

    Menggiring ke tepian jurang kenistaan

    Menggerogoti dan membunuh kecerdasan

    Terpuruk dan tersingkirkan

    Siapa peduli?

    Iya, terkadang ada yang nampak peduli

    Namun kepalsuan diselimuti kepedulian

    Kecuali…..

    Mereka yang senantiasa berdoa demi kebaikan kita

    Mereka yang terkadang menangis dalam sepi

    Demi keselamatanmu di dunia dan di akhirat kita

    Sementara, kita dimana?

    Pernahkan terlintas di pikiran kita?

    Bahwa mereka benar-benar mencintai kita

    Dengan ketulusan dan kasih sayang sejati

    Mereka berdoa dalam sujudnya

    Mereka berdoa dalam setiap waktunya

    Mereka berdoa dalam setiap tarikan nafasnya

    Mereka istiqomah mendoakan kebaikan untuk kita

    Tidak ada yang sekuat mereka

    Untuk terus berjuang demi kita

    Berjuang dengan keringat dan doa

    Berjuang dengan air mata dan darah

    Lalu, bagaimana perlakuan kita terhadap mereka?

    Bakti kita kepada mereka?

    Kapan terakhir kita mendoakan kebaikan untuk mereka?

    Apakah mereka tersimpan di hati dan pikiran kita?

    Bukankah telah banyak bekas luka didalam hati mereka

    Luka sayatan-sayatan demi membela diri kita

    Agar kita tidak kecewa dengan dunia yang sementara ini

    Agar kita selalu terjaga dari segala keburukan

    Dengan egois, kita lupa bahwa mereka telah berkorban

    Mengorbankan jiwa dan raga atas kekecewaan kita kepada mereka

    Perasaan mereka sering teriris 

    Seketika bentakan kita dilemparkan kepada mereka

    Hati mereka hancur akibat hantaman makian kita

    Kita rendahkan mereka

    Kita acuhkan mereka

    Kita muak dengan nasehat mereka

    Kita buta dan tuli atas jerih payah mereka

    Namun…..

    Mereka tak pernah lelah dan menyerah

    Untuk senantiasa berdoa demi kebaikan kita

    Untuk memberi kita kekuatan dan keyakinan

    Untuk membekali kita ilmu yang bermanfaat

    Hingga…

    Akhirnya kelak mereka berhenti mendoakan kita

    Akhirnya kelak mereka berhenti menasehati kita

    Akhirnya kelak mereka menutup lembaran ceritanya

    Akhirnya kelak mereka menutup mata untuk selamanya

    Saat ini…

    Berdo’a dan menangislah untuk mereka

    Peluk dan ciumlah mereka dengan kehangatan

    Mereka menanti kita dalam dekapannya

    Mereka hendak mendengar cerita hari-hari kita

    Jangan tunggu mereka menutup lembaran ceritanya

    Jangan tunggu mereka menutup mata untuk selamanya

    Tundukkan kepala kita di hadapan mereka

    Rendahkan nada bicara kita di hadapan mereka

    Orang tuamu ladang baktimu

    Kehidupan di dunia hanya sebentar

     

     

    Kreator : Abu Khalid

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kita dalam Do’a Mereka

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021