“Cinta, dengarkan kata hatiku! Aku tahu kamu mengetahui rasaku selama ini … tetapi kamu menafikanku. Hari ini kubuktikan kesungguhan hatiku!”
Keriuhan itu membuat teman-teman indekos Caca segera berhamburan di balkon lantai dua. Melihat siapa gerangan yang malam-malam begini berteriak-teriak di depan indekos mereka.
Caca melihat seorang pemuda memakai jaket jeans hitam berdiri di samping motornya. Pemuda itu terus berteriak-teriak memanggil ‘cinta’. Caca bergidik dan penasaran siapa yang dimaksud cinta oleh pemuda itu. Caca memerhatikan teman-teman indekosnya, semua nampak sama seperti dirinya, tegang, penasaran, dan sedikit takut. Caca tidak bisa menebak, siapa sebenarnya teman indekosnya yang adalah cinta menurut sang pemuda itu. Tak urung keributan itu membuat hampir semua penghuni komplek indekos di gang buntu itu keluar semua dari indekos mereka. Kebanyakan berdiri di depan indekos mereka dan melihat apa yang terjadi.
“Cinta, kalau kamu tidak mau keluar, berarti ini adalah pertemuan terakhir kita. Pesan terakhirku adalah aku ingin seisi dunia tahu bahwa aku mencintaimu, Cinta!” teriak pemuda itu. Kemudian dia menaiki motornya dan mengendarai motornya dengan kencang meninggalkan komplek indekos gang buntu itu.
Terdengar dengung teredam di komplek jalan buntu itu. Mereka membicarakan pemuda nekat tadi. Dengungan tak jelas itu dihentikan oleh suara sepeda motor yang sangat keras dan kencang melintasi indekos Caca lagi.
Oh, pemuda itu kembali lagi! Dia melajukan motornya dengan sangat cepat menuju ke dinding pembatas kompleks indekos buntu itu. Orang-orang berseru kaget, panik dan takut. Caca melongo. Pasti pemuda itu ingin melakukan bunuh diri!
Tetapi dugaan mereka keliru, pemuda itu berbalik arah, tetap dengan kecepatan penuh sekali lagi meninggalkan kompleks indekos itu. Terdengar helaan napas lega dari para penghuni indekos gang buntu, tetapi semua terkesiap ketika pemuda itu datang lagi dengan teriakan lantangnya.
“Caca, I love you to death!”
Kali ini –dengan kecepatan yang tak terbayangkan– pemuda itu menabrakkan motornya pada dinding pembatas kompleks indekos jalan buntu itu dengan suara yang sangat keras tak terperi. Beberapa saat kemudian keheningan tercipta. Keheningan yang sangat mengerikan.
Semua teman indekos Caca menoleh ke arah Caca ….
**
Comment Closed: KOMPLEK INDEKOS GANG BUNTU
Sorry, comment are closed for this post.