Stop Bullying
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang Terhormat Bapak Kepala Madrasah Aliyah DDI Majene
Yang Terhormat Bapak Kepala Madrasah Tsanawiyah DDI Majene
Yang kami hormati rekan-rekan pendidik dan tenaga kependidikan baik yang di MA maupun yang di MTs DDI Majene
Serta anak-anakku sekalian yang saya cintai dan saya banggakan.
Alhamdulillahilladzi Hadana Lihadza Wama Kunna Linahtadiya Laula Anhadanallah. Asyhadu allaa Ilaaha illallah Wahdahu La Syarikalah, Wa Asyhadu annaa Muhammadan abduhu wa rasuluh laanabiya ba’dah.
Tiada kata yang pantas dan patut kita ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat yang tak terhingga kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini kita masih mampu menjalankan rutinitas kita setiap hari senin yakni upacara bendera.
Salam dan shalawat mari senantiasa kita sanjungkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW, sebagai role model kita dalam menjalani aktifitas kita sehari-hari di muka bumi ini, seraya senantiasa berharap semoga kelak di yaumil akhir kita mendapatkan syafaatnya, aamiin ya rabbal alamin.
Anak-anakku sekalian yang saya cintai.
Pada kesempatan kali ini, Ibu ingin menyampaikan amanat tentang “Stop Bullying Dengan Menjadi Muslim Sejati.”
Perilaku bullying atau perundungan sebenarnya banyak terjadi di sekitar kita. Mulai dari lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, sekolah, hingga tempat umum. Ada dimanapun dan kapanpun. Perilaku bullying pun tak henti-hentinya menjadi sorotan, hingga menjadi ide bagi para penulis serial drama dan film. Perilaku ini tentu meresahkan para orang tua dan lingkungan pergaulan. Kita perlu mengusahakan agar perilaku bullying ini tidak lagi hadir. Alhamdulillah, Islam sebagai pedoman hidup telah mengatur banyak hal, termasuk menjelaskan cara menyikapi bullying.
Anak-anakku sekalian yang saya cintai.
Perilaku bullying yang diketahui masyarakat umumnya berbentuk penganiayaan fisik, penindasan, perpeloncoan; “yang kuat menyerang yang lemah”. Kalau melihat arti bullying, perilaku ini dapat terjadi secara verbal, fisik atau psikologis, di dunia nyata maupun di dunia maya. Baik dilakukan oleh individu maupun kelompok. Perilaku mengejek, menghina, mengancam juga tidak luput masuk ke dalam golongan bullying.
Bagaimanapun, perilaku ini lebih merugikan mental korban dibanding pelakunya. Sebab, setiap tindakan perundungan bertujuan untuk menyakiti, menjatuhkan harga diri, membuat reputasi korban menjadi buruk di lingkungan sekitarnya.
Di Indonesia sendiri, kita memiliki UU tentang perundungan, yakni UU No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Juga pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan, pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan Pasal 320 dan 311 KUHP tentang Perundungan yang dilakukan di tempat umum dan mempermalukan harkat martabat seseorang.
Dalam Islam, perilaku perundungan termasuk perilaku tercela. Dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 11 Allah Swt berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena), boleh jadi mereka (yang diolok-olokan itu) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruknya panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Perilaku perundungan bagaimanapun jenisnya tentu bertentangan dengan apa yang Allah Swt kehendaki, di mana Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin mengajarkan umatnya untuk menciptakan kedamaian dan kasih sayang di antara sesama manusia. Sebaliknya, perundungan sebagai tindak kekerasan akan menyebabkan permasalahan antar manusia, sikap bermusuhan, kebencian, dan dendam.
Anak-anakku sekalian yang saya cintai.
Dalam Jurnal Ilmu Hadis, dinyatakan cara menyikapi bullying dan mencegah terjadinya perundungan menurut agama Islam yang tertuang dalam hadis Rasulullah Saw yakni memberikan kesadaran spiritual tentang pencegahan perilaku bullying:
“Muslim adalah orang yang menyelamatkan semua orang muslim dari lisan dan tangannya. Dan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah.” (HR Muslim no 6706)
Hadis ini menyoroti tentang pentingnya seorang muslim menjaga perilaku, kehidupan, dan harta benda sesama muslim, serta menjauhi semua hal yang dilarang Allah Swt. Ada dua hal utama yang ditekankan oleh hadis. Pertama, tidak menyakiti atau merugikan sesama muslim dengan kata-kata atau tindakan fisik. Termasuk tidak menyebarkan fitnah atau berbicara buruk tentang mereka. Kedua, mematuhi ajaran Islam dan menjauhi larangan yang ditetapkan oleh Allah. Hijrah dalam hal ini dapat berarti meninggalkan perbuatan atau perilaku yang dilarang oleh agama, sekaligus memperbaiki diri menuju kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
Mendukung sikap bekerja sama dan memutus lingkaran konflik
“Abdullah bin Umar RA berkata: ‘Rasulullah Saw bersabda: ‘seorang muslim saudara terhadap sesama muslim, tidak menganiayanya dan tidak akan dibiarkan dianiaya oleh orang lain. Dan siapa yang menyampaikan hajat saudaranya, maka Allah akan menyampaikan hajatnya. Dan siapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari kiamat, dan siapa yang menutupi aurat seorang muslim maka Allah akan menutupinya di hari kiamat’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menghilangkan sikap inferior dan Mengasah Kemampuan Asertif.
Melihat asbabun nuzul dari Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 11, ayat tersebut berkaitan dengan ejekan dari perempuan kepada Shafiyah binti Huyay bin Akhtab (salah seorang istri Nabi) keturunan Yahudi. Nabi berkata kepada Shafiyah, “Mengapa tidak kamu katakan kepada mereka bahwa bapakku Nabi Harun, pamanku Nabi Musa, dan suamiku Nabi Muhammad?”
Dari riwayat tersebut, salah satu tindakan pencegahan bullying yang dapat dilakukan berasal dari diri sendiri, yaitu dengan sikap membela diri dan kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, pilihan dan pendapat dengan jelas. Menggunakan tutur kata yang baik dan mudah dimengerti.
Begitulah Islam memandang perilaku bullying dan memberikan cara menyikapi bullying. Tak ada satu pun makhluk di Bumi ini yang berhak mendapatkan perundungan atau bullying. Kita dapat menjaga orang-orang terdekat dan lingkungan kita dari perilaku bullying dengan cara-cara yang telah diterangkan di atas. Semoga Allah Swt selalu melindungi kita semua dari perilaku buruk yang merugikan diri kita sendiri maupun orang lain secara luas.
Anak-anakku sekalian yang saya cintai.
Kesimpulan dari amanat yang sempat saya sampaikan pada pagi hari ini adalah mari menjadi muslim sejati yang mampu menyelamatkan semua orang muslim dari lisan dan tangannya.
Demikian yang sempat saya sampaikan pada hari ini, semoga apa yang kita lakukan berkah dan bernilai ibadah.
Saya akhiri dengan ucapan subhanakallahumma wabihamdika Asyhadu Allah ilaha illa anta astaghfirullah wa atubu ilaih.
Minallahil Musta’an wailaihi Tiqlan wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Majene, Sabtu 7 Desember 2024
Kreator : Sitti Aman
Comment Closed: Kumpulan Amanat Pembina Upacara Simple Berbagai Tema part 5
Sorry, comment are closed for this post.