Meraih Cita-Cita
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang Terhormat Bapak Kepala Madrasah Aliyah DDI Majene
Yang Terhormat Bapak Kepala Madrasah Tsanawiyah DDI Majene
Yang kami hormati rekan-rekan pendidik dan tenaga kependidikan baik yang di MA maupun yang di MTs DDI Majene
Serta anak-anakku sekalian yang saya cintai dan saya banggakan.
Alhamdulillahilladzi Hadana Lihadza Wama Kunna Linahtadiya Laula Anhadanallah. Asyhadu allaa Ilaaha illallah Wahdahu La Syarikalah, Wa Asyhadu annaa Muhammadan abduhu wa rasuluh laanabiya ba’dah.
Tiada kata yang pantas dan patut kita ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat yang tak terhingga kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini kita masih mampu menjalankan rutinitas kita setiap hari senin yakni upacara bendera.
Salam dan shalawat mari senantiasa kita sanjungkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW, sebagai panutan kita dalam menjalani aktifitas kita sehari-hari di muka bumi ini, seraya senantiasa berharap semoga kelak di yaumil akhir kita mendapatkan syafaatnya, aamiin ya rabbal alamin.
Anak-anakku sekalian yang saya cintai dan saya banggakan, di pagi yang cerah ini sebelum ibu menyampaikan amanat, ibu ingin memberikan apresiasi terlebih dahulu kepada petugas upacara pada hari ini yang telah bersedia bertugas dan menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggungjawab.
Baiklah, anak-anakku sekalian pada kesempatan yang berbahagia ini, ibu akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul “Meraih Cita-cita”.
Cita-cita adalah impian, keinginan, rencana atau harapan yang ingin diraih atau diwujudkan oleh seseorang dimasa yang akan datang.Sejatinya setiap orang harus punya cita-cita.
Ada yang cita-citanya kuat, ada pula yang tidak. Semakin kuat keinginannya, semakin terbuka jalan untuk meraih atau mewujudkannya. Ada seribu satu jalan bagi yang mau bersungguh-sungguh, tetapi ada seribu satu alasan bagi yang tidak mau. Ada sebuah quote yang berbunyi “Where there is a will there’s a way.” Dimana ada kemauan disana pula ada jalan.
Oleh karena itu bercita-citalah setinggi langit. Apabila tidak bisa setinggi langit, maka cukup setinggi burung di langit. Apabila tidak bisa, maka cukup setinggi pohon kelapa. Apabila tidak bisa juga, maka cukup setinggi pohon mangga.
Analoginya seperti ini anak-anakku sekalian, seseorang yang sehat jasmani dan rohani bercita-cita ingin menjadi TNI/Polri. Bila tidak kesampaian, ia bisa menjadi satpam. Seseorang yang pintar, bercita-cita ingin menjadi dosen. Bila tidak kesampaian maka ia bisa menjadi guru. Seseorang yang suka menolong, bercita-cita menjadi dokter, bila tidak kesampaian, maka ia bisa menjadi bidan atau perawat.
Cita-cita diraih dengan proses belajar. Tidak ada seorang pun yang lahir langsung pintar. Seorang bayi, belajar berjalan, lalu belajar berbicara, lalu sekolah dan menjadi pintar.
Oleh karena itu, tidak ada seorang bayi yang langsung jadi tentara dan punya pistol. Tapi bayi tersebut harus melalui proses belajar hingga dewasa dan jadi tentara.
Belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah atau madrasah adalah jalan terbaik untuk menggapai cita-cita. Orang yang bersekolah lebih mudah meraih cita-cita dibandingkan dengan yang tidak bersekolah.
Semakin tinggi sekolahnya, tentu semakin dekat dengan cita-citanya. Orang yang memiliki cita-cita, hidupnya lebih bersemangat dan lebih sehat dibandingkan dengan orang yang tidak punya cita-cita.
Penyakit akan lebih suka mendekati orang yang tidak punya cita-cita. Semua yang dimiliki bisa hilang. Tapi harapan dan cita-cita harus ada selama hayat dikandung badan. Mari gantungkan cita-cita setinggi langit.
Demikian yang sempat saya sampaikan pada hari ini, semoga apa yang kita lakukan berkah dan bernilai ibadah.. Terima kasih atas perhatiannya.
Saya akhiri dengan ucapan subhanakallahumma wabihamdik Asyhadu Allah ilaha illa anta astaghfirullah wa atubu ilaih
Minallahil Musta’an wailaihi Tiqlan wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Majene, Jum’at 25 Juli 2025
Referensi:
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6889094/20-contoh-amanat-pembina-upacara-hari-senin-di-sekolah-berbagai-tema#google_vignette
Kreator : Sitti Aman
Comment Closed: Kumpulan Amanat Pembina Upacara Simple Berbagai Tema part 19
Sorry, comment are closed for this post.